106
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari tindakan prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil tes prasiklus berupa keterampilan menulis karangan persuasi
sebelum  penelitian  dilaksanakan.  Hasil  tes  tindakan  siklus  I  dan  siklus  II  berupa keterampilan  siswa  dalam  menulis  karangan  persuasi  dengan  pendekatan
kontekstual  melalui  media  iklan  layanan  masyarakat,  sedangkan  hasil  nontes berupa  perubahan  perilaku  yang  diperoleh  melalui  deskripsi  perilaku  ekologis,
catatan  harian  guru,  catatan  harian  siswa,  wawancara,  sosiometri,  dan dokumentasi  foto.  Hal  yang  dibahas  berupa  proses  pembelajaran,  peningkatan
keterampilan  menulis  karangan  persuasi,  dan  perubahan  perilaku  belajar  siswa pada siklus  I dan siklus II  setelah melaksanakan  pembelajaran menulis karangan
persuasi dengan pendekatan kontekstual melalui media iklan layanan masyarakat. Hasil penelitian pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dijelaskan sebagai berikut.
4.1.1 Hasil Prasiklus
Hasil tes prasiklus merupakan kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi sebelum dilakukan tindakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan  awal  siswa  dalam  menulis  karangan  persuasi.  Hasil  penelitian  pada tahap prasiklus ini diperoleh peneliti dari hasil observasi  dan  wawancara dengan
guru  mata  pelajaran  bahasa  Indonesia  SMA  Negeri  1  Salem  tentang  subjek
106
107
penelitian.  Hasil  observasi  pada  tahap  prasiklus  ini  menunjukkan  bahwa keterampilan  siswa  kelas  X-4  dalam  mengikuti  pembelajaran  menulis  karangan
persuasi masih belum maksimal. Nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa sebesar 62,38.  Hasil tes menulis karangan persuasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel  6.  Hasil  Tes  Keterampilan  Menulis  Karangan  Persuasi Prasiklus
No.  Kategori  Rentang skor
F Jumlah
nilai Frekuensi
Rata-rata skor
Ketuntasan 1.
Sangat baik
86-100 X= 2620
42 = 62,38
Kategori cukup
10 x100 36
= 23,81 2.
Baik 70-85
10 745
23,81 3.
Cukup 60-69
19 1175
45,24 4.
Kurang 50-59
13 700
30,95 5.
Sangat kurang
0-49 42
2620 100
Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa kemampuan siswa kelas X-4 SMA Negeri  1  Salem  dalam  menulis  karangan  persuasi  masih  rendah.  Hal  ini  terlihat
pada  nilai  rata-rata  yang  diperoleh  siswa  hanya  mencapai  62,38.  Pada  tes prasiklus, tidak ada siswa  yang berhasil mendapatkan nilai sangat baik atau nilai
86-100.  Nilai  dengan  kategori  baik,  yaitu  antara  70-85  diperoleh    10  siswa  atau 23,81.  Sebanyak 19 siswa atau 45,24 yang mendapat nilai antara 60-69 dalam
kategori cukup. Sebanyak 13 siswa atau 30,95 yang mendapat nilai antara 50-59 dalam kategori kurang. Sementara itu, tidak ada siswa yang mendapat nilai sangat
kurang  dengan  rentang  nilai  0-49.  Siswa  yang  dinyatakan  tuntas  atau  mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa atau 23,81.
Rendahnya  keterampilan  siswa  dalam  menulis  karangan  persuasi  ini disebabkan  oleh  beberapa  hal,  di  antaranya  adalah  1  guru  masih  menggunakan
108
sistem  pembelajaran  satu  arah  atau  guru  lebih  aktif  dibandingkan  dengan  siswa, 2  pendekatan  dan  teknik  pembelajaran  guru  dalam  proses  belajar  mengajar
kurang  bervariasi  dan  cenderung  membosankan,  3  penggunaan  media  dalam pembelajaran  menulis  karangan  persuasi  kurang  menarik  bagi  siswa,  4  siswa
merasa  malas  dan  jenuh  dalam  pembelajaran  karena  penjelasan  teori  yang monoton  dari  guru,  5  siswa  kesulitan  dalam  mencari  ide,  tema,  atau  topik
karangan  yang  akan  ditulis  dalam  karangan  persuasi,  6  siswa  sulit  merangkai kata  dengan  pilihan  kata  yang  sesuai  dan  siswa  kurang  memahami  kohesi  dan
koherensi  serta  EYD  dengan  baik,  dan  7  siswa  malas  untuk  berlatih  menulis karena kegiatan menulis dianggap sulit.
Selain  dari  hasil  tes,  pada  tahap  prasiklus  ini  peneliti  juga  melakukan observasi  terhadap  perilaku  siswa  selama  pembelajaran.  Observasi  tersebut
dilakukan dengan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra  Indonesia.  Hasil  dari  wawancara  tersebut  menunjukkan  perilaku  siswa
selama mengikuti pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Pada saat pembelajaran siswa  masih  cenderung  pasif,  belum  bisa  bekerja  sama  dengan  baik,  kesopanan
dan  ketertibannya  masih  kurang,  serta  kurangnya  rasa  tanggung  jawab  siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, media yang digunakan masih
kurang menarik minat dan memotivasi siswa untuk menulis. Berdasarkan  hasil  tes  dan  observasi  terhadap  keterampilan  menulis
karangan  persuasi  siswa  pada  tahap  prasiklus  tersebut,  dapat  disimpulkan bahwa keterampilan  siswa  dalam  menulis  karangan  persuasi  masih  dalam  kategori
rendah.  Oleh  karena  itu,  keterampilan  menulis  karangan  persuasi  siswa  perlu
109
ditingkatkan.  Peningkatan  tersebut  diwujudkan  dengan  melakukan  tindakan menulis  siklus  I  dengan  pembelajaran  menulis  karangan  persuasi  dengan
pendekatan kontekstual melalui media iklan layanan masyarakat.
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I