Pengertian Membaca Al-Qur’an

Penjelasan di atas adalah beberapa aturan atau adab yang harus diperhatikan oleh seseorang yang akan belajar al- Qur’an. Hal-hal tersebut harus kita terapkan dalam pembelajaran al- Qur’an, karena belajar membaca al- Qur’an berbeda dengan membaca buku-buku yang lainnya.

5. Membaca Al-Quran dengan Tartil

Hal yang paling utama dilakukan oleh orang yang membaca al- Qur’an adalah membaca al-Qur’an dengan tartil. Bacaan tartil adalah bacaan yang paling bagus karena sesuai dengan bacaan al- Qur’an saat diturunkan. Allah SWT berfirman:                   “Dan berkatalah orang-orang yang kafir: Mengapa al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil teratur dan benar.” QS. Al-Furqan 25: 32 11 Abdul Majid Khon mendifinisikan bahwa tartil artinya membaca al- Qur’an dengan perlahan-lahan, tidak terburu-buru, dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan makhraj dan sifat-sifatnya sebagaimana yang dijelaskan dalam ilmu tajwid. Bacaan dengan tartil ini akan membawa pengaruh kelezatan, kenikmatan, serta ketenangan, baik bagi para pembaca ataupun bagi para pendengarnya.” 12 Menurut para ulama, membaca al- Qur’an secara tartil itu mustahab untuk dapat memahami kandungannya dan untuk manfaat lainnya. Karena itulah disunnahkan membaca secara tartil bagi orang 11 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Diponegoro 2004, h. 362 12 Abdul Majid Khon, Praktikum Qiraat, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, cet. II, h. 41 asing yang tidak mengerti makna al- Qur’an. Cara itu lebih mulia untuk menghormati al- Qur’an dan sangat berpengaruh ke dalam hati. 13 Penulis dapat menyimpulkan bahwa membaca dengan tartil dapat diartikan dengan tartil yang optimal yaitu dengan melafadzkan ayat-ayat al- Qur’an sebagus dan semaksimal mungkin.

6. Pengertian Tahsin Qiraah

Tahsin يس ت menurut bahasa berasal dari َ َسَح - ي ِسَ - ْيِسْ َت yang artinya memperbaiki membaguskan, menghiasi, mempercantik, membuat lebih baik dari semula. 14 Kata ini sering digunakan sebagai sinonim dari kata tajwid yang berasal dari jawwada- yujawwidu’ apabila ditinjau dari segi bahasa tahsin artinya memperbaiki bacaan al- Qur’an. Seseorang yang sudah mampu membaca al- Qur’an dengan lancar dan benar disebut mahir atau mutqin. Pada dasarnya tahsin diartikan sama dengan tajwid dalam membaca al- Qur’an. 15 Metode tahsin ialah metode untuk menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf al- Quran. Baik kesempurnaan sifat yang senantiasa melekat padanya.Sehingga, cara kita membaca al- Qur’an yang salah harus diperbaiki sesuai dengan cara yang Rasulullah ajarkan. Targetnya adalah agar benar pengucapan hurufnya, tepat ukuran madnya, tepat dalam berwaqaf, dan memperindahnya dengan menyempurnakan ghunnah serta tafkhim-tarqiq.

7. Metode-metode Tahsin Qiraah

Keberhasilan suatu program, terutama pengajaran dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari pemilihan metode. Pada zaman sekarang ini begitu banyak metode belajar membaca al- Qur’an yang 13 Imam Nawawi, Bersanding Dengan Al- Qur’an, Terj. Attibyaanu fi Adaabi hamalatil Qur’an oleh Abdul Aziz, Bogor: Pustaka Ulil Albab, 2007, h. 75 14 Ahmad Muzzamil MF, Al-hafidz, Panduan Tahsin Tilawah, Jakarta: Alfin Press, 2006, h. 2 15 Ibid.