Pemberian Nama pada Seseorang

Perkembangan Tradisi Lisan dalam Masyarakat Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 10.2 Kalangan pelajar Adakan penelitian sederhana bersama teman sebangkumu mengenai contoh- contoh lima jenis penggunaan bahasa rakyat di lingkungan sekitarmu. Adakan diskusi mengenai masalah tersebut dengan orang tuamu atau tokoh masya- rakat di lingkunganmu. Tulis hasil kegiatan Anda menjadi sebuah laporan singkat untuk dikumpulkan pada guru. ktivita: Kecakapan Akademik bersifat sedikit sopan dan setengah resmi; dan bahasa lemes bahasa yang bersifat sopan dan resmi. Contoh bahasa bertingkat orang Bali adalah bahasa nista rendah; bahasa madia menegah; dan bahasa utama resmi.

i. Onomatopoetis

Onomatopoetis adalah kata-kata yang dibentuk dengan mencontoh bunyi atau suara alamiah. Misalnya, kata greget dalam bahasa Betawi, yang berarti perasaan sengit sehingga seolah-olah ingin menggigit orang yang menjadi sasaran kemarahan. Kata greget terbentuk dengan mencontoh suara beradunya barisan gigi rahang atas dan rahang bawah. Contoh onomatopetis adalah kata dalam bahasa Jawa gemlodak riuh rendah untuk mengambarkan bunyi suatu benda yang digerak- gerakan dalam sebuah kotak kayu.

j. Onomastis

Onomastis adalah pemberian nama tradisional jalan atau tempat tertentu berdasarkan legenda sejarah. Misalnya, pemberian nama kota Surabaya untuk mengenang pertempuran antara buaya boyo dan hiu sura. Menurut James Danandjaja, masyarakat, tingkatan masyarakat, dan kelompok umur. Penggunaan bahasa ber- tingkat berkaitan dengan nilai budaya masyarakat dan sopan santun. Contoh Jenis bahasa bertingkat di kalangan masyarakat Jawa Tengah adalah, bahasa ngoko bahasa yang tidak resmi dan bersifat kurang hormat; bahasa kromo bahasa yang bersifat setengah resmi dan bersifat sedikit hormat; bahasa kromo inggil bahasa yang bersifat resmi dan sopan. Contoh Jenis bahasa bertingkat di kalangan masyarakat Sunda adalah bahasa kasar bahasa yang tidak sopan dan tidak resmi; bahasa penengah bahasa yang bahasa rakyat mempunyai empat fungsi, antara lain 1 memberi dan memperkukuh identitas kelompok; 2 melindungi pemakai bahasa rakyat dari ancaman kelompok lain atau penguasa; 3 memperkukuh pemakai bahasa rakyat dalam sistem pelapisan sosial masya- rakat; 4 memperkukuh kepercayaan rakyat terhadap nuilai-nilai budayanya.