84
3.2 Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, subjek yang menjadi sasaran penelitian adalah keterampilan menulis karangan persuasi siswa SMA kelas X.
Sumber data yang digunakan adalah siswa kelas X-4 SMA Negeri 1 Salem Kabupaten Brebes yang berjumlah 42 siswa, terdiri atas 16 putra dan 26 putri.
Dipilihnya kelas X-4 sebagai sumber data didasarkan pada pertimbangan bahwa apabila dibandingkan dengan kelas X-1, X-2, X-3, dan X-5, kemampuan menulis
mereka tergolong masih belum maksimal. Sebagian besar siswa kelas X-4 belum bisa membuat karangan persuasi dengan baik. Mereka masih kebingungan untuk
mengangkat sebuah topik karangan dan merasa kesulitan dalam memunculkan ide-ide untuk dituangkan ke dalam sebuah karangan persuasi.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan persuasi dan penggunaan pendekatan kontekstual melalui media iklan layanan
masyarakat. Penjelasan kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut.
3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Karangan Persuasi
Variabel yang pertama dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan persuasi. Keterampilan menulis karangan persuasi merupakan
keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam menulis karangan persuasi, siswa dituntut untuk dapat
mengemukakan gagasan yang dapat meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap
85
atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasi. Indikator dalam pembelajaran menulis karangan persuasi dengan pendekatan kontekstual melalui
media iklan layanan masyarakat adalah siswa mampu menulis karangan persuasi sesuai dengan iklan layanan masyarakat. Aspek yang dinilai dalam menulis
karangan persuasi adalah kesesuaian judul dengan isi karangan, kohesi dan koherensi, kesesuaian isi karangan dengan iklan layanan masyarakat, pendapat
dan bukti, imbauan atau ajakan, pilihan kata atau diksi, ejaan dan tanda baca, dan kerapian tulisan.
3.3.2 Variabel Penggunaan Pendekatan Kontekstual melalui Media Iklan
Layanan Masyarakat
Variabel yang kedua adalah pendekatan kontekstual dan media iklan layanan masyarakat. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual
Contextual Teaching and Learning akan membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa serta mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran
ini dimulai dengan siswa diberikan pemahaman tentang makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Dalam upaya
itu, guru berkedudukan sebagai pengarah dan pembimbing. Melalui iklan layanan masyarakat yang banyak mengandung permasalahan, siswa akan menemukan
sendiri pesan atau informasi penting yang tersirat maupun tersurat dalam iklan tersebut. Masalah yang dimunculkan melalui media iklan layanan masyarakat,
86
kemudian diselesaikan dengan cara siswa melakukan berbagai aktivitasdiskusi dengan kelompoknya untuk berpikir mencari jawaban dari masalah tersebut.
Siswa diharapkan bisa selalu aktif bertanya apabila menemukan kesulitan. Selanjutnya, siswa diharapkan mampu menyajikan dan mengomunikasikan hasil
belajarnya di depan kelas dengan penuh rasa percaya diri. Selain itu, siswa yang lain diharapkan bisa merespon dengan antusias bertanya, menanggapi, dan
membuat catatan penampilan temannya. Melalui penggunaan media iklan layanan masyarakat, siswa akan diajak
untuk menemukan poin-poin penting karena dalam iklan tersirat permasalahan, upaya penanggulangan, beserta pernyataan yang bersifat memengaruhi pembaca.
Siswa juga dapat menangkap pesan-pesan moral yang bersifat mendidik serta relevan dengan kondisi di lingkungan masyarakat. Hal ini akan memberi dampak
yang baik bagi kepekaan siswa terhadap masalah yang sedang terjadi di sekitar mereka. Selain itu, iklan layanan masyarakat juga berfungsi untuk
mengkhususkan topik yang bisa dikembangkan siswa menjadi karangan persuasi.
3.4 Indikator Kinerja