5 Membuatmenulis karya pengabdian kepada masyarakat
d. Unsur penunjang: kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dosen,
meliputi: a
Menjadi anggota dalam suatu panitiabadan pada perguruan tinggi b
Menjadi anggota panitiabadan pada lembaga pemerintahan c
Menjadi anggota organisasi profesi d
Mewakili perguruan tinggilembaga pemerintahan duduk dalam panitia antar lembaga
e Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional
f Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah
g Mendapat tanda jasapenghargaan
h Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah
i Mempunyai prestasi di bidang olahragakeseniansosial
2.8.9 Kerangka Pemikiran
Kinerja karyawan menurut Mangkunegara 2002 adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu output baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan
persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Sopiah 2008 mengemukakan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut Ardana 2008 menyatakan
Universitas Sumatera Utara
kepuasan kerja sangat berhubungan dengan kinerja karyawan. Griffin 2005 menyatakan Kepuasan kerja adalah tingkatan kenikmatan yang diterima seseorang
dari mengerjakan pekerjaan mereka. Luthans 2006 menyatakan ada 5 lima dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu pekerjaan, imbalan, promosi,
pengawasan dan rekan sekerja. Menurut Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Pemberdayagunaan Aparatur Negara No. 38KEMK.WASBANG PAN81999 tentang jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya bahwa penilaian
kinerja dosen dapat diukur dengan beberapa unsur yang terkandung dalam Tridarma Perguruan Tinggi meliputi : pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat dan kegiatan pendukung tugas dosen pengembangan profesi dosen Depdiknas, 2008.
Komitmen karyawan pada dasarnya merupakan cerminan antusiasme kerjanya. Hal ini diwujudkan oleh kesediaan bawahan untuk menyelesaikan tugas
yang dibebankan kepadanya dengan secepat mungkin dan menyelesaikan tugas dengan kualitas dan kuantitas melebihi standar yang ditetapkan. Karyawan yang
mempunyai komitmen terhadap organisasi yakni menunjukkan peningkatan efektivitas organisasi melalui tingginya pencapaian kinerja, kualitas pekerjaan,
mengurangi keterlambatan dan ketidakhadiran. Alwi 2001 membuat defenisi Komitmen Organisasi sebagai sikap karyawan untuk tetap berada dalam organisasi
dan terlibat dalam upaya-upaya mencapai misi, nilai-nilai dan tujuan perusahaan. Komitmen adalah bentuk loyal yang lebih konkrit yang dapat dilihat dari sejauhmana
Universitas Sumatera Utara
karyawan mencurahkan perhatian, gagasan dan tanggungjawabnya dalam upaya perusahaan mencapai tujuan. Menurut Luthans 2006 faktor-faktor komitmen
organisasi terdiri atas 3 komponen, yaitu : a
Komponen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi.
b Komponen normatif, merupakan perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus
ia berikan kepada organisasi. c
Komponen continuance, komponen berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi.
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir
2.8.10 Hipotesis