Konsep Masyarakat Majemuk Konsep Keberagaman Budaya

Khazanah Antropologi SMA 1 Aceh yang mayoritas beragama Islam, suku bangsa Batak yang mayoritas beragama Kristen, suku bangsa Minangkabau di Sumatra Barat, dan suku bangsa Melayu di Sumatra Selatan yang mayoritas beragama Islam. Selain itu, di Jawa terdapat suku Sunda yang menggunakan bahasa Sunda dan suku bangsa Jawa yang menggunakan bahasa Jawa.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk

Ciri-ciri masyarakat majemuk menurut Van de Berg adalah sebagai berikut. a. Terintegrasinya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri khas budaya yang berbeda satu sama lain. b. Adanya lembaga-lembaga sosial yang saling tergantung satu sama lain karena adanya tingkat perbedaan budaya yang tinggi. c. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. d. Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan yang lain. e. Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain. f. Adanya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain. Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal serta kebudayaan. Adapun ciri-ciri suku bangsa, antara lain sebagai berikut. a. Memiliki nilai-nilai dasar yang terwujud dan tercermin dalam kebudayaan. b. Mewujudkan arena komunikasi dan interaksi dalam kebudaya- an. c. Mempunyai anggota yang mengenal dirinya serta dikenal oleh orang lain sebagai bagian dari satu kategori yang dibedakan dengan anggota kelompok sosial yang lain. Ketika seseorang yang menjadi bagian dari suku bangsa tertentu mengadakan interaksi sosial maka akan tampak adanya simbol- simbol atau karakter khusus yang digunakan untuk mengekspresikan perilakunya sesuai dengan karakteristik suku bangsanya. Misalnya, ciri-ciri fisik atau ras, gerakan-gerakan tubuh atau muka, simbol kebudayaan, nilai-nilai budaya serta keyakinan keagamaan. Seseorang yang dilahirkan sebagai anggota suatu suku bangsa sejak dilahirkan harus hidup dengan berpedoman pada kebudayaan suku bangsanya yang diwariskan oleh orang tua dan keluarganya secara turun-temurun sesuai dengan konsepsi kebudayaan suku bangsa tersebut. Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia

3. Primordialisme dan Politik Aliran

Secara tidak sadar masyarakat suatu suku bangsa akan mengem- bangkan ikatan-ikatan yang bersifat primordial, yaitu loyalitas berlebihan yang mengutamakan atau menonjolkan kepentingan suatu kelompok agama, ras, daerah, atau keluarga tertentu. Loyalitas yang berlebihan terhadap budaya subnasional tersebut dapat mengancam integrasi bangsa karena primordialisme meng- urangi loyalitas warga negara pada budaya nasional dan negara sehingga mengancam kedaulatan negara. Kencenderungan ini timbul apabila setiap kelompok kultural yang terorganisasi secara politik akan mengembangkan politik aliran yang dapat mengancam persatuan bangsa. Selanjutnya, kelompok- kelompok masyarakat tersebut akan mengajukan tuntutan untuk memperjuangkan kepentingan kelompoknya seperti tuntutan pembagian sumber daya alam yang lebih seimbang antara pusat dan daerah. Apabila tidak diakomodasi, tuntutan kelompok masyarakat tersebut akan berkembang menjadi gerakan memisahkan diri suatu kelompok masyarakat dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misalnya, gerakan separatisme Aceh Merdeka. Oleh karena itu, untuk menangkal gejala primordialisme, setiap kelompok masyarakat harus mengembangkan budaya toleransi terhadap budaya kelompok lainnya. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa tanpa pengingkaran budaya sendiri. Di dalam masyarakat majemuk terdapat perbedaan suku bangsa, bahasa, ras, kasta, agama, kedaerahan, tradisi budaya, dan adat istiadat. Contoh kemajemukan tersebut tercermin pada adanya komunitas keturunan Tionghoa, India, dan penduduk pribumi di Medan, Sumatra Utara. Perbedaan etnik, suku bangsa, agama, dan budaya tersebut membuat masyarakat Indonesia sulit terintegrasi dalam satu kesatuan sosial. awasan Kebhinekaan Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 2.1 Kampanye Pemilu 2004 Di dalam masyarakat majemuk, anggotanya terbagi-bagi atas kelompok sesuai identitas budaya masing-masing. Kelompok yang loyal mengikuti kelompok atau partai politik tertentu sesuai identitas budaya mereka yang mengikat anggotanya secara tertutup. Menurut Robuskha dan Shepsle terdapat tiga ciri khas dalam masya- rakat majemuk, antara lain 1. keanekaragaman budaya berkembang dalam kelompok budaya tertutup; 2. keanekaragaman budaya terorganisir secara politik;