Pendahuluan Pengembangan Papan Laminasi Bersilang Dari Bambu Andong

8

2.2.2.2 Karakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Bambu Andong

Sifat fisis bambu yang diuji meliputi dimensi bambu panjang total bambu, tebal bambu, panjang ruas rata-rata batang bambu, dan banyaknya ruas tiap batang bambu, kadar air, kerapatan, dan penyusutan arah lebar, dan tebal bambu. Pengujian dimensi batang bambu dilakukan pada 5 batang bambu yang diambil secara acak dari 100 batang bambu andong yang digunakan untuk penelitian. Sedangkan pengujian kadar air, kerapatan dan penyusutan bambu dilakukan pada 2 batang bambu yang diambil secara acak dari 5 batang bambu yang telah diuji dimensinya. Pengujian kadar air, kerapatan dan penyusutan bambu dilakukan pada contoh uji berbentuk bilah dengan kulit. Pembuatan contoh uji dan prosedur pengujian sifat fisis bambu mengikuti Standar Internasional ISO 22157-1:2004E. Contoh uji dibuat dengan ukuran 2.5 cm x 2.5 cm x tebal bambu, diambil dari setiap ruas dan buku pada 10 ruas sepanjang batang bambu dimulai dari ruas pertama setelah bagian pangkal batang bambu dipotong sepanjang ± 1.5 m. Contoh uji untuk penyusutan bambu hanya dilakukan pada bagian ruas. Sifat mekanis bambu yang diuji meliputi keteguhan lentur sejajar serat, keteguhan tekan sejajar serat dan keteguhan tarik sejajar serat. Pengujian dilakukan pada contoh uji berbentuk bilah dengan kulit. Penyerutan minimal dilakukan pada permukaan bilah bambu agar diperoleh penampang persegi. Pada Standar Internasional ISO 22157-1:2004E pengujian sifat mekanis dilakukan pada bambu bundar. Oleh karena itu dalam penelitian ini pembuatan contoh uji dan prosedur pengujian sifat mekanis bambu mengikuti prosedur yang dilakukan oleh peneliti terdahulu Idris et al. 1994 dan Shao et al. 2010. Contoh uji diambil dari setiap ruas dan buku pada sepanjang batang bambu dimulai dari ruas pertama setelah bagian pangkal batang bambu dipotong sepanjang ± 1.5 m. Pengujian sifat mekanis bambu menggunakan batang bambu yang sama dengan pengujian sifat fisis bambu yaitu sebanyak 2 batang. Analisis data dilakukan pada masing-masing sifat fisis dan mekanis bambu. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan dihitung nilai rata-rata dan simpangan bakunya.

2.3 Hasil dan Pembahasan

2.3.1 Komponen Kimia Bambu Andong

Bambu adalah bahan berlignoselulosa seperti kayu. Pengetahuan dasar tentang komponen kimia suatu jenis bambu sangat diperlukan agar bambu tersebut dapat dimanfaatkan secara bijaksana. Liese 1985 menyatakan bahwa batang bambu terdiri atas komponen kimia utama selulosa, hemiselulosa, dan lignin dan komponen kimia minor resin, tanin, lilin, dan garam anorganik. Hasil analisis komponen kimia utama bambu andong disajikan pada Tabel 2.1.

2.3.1.1 Holoselulosa dan Selulosa Bambu Andong

Susunan kimia kayu tidak dapat didefinisikan dengan tepat untuk satu jenis kayu, bahkan untuk satu pohon sekalipun, demikian juga dengan bambu. Susunan kimia bambu beragamn menurut bagian tanaman akar, batang, dan daun, jenis