BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kinerja dosen pada kondisi saat ini banyak dikeluhkan masyarakat, baik oleh mahasiswa, dunia usaha dan industri, serta pemerintah karena sudah mengalami
penurunan. Harian Kompas 5 Oktober 2010 memuat berita : Mahasiswa Keluhkan kinerja dosen, mahasiswa mengeluhkan metode pengajaran dan rendahnya kualitas
akademik dosen. Hal itu dikhawatirkan berdampak buruk pada kualitas kelulusan dan perguruan tinggi itu sendiri. Penyebab rendahnya kinerja dosen diasumsikan
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kepuasan kerja, komitmen yang rendah, motivasi kerja rendah, sistem rekrutmen, iklim perguruan tinggi yang kurang
kondusif dalam mengembangkan budaya akademis, balas jasa dan penghargaan terhadap dosen yang masih rendah. Oleh karena itu banyak dosen terpaksa
mengerjakan proyek-proyek, bisnis, dan profesi lain yang tidak memiliki kaitan langsung dengan tugas akademisnya.
Kinerja dosen dalam suatu institusi pendidikan merupakan faktor yang menarik untuk diteliti karena beberapa alasan antara lain : Pertama, dosen merupakan
ujung tombak bagi keberhasilan proses belajar mengajar, tanpa dosen yang berkualitas dan rela berkorban, mustahil suatu proses belajar mengajar menghasilkan
peserta didik yang berkualitas. Kedua : dosen tidak hanya berperan mentransfer ilmu kepada mahasiswa tetapi memberikan contoh sikap, ucapan, dan perilaku
Universitas Sumatera Utara
kepribadian. Ketiga : kualitas kinerja dosen bukanlah suatu yang final dan tidak dapat diperbaiki karena sebagai manusia, dosen selalu tumbuh dan berubah. Keempat : jika
kinerja dosen tidak didukung oleh kompetensi professional dan kepuasan kerja serta komitmen dalam mengajar, maka proses belajar mengajar tidak bisa lancar sesuai
dengan yang diharapkan. Kesuksesan seorang dosen dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi
sangat tergantung dari kompetensi yang dimiliki, motivasi kerjanya, kesungguhan dalam bekerja, fokus dalam bekerja dan sejauh mana seorang dosen dapat
mengoptimalkan kinerjanya agar prestasi kerja dan produktivitas masing-masing dosen bisa bertumbuh. Hal ini dapat ditunjukkan adanya indikator penilaian yang
diukur melalui karya pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta unsur penunjang profesi dosen seperti yang tertuang dalam
Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pemberdayaan Aparatur Negara No.38KEMK.WIASPAN81999 tentang Jabatan
Fungsional Dosen dan angka kreditnya.
Tabel 1.1 Jumlah SKS pada Semester Ganjil yang Diajarkan Dosen Tetap Politeknik MBP TA. 20102011
No Jumlah SKS
Jumlah Dosen
1 2 – 12
19 52,7
2 13 – 26
17 47,3
Jumlah 36
100 Sumber : Hasil penelitian, 2011,data diolah
Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui 53 dosen melakukan pengajaran 2 – 12 SKS dan 47 dosen melakukan pengajaran 13 – 26 SKS. Hal ini menunjukkan
kinerja dosen dalam kategori baik dalam jumlah SKS, karena beban sks dosen
Universitas Sumatera Utara
Politeknik mengajar setiap semester adalah 9 SKS Kepmenkowasbangpan No.38KEPMK.WASPAN81999.
Tabel 1.2 Jumlah Penelitian yang Dilakukan Dosen Tetap Politeknik MBP TA. 20102011
No Jumlah penelitian
Jumlah Dosen
1 22
62 2
1 – 2 14
38 Jumlah
36 100
Sumber : Hasil penelitian, 2011,data diolah
Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui hanya 14 dosen 38 dosen melakukan penelitian dengan jumlah rata-rata 1 – 2 buah penelitian dan 62 dosen tetap
Politeknik MBP Medan masih belum melakukan penelitian. Hal ini menunjukkan rendahnya kinerja dosen dalam melakukan penelitian, seharusnya setiap dosen
Politeknik harus menghasilkan 2,4 sks penelitian per tahun Kepmenkowasbangpan No.38KEPMK.WASPAN81999.
Tabel 1.3 Jumlah Pengabdian Pada Masyarakat yang Dilakukan Dosen Tetap Politeknik MBP TA. 20102011
No Jumlah Pengabdian pada
masyarkat Jumlah Dosen
1 21
59 2
1 – 2 15
41 Jumlah
36 100
Sumber : Hasil penelitian, 2011 data diolah
Pada Tabel 1.3 diketahui hanya 15 dosen 41 melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan jumlah rata-rata 1-2 buah pengabdian, dan 59
dosen masih belum melakukan penelitian. Hal ini menunjukkan rendahnya kinerja dosen dalam melakukan pengabdian pada masyarakat, seharusnya setiap dosen
Universitas Sumatera Utara
Politeknik harus menghasilkan 3,6 SKS pengabdian pada masyarakat per tahun Kepmenkowasbangpan No.38KEPMK.WASPAN81999.
Menurut Koordinator Kopertis Wilayah I Prof Dr. Zainuddin, M.Pd pada rapat kerja Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta Se-Kopertis Wilayah-I pada awal
Nopember 2009 di Hotel Madani Medan menyatakan bahwa mutu Perguruan Tinggi Swasta di Sumatera Utara dan Nangro Aceh Darusalam masih rendah, untuk itu
setiap perguruan Tinggi perlu meningkatkan kinerja dosen. Kinerja dosen dalam suatu perguruan tinggi dipengaruhi antara lain kepuasan
kerja dosen dan komitmen organisasi dosen. Studi komitmen organisasi untuk tenaga pengajar merupakan isu penting, karena masalah mobilitas dan tingkat keluar tenaga
pengajar berpengaruh langsung terhadap kualitas pendidikan. Dosen perguruan tinggi yang memiliki komitmen terhadap lembaga serta memiliki loyalitas dalam bekerja
akan berupaya untuk terus mengembangkan diri guna meningkatkan kualitas mengajar, yang pada akhirnya akan menunjang pengembangan perguruan tinggi.
Rendahnya komitmen dan loyalitas dosen kepada organisasi merupakan kerugian kepada perguruan tinggi, sekaligus kepada diri pribadi dosen tersebut.
Beberapa kerugian akibat rendahnya komitmen yang mempengaruhi anggota organisasi untuk keluar. Pertama, kerugian bagi organisasi yakni rusaknya struktur
sosial dan komunikasi dalam organisasi, hilangnya anggota organisasi yang mungkin memiliki prestasi kerja tinggi, hilangnya kepuasan diantara yang tetap tinggal. Kedua,
kerugian bagi diri orang yang keluar, yakni hilangnya senioritas dan penghasilan tambahan, stress yang berkaitan dengan proses transisi, terpengaruhnya jalur karir.
Universitas Sumatera Utara
Adanya pengaruh dari kepuasan kerja dosen dan komitmen organisasi terhadap kinerja dosen, terdapat faktor-faktor pendahulu yang berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan, diantaranya faktor – faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, faktor yang berhubungan dengan kondisi kerja, faktor yang berhubungan
dengan teman kerja, faktor yang berhubungan dengan pengawasan, faktor yang berhubungan dengan promosi jabatan dan faktor yang berhubungan dengan gaji.
Para dosen untuk tetap akan bertahan bekerja di perguruan tinggi, sekaligus sebagai bentuk tingginya komitmen dosen. Kondisi sebaliknya adalah rendahnya
kepuasan terhadap faktor-faktor eksternal tersebut menyebabkan rendahnya kinerja, loyalitas, serta membuka peluang untuk mencari pekerjaan lain untuk memenuhi rasa
kepuasan . Politeknik MBP Medan sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang
bertujuan menghasilkan lulusan berkualitas, adaptif dan bermoral dan mampu bersaing pada tingkat nasional maupun internasional dalam menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat. Politeknik MBP Medan disamping bertugas mengembangkan ilmu murni, juga mempunyai peranan penting
dalam mewujudkan tujuan pendidikan tinggi melalui pelaksanaan dan pengembangan tri darma perguruan tinggi.
Perguruan Tinggi dalam mewujudkan tujuan pendidikan tinggi seperti yang diuraikan, diperlukan prasarana dan sarana pendidikan yang memadai, seperti gedung
dan peralatannya, laboratorium dan perpustakaan. Di samping itu harus memiliki kurikukulum serta program penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang
Universitas Sumatera Utara
efisien dan efektif, dibarengi dengan adanya program pengabdian masyarakat yang jelas. Tetapi yang paling utama faktor yang sangat menentukan terwujudnya usaha
serta program tersebut di atas adalah manusia sebagai pelaksana, meliputi dosen sebagai tenaga pendidik dan karyawan sebagai tenaga administrasi.
Semua unsur tersebut di atas menyatu dalam satu sistem dan proses pendidikan di perguruan tinggi, yang akan memproses mahasiswa sebagai input
menjadi output berupa sarjana-sarjana yang memiliki ilmu pengetahuan sesuai dengan program yang diikutinya. Keberhasilan mewujudkan sistem ini antara lain
karena adanya dukungan tenaga pendidik atau dosen yang profesional. Kualitas sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan suatu
organisasi. Sumber daya manusia yang bermutu, memiliki unsur fisik yang prima dan psikologis yang baik, sehingga dapat memberikan prestasi kerja yang tinggi dalam
melaksanakan pekerjaannya. Prestasi kerja yang tinggi akan diperoleh jika dosen sebagai tenaga pendidik bekerja penuh dengan motivasi dan kepuasan kerja serta
komitmen yang tinggi yang selalu terpelihara dengan baik. Kepuasan kerja seseorang berbeda-beda tergantung dari sisi mana orang
tersebut memandangnya. Ada orang yang akan merasa puas jika telah mendapatkan gaji yang tinggi, di lain pihak ada orang yang merasa puas jika jabatannya dinaikkan.
Kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya.
Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang melibatkan aspek-aspek seperti gaji yang diterima, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi, mutu
Universitas Sumatera Utara
pengawasan, kondisi kesehatan, kemampuan dan tingkat pendidikan. Karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya
menyokong, sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak menyokong, karyawan akan merasa tidak puas.
1.2 Rumusan Masalah