Botani Cengkeh TINJAUAN PUSTAKA 1.
Keterangan: a. Pohon cengkeh b. Bunga cengkeh masak siap panen
c. Bunga cengkeh kering d. Bunga cengkeh mekar lewat masa panen
e. Buah cengkeh Gambar IV-1. Cengkeh
Di Indonesia pertama kali disebarkan di kepulauan Maluku. Tanaman cengkeh berbentuk pohon yang tingginya mencapai 7 m, memiliki akar tunggang mencapai kedalaman 15 hingga 40
cm. Batang tumbuh lurus ke atas yang membentuk percabangan dengan anak-anak cabang yang tumbuh miring ke atas dengan sudut 45
o
dari pangkalnya. Daun letaknya berhadapan dengan ukuran panjang yang bervariasi antara 7 – 13 cm dan lebar 3 – 6 cm. Pada umumnya daun
berbentuk lonjong yang pangkal daunnya runcing dan ujung daun meruncing. Cengkeh mempunyai sistem pembungaan terminal, dimana bunga-bunga terbentuk pada
ujung kuncup. Pembentukan bunga , bakal bunga ditandai oleh pembentukan tunas-tunas ujung yang tumpul dan berwarna hijau primordial. Bakal bunga ini dalam waktu 1 sampai 2 bulan
mulai membentuk cabang-cabang tandan, dan 6 minggu kemudian sudah terbentuk bunga cengkeh berukuran kecil. Bunga cengkeh bergagang pendek, dan berkelompok dalam satu tandan
tras. Setiap tandan dapat terdiri atas 4 sampai 10 tangkai, dan tiap tangkai mempunyai 1 sampai
3 bunga, sehingga dalam setiap tandan terdapat 5 hingga 30 bunga. Bunga bersifat komplit, pada tiap bunga terdapat bakal buah dan banyak benang sari. Mahkota berjumlah 4 berbentuk bulat dan
kelopak 4 yang berdaging dan membentuk tabung dengan bagian bawah menyempit. Buah matang berwarna ungu merah kehitaman dengan daging buah relatif tebal. Buah berbentuk bulat
telur sampai lonjong berukuran 2.5 sampai 3.5 cm dengan diameter 1 sampai 2 cm. Biji berbentuk bulat telur sampai lonjong, mempunyai dua keping lembaga Hadipoetyanti, 2001.
Produk utama cengkeh yang sangat luas pemanfaatannya adalah bunga cengkeh, kemudian berturut-turut gagang dan daun cengkeh, yang umumnya merupakan sisa penyortiran dari produk
bunga. Bentuk bunga cengkeh dibedakan menjadi empat tipe seperti ditunjukkan pada Tabel IV-2. Bermawie, 1992.
Tabel IV-2. Tipe-tipe bunga cengkeh Bermawie, 1992.
Tipe Bentuk bunga
Warna bunga
Zanzibar Langsing agak corong
Merah kemerahan Sikotok
Gemuk berpinggang Hijau muda kekuiningan
Siputih Bentuk corong
Hijau kekuningan e
d
Ambon Berpinggang
Hijau muda Cengkeh merupakan tanaman tahunan, dimana satu siklus pertumbuhan dari mulai tanam
sampai berbunga untuk pertama kali memakan waktu 5 sampai 7 tahun. Setelah itu baru dapat dipanen. Pemanenan cengkeh dikenal dengan siklus empat tahun,yaitu produksi yang tinggi pada
tahun pertama panen, diikuti dengan penurunan produksi tiga tahun berikutnya Wahid dan Surmaini, 2001. Waktu yang paling baik untuk memanen cengkeh adalah enam bulan setelah
bakal buah muncul, yaitu setelah 1 atau 2 bunga pada tandan mekar dan berwarna kuning kemerahan tipe Zanzibar.
Waktu panen ini sangat berpengaruh terhadap rendemen minyak cengkeh yang dihasilkan setelah diolah. Panen yang terlalu awal, yaitu sebelum bunga masak menyebabkan cengkeh
berkerut pada saat dikeringkan dan rendemennya rendah serta berbau langu. Disamping itu hal ini akan menurunkan produksi tanaman pada tahun berikutnya.
Apabila cuaca, iklim dan kondisi tanah sesuai disertai dengan pemeliharaan yang sehat, kapasitas produksi cengkeh dapat mencapai 250 kg per ha per tahun. Nilai ini jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata produktivitas cengkeh di Indonesia pada tahun 1991, yaitu hanya 91.5 kg per ha per tahun Rosman dan Wahid, 2001. Sebaliknya panen yang terlalu lambat yaitu
pada saat bunga sudah mekar, setelah dikeringkan akan diperoleh bunga cengkeh dengan mutu yang rendah tanpa kepala mahkota bunga dan benang sari sehingga aroma cengkeh berkurang
dan rendemen rendah pula.