Perjalanan Infeksi HIVAIDS Pencegahan HIVAIDS

Penularan ini terjadi melalui transfusi dengan darah yang terinfeksi HIV atau produk darah atau penggunaan jarum yang terkontaminasi dengan HIV atau peralatan lain yang melukai mukosa kulit.

C. Penularan Perinatal

Penularan dari seorang wanita kepada janin yang dikandungnya atau bayinya. Penularan ini dapat terjadi sebelum, selama atau beberapa saat setelah bayi dilahirkan. Resiko penularan HIV dalam rahim si ibu atau selama proses kelahiran.

2.1.5. Perjalanan Infeksi HIVAIDS

Pada saat seseorang terinfeksi HIV maka diperlukan waktu 5-10 tahun untuk sampai ke tahap AIDS. Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia, maka selama 2-4 bulan keberadaan virus tersebut belum bisa terdeteksi dengan pemeriksaan darah meskipun virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini disebut sebagai periode jendela. Sebelum masuk tahap AIDS, orang tersebut dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV. Pada keadaan ini maka kondisi fisik yang bersangkutan sudah aktif menularkan virusnya ke orang lain jika dia mengadakan hubungan seks atau menjadi donor darah. Sejak masuknya virus dalam tubuh manusia maka virus ini akan merusak sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan setelah 5-10 tahun maka kekebalan tubuh akan hancur dan penderita masuk dalam tahap AIDS Universitas Sumatera Utara dimana terjadi berbagai infeksi misalnya infeksi jamur, virus-virus lain, kanker dan sebagainya. Penderita akan meninggal dalam waktu 1-2 tahun kemudian karena infeksi tersebut.

2.1.6. Pencegahan HIVAIDS

Menurut Depkes KPA Nasional, 2005, pada prinsipnya pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah penularan virus HIV melalui perubahan perilaku seksual yang dikenal dengan prinsip”ABC” ini telah dipakai dan dilakukan secara internasional, sebagai cara yang paling efektif mencegah infeksi HIV lewat hubungan seksual dengan tingkat prevalensi sebesar 70-80 , prinsip tersebut adalah : 1 Abstinensia yaitu dengan menjauhi seks sampai anda kawin atau menjalin hubungan jangka panjang dengan pasangan. 2 Be faithful yaitu dengan bersikap saling setia dengan pasangan dalam hubungan perkawinan atau hubungan tetap jangka panjang. 3 Condom yaitu pencegahan dengan memakai kondom secara benar dan konsisten untuk pekerja seks atau orang yang tidak mampu melaksanakan abstinensia dan be faithful. Selain hal tersebut diatas, perlu juga untuk melakukan pencegahan penularan HIVAIDS melalui berbagai alat yang tercemar darah HIV, antara lain :a semua alat yang menembus kulit dan darah jarum suntik dan alat-alat medis, jarum tato, pisau cukur harus disterilisasi, b jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan orang lain, c melakukan skrining terhadap semua darah yang akan ditransfusikan resiko penularan sebesar 90, d pencegahan penularan dari ibu yang terinfeksi HIVAIDS kepada janinnya. Universitas Sumatera Utara Penanggulangan HIVAIDS perlu difokuskan pada upaya pencegahan melalui komunikasi, informasi dan edukasi KIE. Pendidikan kesehatan reproduksi, program pendidik sebaya peer educator merupakan hal yang penting dalam KIE disamping upaya lainnya seperti penanggulangan Napza, konseling, pendamping dan perawatan Orang Dengan HIVAIDS. Kemajuan ilmu dan teknbologi sampai saat ini belum menemukan obat yang mampu membunuh HIV maupun vaksin untuk mencegah penularannya. Namun ketika virus sudah menginfeksi dan menyerang kekebalan tubuh dapat juga melakukan berbagai upaya pengobatan pada masa inkubasi. Pengobatan yang dimaksud antara lain : a Pengobatan suportif, b penanggulangan penyakit oportunistik, c pemberian obat antivirus, d penanggulangan dampak psikososial. Obat-obatan yang digunakan untuk ODHA saat ini hanya lebih pada upaya melemahkan daya progresivitas virus, memperlambat perkembangan virus, memperkuat daya tahan tubuh dengan meningkatkan antibody yang akan meningkatkan kualitas hidup ODHA. Terapi yang dikenal sebagai terapi Antiretroviral ART seperti Nevirapine, Efapirens, Tenovir dan lain-lain dapat diperoleh di rumah sakit tertentu yang sangat menolong penderita ODHA Widoyono, 2005.

2.2. Pekerja Seks Komersil km

Pekerja Seks Komersil PSK atau sebutan lain dengan wanita tuna susila WTS, pelacur, kupu-kupu malam dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri untuk melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Komersial Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Tahun 2012

4 47 154

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

Pengaruh Pengetahuan Dan Persepsi Penderita Hiv/Aids Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tentang Penyakit AIDS Dan Klinik VCT Terhadap Tingkat Pemanfaatan Klinik VCT Tahun 2010

5 63 94

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan Puskesmas Tembilahan Kota (Riau) Tahun 2008

3 31 62

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 18

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 9