30
2.2.2 Karangan Persuasi
Beberapa teori yang akan dibahas dalam karangan persuasi adalah hakikat karangan persuasi, karakteristik karangan persuasi, dan langkah-langkah menulis
karangan persuasi. Uraian tentang teori-teori tersebut adalah sebagai berikut.
2.2.2.1 Hakikat Karangan Persuasi
Nursisto 1999:45 mengatakan bahwa persuasi atau imbauan adalah jenis karangan yang di samping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta, juga
mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima dan mengikuti pendapat atau kemauan penulis. Selanjutnya, Aristoteles dalam Nursisto
1999:121 mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi untuk mengadakan persuasi, yakni watak dan kredibilitas penulis, kemampuan penulis menyugesti
pembaca, dan bukti-bukti. Persuasi diturunkan dari verba to persuade, yang artinya membujuk atau
menyarankan. Persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan dari argumentasi. Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti atau
contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca. Beda argumentasi dan persuasi
terletak pada sasaran yang ingin dibidik oleh paragraf tersebut. Argumentasi menitikberatkan sasaran pada logika pembaca, sedangkan persuasi pada
emosiperasaan pembaca walaupun tidak melepaskan logika. Dengan kata lain, yang digarap paragraf argumentasi adalah benar salahnya gagasanpendapat.
Sementara itu, paragraf persuasi menggarap pembaca agar mau mengikuti kehendak penulis Wiyanto 2004:68.
31
Berbeda dengan pendapat di atas, Suparno dan Yunus 2007:5.47 mengungkapkan bahwa karangan persuasi adalah karangan yang berisi paparan
berdaya-bujuk, berdaya-ajuk, ataupun berdaya imbau yang dapat yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti imbauan
implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk membujuk, mengajak dan memengaruhi
pembaca dengan pendekatan psikologis sehingga pembaca tertarik dan berminat serta mau melakukan apa yang diinginkan oleh penulis. Dalam karangan persuasi
mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan yang logis, bukti atau fakta sebagai penunjang untuk meyakinkan pembaca. Selanjutnya, diikuti dengan
ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran dengan menitikberatkan pada emosi atau perasaan pembaca.
2.2.2.2 Karakteristik Karangan Persuasi