Regression Standardized Residual
2 1
-1 -2
-3
F re
q u
e n
c y
10 8
6 4
2
menjawab ragu-ragu sebagai panitiabadan pada organisasi pemerintah dan anggota organisasi profesi. Kegiatan pengembangan profesi ini sangat perlu menjadi perhatian
Politeknik Mandiri Bina Prestasi Medan untuk menjaga kualitas dosen meningkatkan kinerjanya sekaligus akan bermanfaat dalam memenuhi persyaratan kenaikan jabatan
akademik dosen.
4.1.4 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak.
4.1.4.1 Uji normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini ditujukan untuk menguji model regresi yang
digunakan. Berdasarkan uji normalitas akan diketahui model regresi antara variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal yang dapat dilihat dengan
menggunakan Histogram dan p-plot. i.
Uji normalitas dengan menggunakan Histogram. Hasil uji normalitas dengan menggunakan analisa grafik dapat dilihat dalam
gambar berikut ini :
Sumber: Hasil penelitian2011
Gambar 4.1 Hasil pengujian Histogram
Universitas Sumatera Utara
Melalui perbandingan antara data pengamatan dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dari grafik pada gambar diatas dapat disimpulkan bahwa
distribusi normal karena grafik Histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis yang tidak melenceng ke kanan maupun ke kiri.
ii. Uji normalitas menggunakan P-Plot
Dari gambar pada grafik Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan indikasi normal karena titik menyebar disekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi ini layak untuk dipakai, hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xp
ec te
d C
um P
ro b
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Sumber: Hasil penelitian 2011
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2 Uji multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan korelasi antara variabel independent. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas sehingga model negresi tidak dapat digunakan. Hasil
pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat di bawah ini : Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas
Nama Variabel Tolerance
VIF Kepuasan Kerja
0,620 1.612
Komitmen Organisasi
0,620 1.612
Sumber : Hasil pengolahan data2011
Berdasarkan hasil pengolahan data Tabel 4.16 terlihat bahwa tidak terjadi multikolinieritas, karena nilai VIF di sekitar angka 1
4.1.4.3 Uji heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas.
Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedasitas. Output SPSS pada gambar Scatter Plot menunjukkan penyebaran titik-titik
tidak menunjukkan adanya heteroskedasitas apabila : 1.
Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 2.
Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja 3.
Penyebaran titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian dan melebar kembali.
Universitas Sumatera Utara
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Untuk melihat gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat pada Scatter plot yang di hasilkan oleh program SPSS yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2
R e
g re
s s
io n
S tu
d e
n ti
ze d
R e
s id
u a
l
3 2
1 -1
-2 -3
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Pada Gambar 4.3 terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta menyebar baik di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model banyak di pakai.
4.1.5 Koefisen Determinasi