- Pabrik tidak dapat bekerja pada kapasitas penuh, sehingga selaintidak dapat menggunakan sumber daya sepenuhnya, juga
akan meningkatkan biaya produksi rata-rata. b. Untuk persediaan produk jadi yaitu:
- Kontinuitas pemasaran terinterupsi, dan beresiko terhadap kepercayaan pelanggan
- Kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan dari pesanan yang tidak dapat dipenuhi.
2.9.1 Order Point System
Sistem pemesanan persediaan, yang dilakukan bila kuantitas persediaan mencapai titiktingkat tertentu. Kuantitas pemesanan selalu sama,
tetapi pada interval waktu yang berbeda, atau sama interval waktu ini tergantung pada fluktuasi penggunaan persediaan tersebut dan waktu tunggu lead time.
Tingkat persediaan dinilai terus menerus, dan ketika posisi persediaan mencapai suatu titik reorder point yang telah ditentukan sebelumnya, maka dilakukan
pemesanan dalam jumlah yang tetap. Sistem ini juga disebut sistem ukuran pemesanan tetap. Keuntungan dari sistem ini adalah pengawasan kuantitas dan
waktu pemesanan lebih mudah dan cermat, karena adanya pengawasan yang terus-menerus atas penggunaan persediaan. Selain itu, akibat kuantitas pesanan
yang tetap, maka manajer dapat menentukan kuantitas pesanan yang ekonomis. Tetapi kelemahannya adalah pelaksanaan sistem ini semakin rumit bila,
perusahaan menggunakan beberapa jenis persediaan, yang saat pemesanannya tidak sama dan biaya pengawasan persediaan yang relatif tinggi.
2.9.2 Order Cycle System
Sistem pemesanan yang dilakukan pada interval waktu yang tetap, dengan kuantitas pesanan yang berbeda-beda, tergantung kuantitas yang
dibutuhkan dalam suatu interval. Tingkatan persediaan dinilai secara berkala dengan sistem periodik. Sehingga pemesanan dilakukan tanpa memperhatikan
kuantitas persediaan yang masih ada. Sistem ini juga disebut sistem interval pemesanan tetap atau fixed order interval system.
Keuntungan sistem ini adalah pengawasan persediaan yang lebih mudah dilakukan karena interval waktu yang tetap. Sedangkan kelemahannya
antara lain; 1 Perlu dilakukan perlindungan terhadap resiko kekurangan persediaan dalam periode tersebut, karena kemungkinan kekurangan persediaan
dalam periode sebelumnya, 2 kebutuhan peninjauan ulang bagi kuantitas persediaan yang dibutuhkan setiap periode, 3 Bila tidak diteliti, maka persediaan
akan mengalami stock out.
2.9.3 EOQ Economic Order Quantity
Economic Order Quantity atau kuantitas pembelian ekonomisoptimal, adalah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya per
unit minimal Siswanto,1985. Metode ini dikembangkan berdasarkan biaya-biaya yang timbul, sebagai akibat persediaan. Biaya yang dapat diperkecil, dengan
mengatur kuantitas dan frekuensi pembelian terutama adalah, biaya pengadaanpemesanan dan biaya penyimpanan. Kedua biaya ini saling
bertentangan, semakin kecil biaya pemesanan, maka semakin besar biaya
penyimpanan, sebaliknya semakin kecil biaya penyimpanan maka semakin besar biaya pemesanan Gambar 4.
Menurut Assauri 1993, EOQ merupakan jumlah atau besarnya pesanan yang memiliki jumlah biaya pemesanan ordering cost dan biaya
penyimpanan carrying cost per tahun yang paling minimal. Untuk dapat menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis EOQ perlu dilihat pertambahan
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Perhitungan EOQ dapat dilakukan denga tiga cara, yaitu:
1 Tabular approach dengan cara menyusun daftar atau tabel jumlah pesanan dan jumlah biaya per tahun, kemudian dipilih jumlah pesanan yang
mengandung jumlah biaya terkecil. 2 Graphical approach dengan cara menggambar grafik-grafik biaya
pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya total dalam suatu gambar, kemudian dipilih perpotongan antara biaya pemesanan an biaya penyimpanan
atau pada titik terendah kurva biaya total. 3 Formula approach dengan menentukan di dalam rumus matematika dapat
dilakukan dengan memperhatikan bahwa jumlah biaya persediaan minimum terdapat apabila biaya pemesanan dama dengan biaya penyimpanan.
Teknik EOQ relatif lebih mudah digunakan, tetapi memiliki sejumlah asumsi, diantaranya adalah:
1. Permintaan diketahui dan konstan. 2. Waktu ancang-ancang lead time, yaitu waktu antara pesanan dilakukan dan
diterima, diketahui dan konstan.
3. Keseluruhan ukuran pesanan ditambahkan ke dalam persediaan pada waktu yang sama.
4. Kekurangan stock out dapat dihindari jika pemesanan dilakukan tepat waktu.
5. Struktur biaya adalah tetap, biaya pesanan tetap set up adalah sama tanpa memperhatikan ukuran pesanan, biaya penyimpanan adalah fungsi linier
berdasarkan atas persediaan rata-rata dan tidak diberikan potongan kuantitas dalam pembelian jumlah besar.
6. Terdapat ruangan, kapasitas dan modal yang mencukupi untuk memperoleh jumlah yang diinginkan.
7. Barang merupakan produk tunggal, tidak berinteraksi dengan barang-barang persediaan lain
Gambar 4. Hubungan Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan
BuffaSharin, 1996
Minimum
Biaya Total Persediaan Rata-rata
Biaya Penyimpanan per
Unit
Biaya Pemesanan per Unit Q Optimal
Biaya Tahunan
Pendekatan secara matematisnya sebagai berikut : Total biaya persediaan TC = RxC + { RxSQ} + {Q x K x C2}
Dimana: TC : Total Biaya persediaan Total Inventory Cost
R : kebutuhan penggunaan persediaan selama setahun C : harga atau biaya produksi untuk produk jadi
S : biaya pemesanan set up cost Q : kuantitas pemesanan
K : biaya penyimpanan N : frekuensi pemesanan
Untuk mencari Q yang optimal, maka persamaan TC di atas dibuatkan turunan turunan pertamanya dari fungsi Q, yang akan memberikan total biaya atas
pengadaan persediaan yang minimal. Sehingga diperoleh rumus sebagai berikut : Qo =• 2 RxS K xC
2.10 Just-in-time Inventory System