Kriteria Implementasi PHBM Hak dan Kewajiban Dalam PHBM

2. Agropastura yaitu kombinasi antara komponen atau kegiatan pertanian dengan komponen peternakan. 3. Silvopastura yaitu kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan peternakan. 4. Agrosilvopastura yaitu kombinasi antara komponen atau kegiatan pertanian dengan kehutanan dan peternakan atau hewan. Dari keempat kombinasi tersebut, yang termasuk dalam agroforestry adalah agrisilvikultur, silvopastura dan agrosilvopastura. Sementara agropastura tidak dimasukkan sebagai agroforestry karena komponen kehutanan atau pepohonan tidak dijumpai dalam kombinasi. Menurut King dalam Kartasubrata 1986 agroforestry dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Agrisilviculture : Penggunaan lahan secara sadar dan dengan pertimbangan yang masak untuk memproduksi sekaligus hasil – hasil pertanian dan kehutanan. 2. Sylvopastural systems yaitu sistem pengelolaan lahan untuk menghasilkan kayu dan untuk memelihara hewan ternak. 3. Agrosilvopastural systems, yaitu sistem pengelolaan lahan hutan untuk memproduksi hasil pertanian dan kehutanan secara bersamaan dan sekaligus untuk memelihara hewan ternak. 4. Multipurpose Forest Tree Production Systems, yaitu sistem pengelolaan dan penanaman berbagai jenis kayu, yang tidak hanya untuk hasil kayunya, akan tetapi juga daun – daunan dan buah-buahan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan manusia dan ternak. Dwivedi 1992 menyatakan bahwa beberapa tujuan dari pengklasifikasian sistem agroforestry antara lain adalah pengelompokan logis menurut faktor– faktor utama dimana sistem produksi agroforestry bergantung, mengindikasikan bagaimana pengaturan sistem agroforestry, penyusunan kembali informasi yang lebih fleksibel, dan supaya lebih mudah untuk dipahami. Kartasubrata 1986 menyatakan bahwa dalam pengembangan dan penerapan agroforestry terdapat beberapa model bentuk yaitu pengembangan lingkungan, model usahatani, dan model bisnis agroforestry. Pengembangan tersebut tidak terlepas dari dukungan kelembagaan, baik yang bersifat formal maupun informal. Model pengembangan lingkungan yang diusulkan oleh Cruz dan Vergara 1987 dalam Khairida 2002 menunjukkan peran agroforestry dalam perlindungan dan rehabilitasi lahan – lahan kritis di pegunungan. Pada model ini agroforestry dikembangkan melalui pemberdayaan faktor sumberdaya alam dengan lingkungan unruk mendapatkan manfaat langsung berupa perlindungan dan rehabilitasi lahan dan manfaat jangka panjang berupa peningkatan produksi dan perbaikan gizi atau kesehatan. Model usahatani disarankan oleh Sugianto 1991 dalam Khairida 2002 bahwa sistem agroforestry dikembangkan melalui pendekatan usahatani, dimana petani menentukan atau memilih teknologi agroforestry yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam dan sosial ekonomi, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Model bisnis agroforestry menurut Sugianto 1991 dalam Khairida 2002 dikembangkan dengan pengaruh kebijaksanaan pemerintah dalam pemasaran hasil –hasil kegiatan agroforestry. Dalam model ini agroforestry hanya merupakan bagiansubsistem dari sistem keseluruhan yang meliputi pemberian input, proses, pasca panen, dan pemasaran.

2.6. Kemitraan

Menurut Hudyastuti 1994 kemitraan merupakan prinsip kerjasama yang perlu ditumbuhkembangkan sehingga tercipta interaksi dinamis serta partisipasi yang proporsional dari ketiga pelaku pembangunan lingkungan hidup yaitu pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Kemitraan diciptakan dan dipertahankan oleh anggota-anggotanya melalui komunikasi. Kemitraan akan terwujud apabila berbagai orientasi dari semua sub sistem dapat dikoordinasikan, disalurkan dan difokuskan. Kondisi ini akan mempertajam identifikasi permasalahan yang dihadapi, serta mendukung pilihan terhadap jawaban permasalahan diikuti strategi yang akan ditempuh. Pembangunan ekonomi pola kemitraan merupakan perwujudan cita-cita untuk melaksanakan sistem perekonomian gotong royong antara mitra yang kuat dari segi permodalan, pasar dan kemampuan teknologi bersama petani golongan lemah dan miskin yang tidak berpengalaman untuk mampu meningkatkan produktivitas dari usahanya atas dasar kepentingan bersama. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi dengan