PERKEMBANGAN PENELITIAN PENGERINGAN BERENERGI

yang umumnya memerlukan luasan besar. Dengan demikian biaya pembuatan alat pengering lebih dapat dihemat. Selanjutnya penelitian uji coba pengering ERK dilakukan untuk berbagai komoditi, mulai dari produk tanaman pangan, perkebunan, hortikultura hingga produk pangan. Dyah 1997, pada percobaan pengeringan kopi berkapasitas 1.1 ton, dalam bangunan berdinding transparan UV stabilized plastics tipe bak, menghasilkan efisiensi pengeringan sebesar 57.7 dan efisensi energi sebesar 6 MJkg uap air. Dengan suhu pengeringan 37 o C, untuk menurunkan kadar air kopi dari 68 bb sampai 13 bb diperlukan waktu 72 jam, efektif pada siang hari. Efisiensi energi cukup kecil, karena pengeringan hanya menggunakan energi surya tanpa pemanas tambahan. Nelwan 1991 menggunakan pengering ERK tipe rak untuk pengeringan kakao. Plat hitam sebagai absorber diletakkan di atas rak pengering, dilengkapi dengan kisi-kisi pengatur aliran udara pada setiap rak. Efisiensi pengering yang dihasilkan adalah 18.4 dan efisiensi energi 12.9 MJkg uap air. Dengan beban 228 kg kakao yang telah difermentasi, lama pengeringan untuk menurunkan kadar air dari 80 bb hingga 7 bb adalah 40 jam. Energi tambahan yang digunakan selain energi surya adalah kerosene. Condori dan Saravia, 1998 melakukan studi analitik tentang laju evaporasi dua tipe pengering rumah kaca tipe konveksi paksa, yaitu sistem ruang tunggal dan ruang ganda. Parameter performansi digunakan sebagai indikator untuk membandingkan kedua bentuk pengering dan ketergantungannya terhadap peubah operasi. Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa pengering rumah kaca dengan ruang ganda memberikan performansi untuk parameter suhu yang lebih baik dibandingkan dengan pengering ruang tunggal. Namun ditinjau dari segi biaya dan kepraktisan dalam sistem pengoperasian, pengering rumah kaca ruang tunggal lebih murah dan sederhana dibandingkan dengan pengering ruang ganda. Garg dan Kumar 1998 memprediksi radiasi surya yang menimpa plat absorber dan penutup kolektor pada pengering surya tipe lorong setengah silindris. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bangunan dengan orientasi Timur-Barat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan arah Utara-Selatan. Setyoningrum 2001 meneliti sifat panas dalam ruangan menggunakan 3 macam bahan isolasi transparan untuk mengurangi kehilangan panas dan memperbesar perolehan panas, yaitu plastik mika, polyethylene UV dan polikarbonat. Bahan isolasi transparan dicirikan dengan tingginya transmisivitas terhadap sinar surya dan rendahnya kehilangan infra merah. Berdasarkan hasil percobaannya dinyatakan bahwa plastik polyethilen UV mempunyai daya kehilangan infra merah terkecil dibandingkan dengan plastik mika dan polikarbonat. Plastik mika mempunyai nilai ekonomis yang lebih baik dibandingkan kedua plastik lainnya. Sedangkan daya transmisivitas polikarbonat paling unggul dibandingkan dengan dua tipe lainnya.

2.3. DAFTAR PUSTAKA

Brooker, D. B., F. W. Bakker – Arkema, and C. W. Hall. 1974. Drying Cereal Grains., AVI Pub., Co., Inc. Wesport, Connecticut. Condori, M. dan L. Saravia. 1998. The performance of forced convection greenhouse driers. Renewable Energy, vol. 13, no. 4, pp 453-469. Britain. Dyah, W. 1997. Analisis Pengeringan pada Alat Pengering Kopi Coffea Sp. Efek Rumah Kaca Berenergi Surya. Tesis. Program Studi Keteknikan Pertanian. Program Pesacasarjana IPB. Bogor. Garg, H.P. dan R. Kumar. 1998. Studies on semi-cylindrical solar tunnel dryers: estimation of solar irradiance. Renewable Energy. Elsevier Sc. Ltd. Henderson,S. M. and Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. AVI Pub., Co., Inc. Wesport, Connecticut. Kamaruddin, A., Tamrin, Wenur, F. dan Dyah W. 1994. Optimisasi dalam Perencanaan Alat Pengering Hasil Pertanian dengan Energi Surya. Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing I. Ditjen DIKTI, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. IPB. Bogor. Mujumdar, A. S. dan S. Devahastin. 2001. Prinsip dasar pengeringan. Panduan Praktis Mujumdar untuk Pengeringan Industrial. S. Devahastin. Alih Bahasa: Tambunan, A. H., Edy H., Dyah W. dan Nelwan, L.O. Seri Pustaka IPB Press. Setyoningrum, H. 2001. Uji performansi pemerangkapan radiasi surya dengan beberapa jenis plastik pada bangunan tembus cahaya. Skripsi FATETA IPB. Thoruwa, T.F.N., J.E. Smith, A.D. Grant dan C.M. Johnstone. 1996. Development in solar drying using force ventilation and solar regenerated dessicant materials. World Renewable Energy Conference.