Perontokan OPTIMISASI BIAYA KONSTRUKSI DAN OPERASI PENGERING EFEK RUMAH KACA

hitam, tetapi jika langsung dijemur, akan menghasilkan bunga cengkeh berwarna coklat. Namun demikian pemeraman sebelum pengeringan akan mempersingkat waktu pengeringan. Kadar air bunga cengkeh setelah pemeraman dapat mencapai 30 - 40 bb. Menurut Tirtosastro dan Nurjanah 1987, makin lama 2 hari dan makin tinggi suhu pemeraman 50 o C akan menurunkan kadar minyak, eugenol dan menjadikan cengkeh kering lebih tua warnanya.

c. Pengeringan

Pengeringan bunga cengkeh dapat dilakukan dengan dua cara, pertama, secara tradisional dengan menjemur langsung di bawah sinar matahari dihamparkan di atas nampan atau lamporan beton dan kedua, dengan menggunakan pengering buatan. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada pengeringan tradisional sangat tergantung cuaca, sehingga pada cuaca mendung atau musim penghujan pengeringan menjadi sangat lambat dan bunga cengkeh beresiko terkena jamurbakteri. Waktu pengeringan yang lama menyebabkan bunga kering dengan mutu rendah, rupa kurang menarik, cengkeh kering berwarna keputih- putihan dan berkerut yang biasa dinamakan khoker clove, dan kadar minyak rendah Guenther, 1950 dalam Nurjannah 1997. Penggunaan alat pengering terutama berguna untuk mengurangi resiko ketergantungan pada cuaca, namun menurut sebagian pedagang cengkeh, hasil pengeringan cengkeh dengan alat pengering yang menggunakan suhu tinggi 65 o C kurang disenangi karena penampilan cengkeh kering kurang baik dan aroma cengkeh kurang terasa. Sehingga pada perkebunan besar melakukan kombinasi antara keduanya, yaitu pada awal pengeringan menggunakan pengering buatan dari kadar air 65 bb hingga mencapai 30 bb, selanjutnya jika cuaca mengijinkan, dihamparkan di lantai jemur secara langsung terkena sinar matahari, hingga kadar air akhir 12 bb tercapai.

d. Sortasi

Bunga cengkeh kering lalu disortasi dan dipisahkan antara bunga utuh, bunga tanpa kepala dan kotoran untuk terakhir kalinya sebelum dikemas dan siap dijual atau diekspor.

4.2.4. Mutu Cengkeh

Standar mutu cengkeh Indonesia yang berlaku adalah SNI No. 01-3392-1994, yang diangkat oleh Dewan Standarisasi Nasional DSN dari Standar Perdagangan SP-49-1976 Tabel IV-3. Ruang lingkup dari standar mutu cengkeh meliputi, syarat-syarat mutu, cara pengujian dan cara pengemasan. Bahan asing adalah semua bahan yang bukan berasal dari bunga cengkeh. Cengkeh inferior adalah cengkeh keriput, patah dan cengkeh yang telah dibuahi. Cengkeh rusak adalah cengkeh berjamur dan telah diekstraksi. Ukuran bunga cengkeh yang baik adalah bunga