Lembaga Keagamaan Lembaga Pewarisan Kebudayaan pada Masyarakat Tradisional

Khazanah Antropologi SMA 1 agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendidikan pesantren juga menanamkan nilai-nilai budi pekerti seperi sopan santun dan menghormati orang tua dan guru. Pengamalan nilai-nilai tersebut dilakukan secara langsung di lingkungan pesantren. Misalnya, kebiasaan santri untuk mencium tangan sang kiai sebagai bentuk penghormatan kepada guru atau orang tua. Pewarisan kebudayaan juga dilakukan masyarakat tradi- sional yang memeluk agama Kristen. Bagi masyarakat Batak Toba di Sumatra Utara, perayaan Natal merupakan sarana upacara untuk menegaskan posisi anak menjadi seorang pemeluk Kristen yang mendapatkan berkat istimewa sahala yang diberikan leluhur. Upacara tersebut dilakukan dengan mengajak anak-anak melaksanakan upacara marayat-rayat, yaitu mengucapkan dan menghafal ayat-ayat pilihan dalam kitab Injil di depan sesepuh adat dan anggota keluarga di gereja.

2. Lembaga Pewarisan Kebudayaan dalam Masyarakat Modern

Proses pewarisan kebudayaan pada masyarakat modern bersifat lebih kompleks dan lebih luas dibandingkan dalam masyarakat tradisional karena melibatkan beberapa elemen dalam masyarakat. Selain dalam keluarga dan masyarakat, proses pewarisan kebudayaan dalam masyarakat modern dilakukan melalui saluran organisasi sosial dan media massa.

a. Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah suatu kelompok yang dibentuk secara sadar untuk mencapai kepentingan bersama. Terbentuknya organisasi sosial didasari oleh kesamaan minat, tujuan, ke- pentingan, pendidikan, keagamaan, profesi, politik, dan peme- rintahan. Pewarisan budaya pada organisasi sosial dilakukan dalam lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, lembaga ekonomi, dan lembaga pemerintahan. 1 Lembaga Pendidikan Pendidikan di sekolah merupakan tuntutan kemajuan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Pada masyarakat tradisional, fungsi pendidikan dijalankan oleh keluarga. Pada masyarakat modern, fungsi pendidikan dijalankan oleh sekolah. Begitu pentingnya pewarisan kebudayaan dalam lembaga pendidikan sehingga berbagai profesi dalam masyarakat, seperti dokter, insinyur, arsitek, antropolog, dan ahli hukum ditentukan oleh keberhasilan seseorang dalam menjalani pendidikan di lembaga pen- didikan. Lembaga pendidikan, seperti sekolah atau uni- versitas merupakan sarana pembelajaran yang sistematis dan terstruktur terhadap seseorang. Di dalam lembaga Proses Pewarisan Kebudayaan pendidikan terdapat serangkaian budaya, nilai, dan norma yang berlaku khusus dan umum untuk ditaati oleh setiap siswa. Oleh karena itu, lembaga pendidikan mempunyai tugas untuk melakukan sosialisasi budaya, nilai, dan norma khusus maupun umum agar ditaati oleh siswa. Dalam proses pewarisan budaya, lembaga pendidikan memiliki fungsi, antara lain a memperkenalkan, memelihara, dan mengembangkan unsur-unsur seni dan budaya; b mengembangkan kemampuan penalaran siswa; c wahana alih teknologi dan ilmu pengetahuan; d melatih kepribadian dan memperkuat budi pekerti siswa; e menanamkan rasa persaudaraan, solidaritas, dan kesetiakawanan sosial; f menumbuhkembangkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air. 2 Lembaga Keagamaan Meskipun fungsinya sebagai lembaga pendidikan dalam masyarakat modern sudah diambil oleh lembaga pendidikan, namun lembaga keagamaan masih berperanan penting dalam proses pewarisan kebudayaan. Salah satu fungsi lembaga agama adalah menanamkan nilai-nilai moral dalam pengajaran agama yang disampaikan para pemuka agama. Lembaga keagamaan dalam masya- rakat modern mempunyai fungsi sebagai lembaga pendi- dikan dan pembimbingan agama. Fungsi pembimbingan agama dilaksanakan para pemuka agama kepada para pemeluk agama dalam upacara keagamaan, seperti khotbah, renungan meditasi, pendalaman rohani, kebaktian, dan misa. Fungsi pendidikan agama dijalankan oleh lembaga pendidikan keagamaan informal, seperti Taman Pendidikan Alquran TPA di masjid-masjid dan sekolah minggu di gereja. Pada saat ini, fungsi pendidikan keagamaan formal dijalankan oleh lembaga pendidikan keagamaan modern, seperti madrasah, sekolah tinggi agama, dan institut agama. Dalam lembaga pendidikan tersebut diajarkan materi pendidikan keagamaan dan umum. Melalui pendidikan dan pembimbingan agama, nilai-nilai ajaran agama dapat di- tanamkan para pemuka agama pada umat beragama. Selanjutnya, nilai-nilai ajaran agama tersebut dapat diprak- tikkan oleh umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, pewarisan nilai-nilai persaudaraan, kesetia- kawanan, solidaritas, dan empati sosial dalam agama Islam ditanamkan melalui perayaan hari raya Lebaran dan Idul