Tingkat Kemiskinan Community Based Forest Management (CBFM) Contribution to Farmer’s Household Income. A Case Study In Sukasari Village, Pulosari Sub District, Pandeglang Regency, Banten Province (RPH Mandalawangi BKPH Pandeglang KPH Banten)

Subur PUS ingin ber KB dibawa ke petugas kesehatan serta diberi obat, dan pendidikan bagi seluruh anak berusia 7-15 tahun yang bersekolah. 21 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukasari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten. Menurut administrasi kehutanan areal PHBM terletak di RPH Mandalawangi, BKPH Pandeglang, KPH Banten. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 31 Juli 2007 sampai dengan 25 Agustus 2007.

3.2. Bahan dan Alat

Penelitian dilakukan terhadap peserta PHBM selaku responden. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : x Daftar pertanyaan kuesioner x Alat tulis Ballpoint dan pensil x Kalkulator x Alat perekam suara x Kamera

3.3. Definisi Operasional 1. Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat PHBM adalah

suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan secara bersama dengan jiwa berbagi antara Perum Perhutani, Masyarakat Desa Hutan dan pihak yang berkepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan dapat diwujudkan secara optimal dan proporsional.

2. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam ligkungannya, yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan.

3. Pengelolaan Sumberdaya Hutan adalah segala kegiatan yang dilakukan didalam

mengelola hutan, mulai dari persiapan lahan, pengadaan benih, penanaman, pemeliharaan, sampai pemanenan dan pemasaran hasil . 22

4. Desa Hutan adalah wilayah desa yang secara geografis dan administratif

berbatasan dengan kawasan hutan atau di sekitar kawasan hutan .

5. Masyarakat Desa Hutan adalah kelompok orang yang bertempat tinggal di desa

hutan dan melakukan kegiatan yang berinteraksi dengan sumberdaya hutan untuk mendukung kehidupannya.

6. Pihak yang berkepentingan stakeholder adalah pihak-pihak di luar Perum

Perhutani dan Masyarakat Desa Hutan yang mempunyai perhatian dan berperan mendorong ataupun menghambat proses optimalisasi serta berkembangnya PHBM, yaitu Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Ekonomi Masyarakat, Lembaga Sosial Masyarakat, Usaha Swasta, Lembaga Pendidikan, dan Lembaga Donor.

7. Hasil hutan adalah semua yang diperoleh penggarap PHBM, berupa non kayu

yang diperoleh dari areal PHBM. 8. Peserta PHBM adalah petani yang menggarap lahan PHBM. 9. Kelompok Tani Hutan KTH adalah sekelompok petani yang tinggal di sekitar hutan yang menggarap lahan PHBM.

10. Pendapatan PHBM adalah pendapatan bersih yang diterima oleh penggarap

selama satu tahun dari areal dan kegiatan PHBM yaitu sama dengan nilai hasil pendapatan kotor dikurangi biaya usaha tani yang dikeluarkan.

11. Rumahtangga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh

bangunan fisik dan biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan serta mengurus keperluan sendiri.

12. Anggota rumahtangga adalah seluruh orang yang berada dalam satu rumah dan

merupakan tanggungjawab kepala keluarga.

13. Kontribusi PHBM terhadap pendapatan rumahtangga penggarap adalah

persentase besarnya pendapatan dari PHBM, jika dibandingkan dengan pendapatan total rumahtangga penggarap.

14. Produktivitas adalah hasil per satuan lahan, hasilnya berupa buah-buahan.

23

15. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan produksi dan pendapatan

PHBM yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

3.5. Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari rumahtangga penggarap. Data primer yang diperlukan antara lain : 1. Data umum rumahtangga, meliputi : nama, umur, jumlah anggota keluarga, mata pencaharian, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. 2. Data potensi ekonomi rumah tangga, meliputi : luas pemilikan lahan, status kepemilikan lahan, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam pengelolaan, penanaman, dan produksi. 3. Pendapatan rumahtangga : besar pendapatan rumahtangga dari dan luar usaha PHBM. 4. Pengelolaan PHBM : input-input produksi, pemilihan jenis tanaman, pola tanam, pengolahan tanah, tenaga kerja, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran hasil. 5. Kelembagaan, meliputi struktur kelembagaan yang ada di Desa Sukasari. Data sekunder adalah data yang menyangkut keadaan lingkungan. Baik fisik, sosial ekonomi masyarakat dan data lain yang berhubungan dengan obyek penelitian yang tersedia, baik di tingkat desa, kecamatan maupun instansi-instansi terkait lainnya. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur , baik data pokok maupun data penunjang yang terdiri dari : 1. Keadaan fisik penelitian, meliputi : luas areal, letak keadaan fisik lingkungan serta keadaan sosial ekonomi masyarakat. 2. Keadaan sosial ekonomi nasyarakat, meliputi : pendidikan, kebudayaan, jumlah penduduk, tingkat kesejahteraan penduduk.