Penelitian-penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

tepat waktu tersebut memiliki beberapa faktor yang merupakan kebutuhan sekunder dalam Just-in-time yang salah satunya adalah ukuran lot yang kecil. Ukuran lot yang kecil memiliki beberapa faktor lagi yang merupakan kebutuhan sekunder dalam sistem ini. Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh JIT antara lain adalah pengaruhnya terhadap tata letak pabrik plant lay out dan penyedia jasa pendukung Muladi, 1993. Selain itu juga berkurangnya tingkat persediaan ke titik yan sangat rendah dibandingkan dengan sistem inventarisasi dan produski yang tradisional. Dimana dalam produksi yang tradisional bahan mentah disediakan dan diproduksi pada titik awal dan kemudiaan di transfer ke titik produksi berikutnya tanpa memperhatikan permintaan dari titik tersebut. Gambar 5. Hierarki Kebutuhan dalam Suatu Lingkungan Just-in-time Fernandes, 1996

2.11 Penelitian-penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu diantaranya adalah penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Persediaan Benang Sutera Sebagai Bahan Baku Kain Penyerahan tepat waktu Ukuran lot yang kecil Jadwal 15 menit lebih Pada tempat kerja Biaya penyimpanan lebih rendah Tidak ada kekurangan kelebihan Biaya transportasi rendah Kebutuhan primer Kebutuhan Sekunder Kebutuhan tersier Jumlah yang tepat Kapasitas Sutera, membandingkan sistem persediaan yang dilakukan perusahaan dengan metode MRP teknik EOQ Economic Order Quantity. Hasil penelitian menunjukkan apabila perusahaan menganut sistem MRP dengan teknik EOQ maka perusahaan akan dapat mengoptimalisasi biaya total persediaan bahan baku. Pada penelitian di PT Alam Aneka Aroma membandingkan sistem persediaan bahan baku perusahaan kecap asin dengan metode teknik PBB dan teknik EOQ. Hasil penelitian menyarankan agar perusahaan menggunakan teknik PBB Part Periode Balancing apabila diterapkan pada perusahaan kecap asin ini menghasilkan penghematan dalam biaya persediaan. Penelitian dengan judul “Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Untuk Susu Pasteurisasi Coklat Studi Kasus pada PT Fajar Taurus, Jakarta, menganalisis bahan baku susu segar dengan metode JIT yang disimulasikan dan metode EOQ untuk bahan baku gula pasir dan coklat bubuk. Penelitian ini membandingkan pengendalian bahan baku susu segar yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan metode JIT yang memberikan biaya paling minimal. Demikian pula dengan bahan baku gula pasir dan coklat bubuk membandingkan metode perusahaan dengan metode EOQ, mana yang memberikan biaya paling minimum. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa metode JIT dan EOQ memberikan biaya paling minimum. Semua penelitian tersebut memakai dan menerapkan data persediaan untuk bahan baku, dan menghasilkan kesimpulan bahwa metode-metode penelitian tersebut lebih optimal dalam menghitung persediaan yang diterapkan oleh perusahaan.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan transportasi udara setiap tahun menyebabkan peningkatan akan kebutuhan penyedia jasa katering. PT Aerowisata Catering Service merupakan perusahaan yang berhasil dalam penyediaan jasa ini dan merupakan perusahaan jasa katering terbesar di Indonesia. Untuk menjadi yang terbaik di bidangnya perusahaan harus menjadi pilihan konsumen dalam pembelian produk. Pembelian berulang terjadi apabila konsumen merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh perusahaan. Unsur- unsur yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk menjamin kepuasan konsumen adalah mutu dan ketersediaan produk setiap kali konsumen mengadakan pembelian. Agar perusahaan dapat mempertahankan posisinya dan bahkan memperluas pangsa pasarnya, perusahaan perlu memiliki sistem pengadaan produk yang baik. Penelitian ini mengkaji majemen persediaan bahan baku PT Aerowisata Catering Service. Alur penelitian ini akan dimulai dengan menganalisa kondisi yang ada di PT Aerowisata Catering Service. Adapun kondisi yang dikaji berupa pola produksi, bahan baku yang dipakai dan produk yang dihasilkan, perencanaan produksi dan pengendalian persediaan, dan sekilas mengenai sistem pemasaran yaitu bagaimana perusahaan meramalkan kebutuhan dan permintaan pasar. Hasil kajian mengenai pengadaan dan pembelian bahan baku yang ada di perusahaan dibandingkan dengan teori pengadaan dan pengendalian bahan baku.