Populasi dan Sampel Metode Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan desain sekat silang cross sectional study dengan jenis explanatory yaitu untuk menganalisis hubungan faktor pendukung dan faktor penguat pekerja seks komersil dengan pemanfaatan pelayanan klinik VCT. Pengamatan pada subjek diamati hanya sesaat atau satu kali. Untuk memperoleh informasi tentang variabel dependen dan variabel independen maka pengukurannya dilakukan bersama-sama pada saat penelitian dengan menggunakan kuesioner secara kuantitatif Sugiyono, 2005 . 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di wilayah lokasi Bandar Baru Kecamatan Sibolangit yang merupakan lokasi yang berada di perbatasan antara Kabupaten Deli Serdang dengan Kabupaten Tanah Karo, dengan alasan lokasi Bandar Baru memiliki jumlah PSK yang cukup banyak menempati penginapan-penginapan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2012.

3.3 Populasi dan Sampel

Universitas Sumatera Utara Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja seks komersil yang ada di lokasi Bandar Baru Kecamatan Sibolangit, yang berjumlah 84 orang. Sampel diambil dari seluruh populasi dengan kriteria inklusi : 1 bersedia dan mampu diwawancarai mengerti dan memahami apa yang ditanyakan oleh peneliti serta memberikan jawaban atau penjelasan sesuai kepentingan penelitian. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Yaitu data yang meliputi faktor pendukung dan penguat, yang dikumpulkan dengan melalukan wawancara secara langsung melalui penggunaan kuisioner penelitian, meliputi data tentang lama kerja, pendapatan, pengetahuan, sikap dan dukungan pekerja seks komersial

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder meliputi : data umum yang dikumpulkan dari laporan Puskesmas Bandar Baru dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, meliputi jumlah, umur, pendidikan pekerja seks komersial dan registrasi di Kepolisian serta literatur lainnya yang mendukung hasil penelitian.

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian berupa kuesioner untuk pengumpulan data primer, sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dilakukan Universitas Sumatera Utara pada bulan Februari 2012 terhadap 30 orang pekerja seks komersil yang berada di wilayah Puskesmas Padang Bulan Medan. Hal ini dikarenakan PSK yang ada di Padang Bulan memiliki kesamaan karakteristik, seperti : 1 Mayoritas terdiri dari wanita pendatang dan bertransaksi di hotel ataupun losmen disekitar Padang Bulan dan Selayang, 2 Berada di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan yang memiliki klinik VCT. Uji validitas dan reliabilitas merupakan uji kualitas data terhadap penggunaan kuisioner kepada seluruh sampel. a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur instrumen dalam mengukur suatu data Azwar, 2000. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor r-hitung masing-masing pertanyaan dalam suatu variabel. Pertanyaan pada kuesioner dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi 0,3 dan dikatakan reliabel apabila nilai alpha cronbach 0,6. Teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment Correlation, dengan kriteria : a. Bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan valid b. Bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan tidak valid b. Uji Reliabilitas Setelah semua pertanyaan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan menggunakan metode Cronbach Alpha, yaitu menganalisis Universitas Sumatera Utara reliabilitas alat ukur lebih dari satu kali pengukuran dengan ketentuan jika r cronbach’s alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel dan jika nilai r cronbach’s alpha r tabel, maka dinyatakan tidak reliabel. Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil alpha cronbach dengan r-tabel : a. Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan reliabel b. Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan tidak reliabel Kriteria validitas dan reliabilitas apabila nilai r hasil dan nilai Alpha lebih besar dari nilai r tabel untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelitian valid dan reliabel. 3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.5.1. Variabel Independen A. Faktor predisposisi adalah faktor-faktor yang diasumsikan berhubungan dengan PSK untuk memanfaatkan pelayanan VCT dalam mencegah penyakit HIVAIDS yang dalam hal ini dibatasi pada faktor umur, masa kerja, pendidikan, pendapatan dan pengetahuan. 1. Umur adalah usia responden yang dihitung sejak kelahirannya sampai dengan tahun saat di wawancara dan dinyatakan dalam tahun, dibedakan : 1 Usia reproduksi 20- 35 tahun, 0 usia tidak reproduksi 20 dan 35 tahun. Universitas Sumatera Utara 2. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang dicapai oleh responden, dibedakan atas : 1 jika tingkat pendidikan responden SMP sd SMA dan 0 jika tingkat pendidikan responden sampai dengan tamat SD. 3. Masa kerja adalah lamanya responden melakukan pekerjaan sebagai PSK hingga saat diwawancara, dibedakan atas: 1 sebagai PSK ≥ 6 bulan 0 sebagai PSK 6 bulan. 4. Pendapatan adalah penghasilan yang didapatkan dalam sebulan dari melakukan suatu pekerjaan utama maupun tambahan dalam rupiah, dibedakan atas : 1 Rp.2.000.000,- dan 0 Rp.2.000.000,- 5. Pengetahuan adalah segala sesuatu informasi yang diperoleh dari proses belajar sehingga timbul pemahaman PSK tentang VCT untuk mencegah HIVAIDS. Dalam penelitian ini pengetahuan yang diteliti adalah : a. Pengetahuan tentang penyakit, pencegahan dan penularan adalah informasi yang didapatkan tentang penyakit, cara pencegahan dan penularan penyakit HIVAIDS dari akibat-akibat yang mungkin timbul dari pekerjaan responden. b. Pengetahuan tentang kelompok resiko tinggi adalah informasi tentang siapa yang beresiko untuk terkena penyakit HIVAIDS. c. Pengetahuan tentang pelayanan klinik VCT adalah informasi tentang pelayanan kesehatan di VCT seperti pelayanan dokter, perawat atau konselor. B. Faktor Penguat adalah faktor pendorong PSK dalam memanfaatkan VCT untuk mencegah HIVAIDS, yang dalam hal ini dibatasi pada faktor dukungan teman seprofesi, dukungan mucikari dan dukungan petugas kesehatan. Universitas Sumatera Utara a. Dukungan teman seprofesi adalah pendapat responden tentang ada tidaknya dukungan teman sekerja secara terus menerus untuk memanfaatkan VCT. b. Dukungan mucikari adalah pendapat responden tentang ada tidaknya peran serta mucikari dalam memanfaatkan VCT. c. Dukungan petugas kesehatan adalah pendapat responden tentang ada tidaknya keterlibatan petugas dalam memberikan informasi tentang pemanfaatan VCT secara terus menerus untuk pencegahan HIVAIDS.

3.5.2. Variabel Dependen

Pemanfaatan VCT adalah tindakan PSK dalam mengatasi masalah kesehatannya dengan mengunjungi sarana pelayanan kesehatan klinik VCT yang ada didaerah sekitarnya dalam satu tahun terakhir. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan VCT digunakan skala nominal dikotomi dengan penilaian 1 baik, jika memanfaatkan layanan VCT dalam satu tahun terakhir dan 0 tidak baik jika tidak memanfaatkan klinik VCT dalam satu tahun terakhir. 3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Pengukuran Variabel Independen Variabel independen yaitu faktor pendorong umur, pendidikan, lama bekerja, pendapatan, pengetahuan, faktor penguat yaitu dukungan teman seprofesi, mucikari, petugas kesehatan. Pengukuran dengan menggunakan skala nominal, ordinal dan interval. Pengukuran variabel independen secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Independen Variabel Jumlah Soal Alternatif Jawaban Bobot Nilai Rendah- Tinggi Skor Kategori Skala Ukur a. Pengetahuan tentang penyakit 6 2 = Tahu 1 = Tidak tahu 6 – 12 9-12 6-8 a = Baik b = Buruk Ordinal b. Pengetahuan tentang resiko tinggi 4 2 = Tahu 1 = Tidak tahu 4 – 8 6-8 4-5 a = Baik b = Buruk Ordinal c. Pengetahuan tentang pelayanan kesehatan VCT 5 2 = Tahu 1 = Tidak tahu 5 – 10 8-10 5-7 a = Baik b = Buruk Ordinal d. Sikap 10 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju 3 = Netral 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju 10 – 50 31-50 10-30 a. Positif b. Negatif Ordinal d. Dukungan teman seprofesi 5 2 = Ya 1 = Tidak 5 - 10 8 -10 5 - 7 a.Baik b.Buruk Ordinal Universitas Sumatera Utara e. Dukungan mucikari 5 2 = Ya 1 = Tidak 5 - 10 8 - 10 5 - 7 a.Baik b.Buruk Ordinal f. Dukungan petugas kesehatan 5 2 = Ya 1 = Tidak 5 - 10 8-10 5-7 a.Baik b.Buruk Ordinal

3.6.2 Pengukuran Variabel Dependen

Variabel dependen adalah pemanfaatan pelayanan VCT oleh PSK yang dilakukan dalam satu tahun terakhir. Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Dependen Variabel Jumlah indikator Kriteria Bobot nilai indikator Skala Ukur Pelayanan VCT 1 1. Memanfaatkan 2. Tidak memanfaatkan 1 Nominal

3.7 Metode Analisis Data

Sebelum dilakukan analisis data dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan komputer dengan tahapan editing mengecek kelengkapan data, coding melakukan pengkodean pada setiap variabel untuk memudahkan Universitas Sumatera Utara pengolahan data, skoring pemberian skor pada variabel bebas dan variabel terikat sesuai dengan ketentuan dan tabulating memasukkan data yang diolah kedalam tabel. Metode analisis data dalam penelitian ini mencakup : a. Analisis univariat, yaitu analisis setiap variabel dalam distribusi frekuensi. b. Analisis bivariat, yaitu dilakukan untuk menguji dan mengetahui hubungan antar variabel penelitian. Analisis menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95 α=0,05 yang disajikan dalam bentuk tabel silang kemudian hasilnya dinarasikan. c. Analisis multivariat, yaitu dilakukan untuk menguji dan mengetahui hubungan antar variabel penelitian dengan melakukan uji regresi logistik dan dianalisa secara bersamaan kemudian hasilnya dinarasikan. Analisa dengan menggunakan program SPSS For Windows version 17. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Wilayah Puskesmas Bandar Baru terdiri dari 14 Desa dan 41 Dusun dengan luas wilayah 59.330 km², beriklim sejuk yang sebagian besar merupakan daerah perbukitan, sebagian desa masih sulit dilalui oleh kendaraan dan bahkan harus ditempuh dengan berjalan kaki.Secara administratif Kecamatan Sibolangit terdiri dari 30 desa yang terbagi menjadi dua wilayah Puskesmas yakni Puskesmas Sibolangit dan Puskesmas Bandar Baru. Yang terdiri dari 16 desa untuk Puskesmas Sibolangit dan 14 desa untuk Puskesmas Bandar Baru. Secara geografis wilayah Puskesmas Wisata Bandar Baru Kecamatan Sibolangit berbatasan dengan wilayah sebagai berikut : a Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Rumah Pil-Pil b Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sinembah Tanah Karo c Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Doulu Kecamatan Berastagi d Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kutalimbaru Pada tahun 2011 penduduk wilayah Puskesmas Bandar Baru Kecamatan Sibolangit berjumlah 11.092 jiwa dengan rincian 5.488 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki dan 5.604 jiwa yang berjenis kelamin perempuan, dimana untuk Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Komersial Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Tahun 2012

4 47 154

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

Pengaruh Pengetahuan Dan Persepsi Penderita Hiv/Aids Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tentang Penyakit AIDS Dan Klinik VCT Terhadap Tingkat Pemanfaatan Klinik VCT Tahun 2010

5 63 94

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan Puskesmas Tembilahan Kota (Riau) Tahun 2008

3 31 62

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 18

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 9