Teori Klasifikasi Persediaan Penetapan Kuantitas dan Frekuensi Pengadaan Persediaan

ABC analysis lebih cocok diterapkan untuk manajemen persediaan suatu perusahaan dagang, atau retailer, dimana jenis-jenis persediaannya tidak saling berkaitan. Atau perusahaan yang selain menjual produk jadi juga menyediakan suku cadang atau perlengkapan aksesoris, seperti perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif atau komputer. ABC analysis kurang tepat diterapkan pada PT ACS karena perlakuan pengadaan dan pengendalian persediaan yang berbeda lebih disebabkan karena sifat bahan-bahan yang berlainan. Sifat-sifat ini misalnya umur bahan, kebutuhan akan bahan, perputarannya dan sebagainya.

6.3 Sintesa Analisis

6.3.1 Teori Klasifikasi Persediaan

ABC analisis merupakan pengelompokkan jenis-jenis persediaan berdasarkan nilai penggunaannya, dengan tujuan untuk memudahkan pengawasan dalam manajemen persediaan. Masing-masing kelompok telah diklasifikasikan tadi akan mendapat perlakuan pengendalian persediaan yang berbeda pengawasan yang ketat atau longgar. ABC analisis dapat efektif bila diterapkan pada perusahaan yang jenis-jenis persediaannya tidak saling berkaitan. Perusahaan yang jenis-jenis persediaannya saling berkaitan, umumnya mengelompokkan persediaannya berdasarkan sifat, umur dan kebutuhan bahan. Perbedaan pengendalian bukan terletak pada ketat atau longgarnya pengendalianpengawasan persediaan tetapi lebih pada frekuensi, jadwal dan waktu tunggu pada pembelian juga pengadaan persediaannya.

6.3.2 Penetapan Kuantitas dan Frekuensi Pengadaan Persediaan

Order Point System merupakan pengadaan persediaan dengan kuantitas tetap tetapi frekuensi berbeda. Perusahaan yang pola pengadaan bahan bakunya sudah sangat teratur akan menjadi tidak efektif apabila menerapkan pola ini. Konsep ini efektif untuk digunakan pada perusahaan yang pola permintaannya relatif stabil dan mudah diprediksi. Perusahaan yang belum mengadakan kontrakkerjasama resmi dengan pihak penyalur supplier dapat menggunakan konsep ini sebagai penentuan waktu pembelian. Order Cycle System adalah sistem pengadaan persediaan dengan frekuensi tetap tetapi kuantitas yang dipesan berbeda. Perusahaan dengan sistem manajemen persediaan yang sudah sangat teratur, akan cenderung menghasilkan kuantitas pemesanan yang tetap, bila frekuensi pemesanannya tetap. Perusahaan yang mengelompokkan jenis persediaannya berdasarkan usia bahan dapat efektif menerapkan konsep ini. Konsep ini dapat digunakan perusahaan yang mengetahui dengan tepat berapa kebutuhan persediaan untuk suatu periode tertentu, dan masih menggunakan sistem annual dalam perencanaannya, sehingga konsep ini dapat membantu perencanaanpenjadwalan pengadaan persediaan. Economic Order Quantity merupakan pengadaan persediaan dengan kuantitas yang menghasilkan biaya per unit minimal. Biaya penyimpanan per unit variabel berhubungan negatif dengan persediaan. Asumsi-asumsi yang mengikat konsep ini tidak dapat diterapkan di perusahaan yang menghadapi pasar input yang relatif tidak stabil, terutama dalam harga dan kontinuitas ketersediaannya. Selain asumsi, perusahaan ynag menerapkan konsep ini dengan efektif harus memiliki biaya penyimpanan per unit yang hubungannya berlawanan dengan biaya pemesanan per unit dikaitkan dengan kuantitas persediaan.

6.3.3 Material Requirement Planning