Produktifitas Kebun Suli inti dan Kebun Suni plasma tahun tanam 1987, 1988 dan 1989

dalam waktu tertentu. Adanya program pemberdayaan masyarakat lokal disekitar perkebunan secara baik dan merata di setiap desa akan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat lokal disekitar perkebunan dalam pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang ada, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Secara umum keberhasilan sistem pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa sawit di Muara Enim sangat terkait dengan aspek institusi atau lembaga pengelolanya, kebijakan atau tata cara pengelolaannya, serta anggaran yang menunjang kelancaran pengelolaan yang telah dibahas sebelumnya. Isu strategis pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa sawit di Muara Enim terutama harus diawali oleh terbentuknya struktur kelembagaan yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan. Keberadaan lembaga ini akan menjadi pendorong disusunnya tata cara dan sumber pendanaan bagi keberhasilan pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa sawit di Muara Enim. Kebijakan pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa sawit dituangkan dalam bentuk model konseptual pengelolaan yang terdiri dari penentuan institusi pengelola manager dan penyusunan sistem pengelolaannya management yang memenuhi prinsip-prinsip keberkelanjutan. Konsepsi diagram input-output digambarkan secara lebih rinci, secara khusus pada rancangan pengendalian dari pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa sawit yang berkelanjutan di Muara Enim Gambar 36. Model konseptual ini merupakan hasil sintesa dari berbagai analisis yang dilakukan untuk menyusun strategi pengendalian dari pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa sawit yang berkelanjutan di Muara Enim. Mekanisme pengelolaan diperkirakan mampu merekayasa berbagai output tidak dikehendaki menjadi output yang dikehendaki. Mekanisme pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa sawit terbagi menjadi berbagai kebijakan guna mencapai tujuan, menyelesaikan kendala, menata kelembagaan dan memenuhi prioritas kebijakan hasil analisis. Berbagai kebijakan tersebut antara lain kebijakan prioritas penataan kelembagaan, prioritas peningkatan keberlanjutan, prioritas penyelesaian kendala utama, dan prioritas pencapaian tujuan. Sementara prioritas peningkatan keberlanjutan disusun berdasarkan hasil analisis MDS. PTP Perbankan Lembaga Penelitian evaluasi umpan balik informasi bantuan litbang masukan hasil litbang Masyarakat Institusi Lokal sosialisasi pemberdayaan Pengelolaan PIR-KS Berkelanjutan Prioritas Peningkatan Keberlanjutan Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Keberlanjutan Dimensi Sosial Keberlanjutan Dimensi Ekologi Keberlanjutan Dimensi Teknologi Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan Model Pengelolaan PIR-KS Berkelanjutan Output Tidak Dikehendaki Input Terkendali Output Dikehendaki Input Tidak Terkendali Input Lingkungan Pengelolaan Harga tbs Penduduk bekerja di kebun Sumber air Pupuk sesuai rekomendasi Akses Kel. Tani Jumlah tenaga kerja Jmlh RT petani yg disuluh Kls kemampuan lahan Teknik pemupukan Skim pembiayaan Gambar 36. Model Konseptual pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa Sawit berkelanjutan Penyusunan kebijakan diawali dengan penataan kelembagaan, di mana PT.Perkebunan Nusantara VII masih memegang peranan utama dalam mendorong pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa sawit di Muara Enim. Pemerintah pusat melalui kementerian terkait terutama Pertanian dan Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi harus mendorong Pemerintah Daerah dan PT.Perkebunan Nusantara VII bersama-sama Bank, untuk melakukan efisiensi dan efektivitas pengelolaan perkebunan inti rakyat di Muara Enim guna mencapai tujuan keberlanjutan. Guna meningkatkan keberlanjutan, terdapat beberapa tahap

Dokumen yang terkait

Analisis Kehilangan Crude Palm Oil pada Pabrik Kelapa Sawit Bah Jambi PT. Perkebunan Nusantara IV

34 131 131

Language Disorder In Schizophrenia Patient: A Case Study Of Five Schizophrenia Paranoid Patients In Simeulue District Hospital

1 32 102

Local resource based model of peatland management on agroecology of oil palm plantations a case study on agroecology of smallholder oil palm plantations in the Regency of Bengkalis Meranti, Riau Province

1 32 201

Water resource conservation model on sustainable palm oil (Case study Sub watershed Lalindu, North Konawe, South East Sulawesi province )

1 51 197

Local resource-based model of peatland management on agroecology of oil palm plantations: a case study on agroecology of smallholder oil palm plantations in the Regency of Bengkalis-Meranti, Riau Province

0 21 387

SPATIAL PATTERN OF PALM OIL DEVELOPMENT IN NORT SUMATRA AND SOUTH KALIMANTAN A CASE STUDY OF ACTUAL UTILIZATION AND LAND HOLDING STATUS

0 3 15

Diversity and Dispersal of Amphibian in Palm Oil Agriculture Landscape Elements: Case Study PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI), Solok Selatan District, West Sumatra

2 20 273

Model Of Sustainable Fishing Management In South Sulawesi

1 6 294

Sustainable agriculture management for palm oil productivity enhancement : a case study at Felda Wilayah Mempaga.

0 2 24

Assessment of Smallholders’ Barriers to Adopt Sustainable Practices: Case Study on Oil Palm (Elaeis Guineensis) Smallholders’ Certification in North Sumatra, Indonesia

0 0 29