Hubungan Umur dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT

BAB5 PEMBAHASAN

5.1. Hubungan Faktor Predisposisi Pendukung Responden dengan

Pemanfaatan Klinik VCT Faktor pendukung dalam penelitian ini adalah umur, tingkat pendidikan, masa kerja, pendapatan, pengetahuan tentang HIVAIDS, pengetahuan tentang faktor resiko, pengetahuan tentang pelayanan klinik VCT dan sikap responden dengan hasil sebagai berikut :

5.1.1. Hubungan Umur dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi PSK yang tidak memanfaatkan klinik VCT yang berumur 20 dan 35 tahun yaitu 72,2. Jumlah PSK terbanyak adalah berumur 20 sd 35 tahun, tetapi prevalence rate yang memanfaatkan klinik VCT pada PSK yang berumur 20 sd 35 tahun lebih tinggi 43,8 dibandingkan prevalence rate PSK yang berumur 20dan 35 tahun. Hasil analisis statistik dengan menggunakan chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan pemanfaatan klinik VCT pada PSK di wilayah kerja Puskesmas Wisata Bandar Baru Kecamatan Sibolangit tahun 2012 dengan nilai probabilitas 0,133 p 0,05.Ratio Prevalence RP tidak memanfaatkan klinik VCT pada PSK dengan umur 20 dan 35 tahun dengan umur 20 sd 35 tahun adalah 1,284 dengan Confidence Interval CI 0,931-1,771. Hal ini menunjukkan bahwa umur tidak memiliki faktor resiko tidak memanfaatkan klinik Universitas Sumatera Utara VCT pada PSK sebesar 1,2 kali lebih besar dibandingkan PSK yang berumur 20 sd 35 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian Gunawan di Lokalisasi Sunan Kuning Kota Semarang tahun 2009 dengan menggunakan desain penelitianpotong lintang yang menemukan prevalensi tidak memanfaatkan klinik VCT pada PSK yang berumur 29 tahun yaitu 66,7. Gunawan menyimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan pemanfaatan klinik VCT pada PSK.. Penelitian Heikel 2002 yang juga menyimpulkan bahwa umur tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Berdasarkan pengamatan, jika ada keluhan dan kebutuhan akan pengobatan lebih dominan mendorong PSK untuk mendatangi tempat pelayanan klinik VCT. Umur didefenisikan sebagai jumlah waktu kehidupan yang telah dijalani seseorang mulai sejak dilahirkan sampai pada saat penelitian.. Umur juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang terutama dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Umur sering dihubungkan dengan kemungkinan terjangkit penyakit baik menular maupun yang tidak menular. Perpindahan tempat namun tetap berprofesi sebagai PSK merupakan pemicu usia yang semakin bertambah. Hal ini juga dikaitkan dengan faktor tuntutan ekonomi, dimana pada umumnya PSK yang berada diatas umur 30 tahun lebih berpengalaman untuk menyenangkan pelanggan sehingga mendapatkan bayaran yang tinggi. Pada umumnya PSK juga banyak yang sudah bercerai , dengan arti sudah mempunyai pengalaman yang pahit dalam kehidupan berumah tangga dan sudah mempunyai Universitas Sumatera Utara anak. Hal ini juga yang mengakibatkan PSK yang berusia diatas 30 tahun tidak mau berusaha mencari pekerjaan yang lain. Menurut pendapat Andersen yang dikutip oleh Notoatmodjo 2007 umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan, namun dalam penelitian ini variabel umur tidak mempengaruhi responden dalam memanfaatkan pelayanan klinik VCT. Umur 20 sd 35 tahun merupakan usia yang produktif, namun dalam hal ini PSK tersebut banyak yang tidak memanfaatkan klinik VCT, kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh faktor lain seperti pengetahuan tentang manfaat klinik tersebut. Dengan adanya klinik VCT di wilayah puskesmas wisata Bandar Baru yang memiliki program preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif dalam mengatasi penyebaran penyakit HIVAIDS. Penyelenggaraan klinik VCT juga merupakan program Dinas Kesehatan dalam hal ini berusaha meningkatkan kesadaran pekerja seks komersial untuk secara sukarela datang ke klinik VCT untuk mendapatkan penjelasan yang cukup dan benar tentang HIVAIDS baik konseling dan Testing Sukarela, yang pada akhirnya nanti bermanfaat bagi pekerja seks komersial. Pihak Dinas Kesehatan melalui puskesmas wisata Bandar Baru dan bekerja sama dengan LSM senantiasa melakukan sosialisasi tentang pencegahan HIVAIDS ke seluruh lapisan masyarakat khusunya para pekerja seks komersial yang memiliki resiko yang sangat besar untuk terjadinya HIVAIDS. Universitas Sumatera Utara

5.1.2. Hubungan Pendidikan dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Komersial Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Tahun 2012

4 47 154

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

Pengaruh Pengetahuan Dan Persepsi Penderita Hiv/Aids Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tentang Penyakit AIDS Dan Klinik VCT Terhadap Tingkat Pemanfaatan Klinik VCT Tahun 2010

5 63 94

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan Puskesmas Tembilahan Kota (Riau) Tahun 2008

3 31 62

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 18

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 9