124
d. Pembuangan kandungan air:
Bila proses ini dikerjakan dengan skala pabrikbesar, digunakan suatu alat besar  seperti  obeng  tekan  screw  press;  namun,  bila  menggunakan  cara
manual,  angkat  daging  ikan  dari  ember  pencucian  ke  dalam  kantong  kain yang  besar  dan  eras  dan  dibuang  kandungan  airnya  dengan  cara  diinjak-
injak.  Pada  kasus  produksi  daging  ikan  cincang  beku,  setelah  dibuang kandungan airnya, daging ditambahi bahan cryoprotectant seperti gula dan
kemudian simpan ikannya dalam lemari penyimpanan beku sampai proses selanjutnya.  Untuk  menambahkan  bahan  cryoprotectant,  tambahkan  5-7
bahan ke dalam daging ikan yang telah dicuci dengan kandungan kadar air 80 atau lebih. Umumnya di Jepang, konsumen tidak menyukai pemakaian
fosfat  yang  dipolimerisasi  polymerized  phosphate  sebagai  bahan cryoprotectant; karena itu, sebisa mungkin menghindari pemakaian bahan
ini.
e. Penambahan garam dan bahan tambahan lainnya:
Tambahkan  garam  dan  bahan  penyedap  rasa  lainnya.  Bila  menggunakan daging ikan cincang beku, tambahkan bahan-bahan lain additives setelah
menggiling  daging  ikan  cincang  setengah  beku  secukupnya.  Umumnya, untuk daging ikan, tambahkan garam sebanyak 2, gula sebanyak 8 bila
menggunakan  daging  ikan  cincang  beku,  perhatikan  jumlah  gula  yang sudah  ditambahkan  sebagai  bahan  cryoprotectant  dan  penyedap  rasa
sejenis  asam  amino  sebanyak  0.5.  disamping  itu,  tambahkan  juga  kanji starch,  putih  telur,  arak  Jepang  sake  Jepang,  dll.  Sementara  itu,  garam
ditambahkan tidak hanya untuk menambah rasa tapi juga membuat daging ikan larut menjadi pasta.
125
f. Penggilingan:
Ada dua cara penggilingan yaitu, pertama menggunakan batu giling model gerinda  millstone  type  grinder  dan  yang  kedua  menggunakan  pemotong
makanan. Bila menggunakan batu giling model gerinda, waktu penggilingan berkisar  selama  20-30  menit;  sebaliknya,  bila  menggunakan  pemotong
makanan, waktu yang dibutuhkan untuk menggiling hanya 2-3 menit. Pada kedua cara tersebut, harus diperhatikan kenaikan suhu pada proses ini.
g. Pemanasan:
Untuk  memproduksi  fish  cake  goreng  Age-kamaboko,  masukan  daging ikan  yang  sudah  rata  ground,  ke  dalam  penggorengan  yang  suhu  di
dalamnya  sudah  mencapai  150-180
o
C.  Bila  menggoreng  bola  daging  ikan yang agak besar, harus dilakukan dengan perlahan-lahan pada suhu 150
o
C dan,  bila  menggoreng  bahan  yang  tipis,  lakukan  secara  singkat  pada  suhu
180
o
C. orang Jepang cenderung menginginkan sifat elastis elastic property pada  produk  fish  cake,  sehingga  sifat  elastis  produk  setelah  melewati
proses  penggorengan  menjadi  amat  penting.  Suatu  metode  untuk meningkatkan  sifat  elastis  produk,  ada  dua  tahap  pemanasan  two-stage
heating process
h. Konsentrasi Kandungan garam
Gambar  5  menunjukkan  hubungan  antara  konsentrasi  kandungan  garam dan jumlah protein yang didapatkan dan gambar 6 menunjukkan hubungan
antara  konsentrasi  garam  dan  kekuatan  Ashi  lengan  dari  daging  ikan cincang.  Konsentrasi  kandungan  garam,  dimana  protein  serat  myogenic
dapat  melarut  dan  konsentrasi  kandungan  garam,  yang  membentuk  Ashi, hampir  berhubungan  satu  sama  lain.  Dengan  konsentrasi  garam  sebesar
4~5,  Ashi  tekstur  menjadi  maksimum;  namun,  dengan  konsentrasi