Pengujian Sifat Papan Bambu Komposit Analisis Data

40 pembelahan dan penyerutan berturut-turut adalah yang memiliki diameter lebih kecil dan dinding yang lebih tipis. Tabe 4. 1 Rendemen bilah bambu Parameter yang diukur Pangkal Tengah Ujung Diameter amboo , cm 10.2 – 13.3 9.1 – 11.8 7.5 – 9.9 Tebal dinding amboo, mm 9.8 – 12.5 7.5 – 8.1 5.5 – 7.1 Jumlah bilah lebar 2 cm per batang 9 – 11 8 – 9 6 – 8 Tebal bilah setelah diserut, mm 7 – 8.5 5 – 5.5 3.5 – 4.7 Panjang bilah, cm 125 125 125 Rendemen, 40.7 39.0 35.8 Retensi bahan pengawet larutan boron dalam bilah bambu andong berkisar antara 6.14 – 8.81 kg m -3 dengan rata-rata 7.34 kg m -3 , sedangkan penetrasinya 100. Menurut Barly 1999 persyaratan retensi bahan pengawet boron dalam bambu yang digunakan sebagai bahan bangunan perumahan tanpa beban berat adalah 5 kg m -3 .

4.3.2 Sifat Fisis

Hasil pengujian sifat papan bambu komposit dengan berbagai komposisi buku dalam lapisan penyusun papan bambu komposit serta ringkasan hasil analisa keragamannya disajikan pada Tabel 4.2. Keragaan lapisan penyusun papan bambu komposit dan keragaan papan bambu komposit hasil penelitian ini disajikan pada Gambar 4.4 dan 4.5. Tanpa buku Buku 10 cm dari ujung Buku di tengah Gambar 4.4 Keragaan lapisan penyusun papan bambu komposit Hasil analisa keragaman menunjukkan bahwa kadar air dan kerapatan papan bambu komposit tidak dipengaruhi oleh posisi buku pada lapisan penyusunnya. Kadar air papan bambu komposit bervariasi antara 11.1 – 11.6 dengan rata-rata 11.3. Kadar air papan bambu komposit dengan berbagai variasi posisi buku semuanya memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia untuk produk kayu olahan seperti kayu lapis penggunaan umum SNI 01-5008.2-2000, venir lamina SNI 01-6240-2000, serta papan sambung dan bilah sambung untuk meja SNI 01- 6243.2.2000, karena nilainya tidak lebih dari 14. Kerapatan papan bambu komposit dengan berbagai posisi buku pada lapisan penyusunnya bervariasi antara