Kadar air produk akhir bb
12 12
12 Nilai ragam kadar air
bb 6.26
4.29 3.78
Rata-rata waktu pengeringan Jam
51 61
45 Suhu udara lingkungan
o
C 33.14
33.9 37.20
Suhu udara pengering
o
C 42.5
39.1 48.4
Nilai ragam suhu udara pengering
o
C 2.5
2.6 2.4
RH udara lingkungan 27.6
57 71
RH udara pengering 33
58 46.5
Iradiasi surya Wm
2
538 483
310 Luas bidang transmisi surya
m
2
12.96 12.96
12.96 Debit pengeringan
m
3
dt 0.211
0.211 0.211
Energi kipas W.jam
11540 10760
11700 Daya kipas
W 260
260 260
Massa bahan bakar kg
18.65 32.5
29 Efisiensi pengeringan
12.0 14.8
19.1 Kebutuhan energi suryakg air
yang diuapkan MJkg
0.2 0.1
0.5 Kebutuhan energi listrikkg air
yang diuapkan MJkg
1.7 0.7
0.8 Kebutuhan energi biomassakg
air yang diuapkan MJkg
21.4 17.2
14.7 Kebutuhan energikg air yang
diuapkan MJkg
23.3 18.0
16.0
Pada percobaan 3 dihasilkan nilai energi pengeringan terkecil, yaitu 16 MJkg. Di sini energi dari pembakaran arang mempunyai peranan terbesar di atas 91 dari input energi total.
Pemanfaatan energi matahari adalah 4 dari input energi total dan sisanya diperoleh dari energi listrik untuk menggerakkan kipas sebesar 5 . Karena iradiasi matahari kecil pada saat
percobaan dilaksanakan, yaitu 310 Wm
2
, maka untuk mendapatkan tingkat suhu yang diinginkan yaitu 48.4
o
C, dibutuhkan energi tambahan dari bahan bakar arang kayu. Efisiensi pengeringan tertinggi adalah percobaan 3, yaitu sebesar 19.1 .
Pada percobaan 2, kipas dinyalakan secara intermitten. Pada malam hari, dinyalakan 1 buah kipas yang berada di dekat penukar panas yang berfungsi untuk meniupkan udara panas. Kipas
samping dan atas dinyalakan secara intermitten, sehingga penggunaan energi listrik per kg uap pada percobaan 2 mempunyai nilai terkecil.
Dilihat dari sisi penggunaan energi, pengering ERK lebih hemat dibandingkan dengan pengering tipe cross flow untuk pengeringan cengkeh. Alat pengering tipe cross flow ini terdiri
dari 5 rak bersusun, dimana pengeringan cengkeh terjadi secara kontinyu. Cengkeh dicurahkan pada rak 1, setelah mengalami pengeringan pertama kemudian cengkeh pada rak1 dialirkan
menuju rak 2, demikian selanjutnya hingga pada akhir perjalanan konveyor pada rak 5, cengkeh telah kering. Pada pengering cross flow, cengkeh dari kadar air 71.7 bb hingga 10.5 bb,
dikeringkan dalam waktu 38 jam pada suhu 60
o
C dan RH 25 . Kebutuhan energi pengeringan per kg uap air untuk tipe cross flow adalah 31.9 MJ per kg uapHartani, 1991.
4.4.4. Mutu Produk Hasil Pengeringan
Mutu bunga cengkeh hasil percobaan dinyatakan pada Tabel IV-8, IV-9 dan IV-10. Mutu bunga cengkeh dari percobaan 1 digolongkan pada kelas mutu II, sedangkan mutu cengkeh pada
percobaan 2 dan 3 digolongkan pada kelas mutu I. Namun hasil percobaan penjemuran, digolongkan pada mutu II karena warna cengkeh yang dihasilkan lebih muda yaitu coklat,
meskipun untuk parameter mutu lainnya termasuk kelas mutu I. Menurut petani cengkeh, ada sebagian konsumen lebih menyukai warna bunga cengkeh
kering coklat dibandingkan yang gelap coklat kehitaman. Sehingga nilai jual produk cengkeh, selain ditentukan oleh standar mutu perdagangan nasional, juga ditentukan oleh selera pembeli.
Parameter mutu benda asing, gagang cengkeh dan cengkeh inferior pada percobaan ini tidak dipisahkan antar rak, sehingga diperoleh satu nilai untuk setiap percobaan. Parameter mutu bunga
cengkeh kering yang sangat dipengaruhi oleh pengeringan adalah kandungan minyak atsiri. Kadar minyak atsiri produk hasil percobaan cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dari pada persyaratan yang
distandarkan dalam mutu I, hal ini menunjukkan bahwa suhu dan aliran udara yang digunakan sesuai untuk proses pengeringan bunga cengkeh. Suhu dan aliran udara mempunyai peranan
penting dalam membawa uap air dan minyak keluar dari produk. Selama proses pengeringan akan terjadi proses hidrodifusi , dimana pada saat kadar air produk masih tinggi, maka minyak
akan ikut terbawa oleh air menguap dari produk. Kehilangan minyak akan semakin besar dengan semakin besarnya suhu dan aliran udara.
Tabel IV-8. Mutu bunga cengkeh kering percobaan 1 Posisi dekat Inlet
Posisi dekat Outlet Jemur
Rak atas Rak
tengah Rak
bawah Rak atas Rak
tengah Rak
bawah Ukuran
rata rata
rata rata
rata rata
rata Warna
Coklat kehitaman
Coklat kehitam
an Coklat
kehitam an
Coklat kehitam
an Coklat
kehitam an
Coklat kehitam
an coklat
Bahan asing bb 0.3
0.3 0.3
0.3 0.3
0.3 0.9
Gagang cengkeh bb 2.1
2.1 2.1
2.1 2.1
2.1 2.5
Cengkeh inferior bb . 0.7
0.7 0.7
0.7 0.7
0.7 1.7
Kadar air bb 8.79
10.97 8.97
10.91 8.95
9.92 9.94
Kadar minyak atsiri vb 20.89
21.73 21.65
21.56 21.96
21.13 21.89
Kelas mutu II
II II
II II
II II
Tabel IV-9. Mutu bunga cengkeh kering percobaan 2 Posisi dekat Inlet
Posisi dekat Outlet Jemur
Rak atas Rak
tengah Rak
bawah Rak atas Rak
tengah Rak
bawah Ukuran
rata rata
rata rata
rata rata
rata Warna
Coklat kehitaman
Coklat kehitam
an Coklat
kehitam an
Coklat kehitam
an Coklat
kehitam an
Coklat kehitam
an coklat
Bahan asing bb 0.5
0.5 0.5
0.5 0.5
0.5 0.5
Gagang cengkeh bb 1
1 1
1 1
1 1.6
Cengkeh inferior bb . 0.1
0.1 0.1
0.1 0.1
0.1 0.5
Kadar air bb 11.6
10.57 9.91
10.93 8.99
9.98 10.99
Kadar minyak atsiri vb 23.86
24.44 23.2
23.96 23.12
22.92 22.86
Kelas mutu I
I I
I I
I II
Posisi rak memberikan perbedaan pada kandungan minyak atsiri yang dihasilkan, tetapi tidak memberikan pola yang teratur. Kandungan minyak atsiri rata-rata hasil pengering ERK pada
percobaan 2 lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan minyak atsiri penjemuran. Sebaliknya terjadi pada percobaan 1 dan 3, kandungan minyak atsiri pada penjemuran lebih tinggi
dibandingkan dengan kandungan minyak atsiri hasil pengering ERK. Percobaan 1 dan 3 berlangsung selama 5 hingga 6 hari, sedangkan percobaan 2 berlangsung selama 3 hari. Waktu
pengeringan yang semakin lama diduga menyebabkan proses kehilangan minyak atsiri yang semakin besar.
Tabel IV-10. Mutu bunga cengkeh kering percobaan 3 Posisi dekat Inlet
Posisi dekat Outlet Jemur
Rak atas Rak
tengah Rak
bawah Rak atas
Rak tengah
Rak bawah
Ukuran rata
rata rata
rata rata
rata rata
Warna Coklat
kehitaman Coklat
kehitaman Coklat
kehitaman Coklat
kehitaman Coklat
kehitaman Coklat
kehitaman coklat
Bahan asing bb
0.3 0.5
0.5 0.2
0.5 0.5
0.1 Gagang cengkeh
bb 0.4
0.4 0.4
0.4 0.4
0.4 0.4
Cengkeh inferior bb .
0.5 0.5
0.5 0.5
0.5 0.5
0.5 Kadar air bb
12 11
10.94 10.98
12.93 10
12 Kadar minyak atsiri 22.45
23.3 23.12
22.71 22.89
22.82 23.03