Karakteristik PHBM di Desa Sukasari

41 Jika masih ada lahan garapan mereka yang kosong, maka para penggarap menanam dengan tanaman baru. Banyaknya jenis tanaman yang terdapat di lahan garapan PHBM telah menjadikan lahan PHBM sebagai salah satu alternatif usaha tani yang cukup menjanjikan dan bermanfaat. Selain dapat menambah penghasilan para penggarap, lahan PHBM juga memberikan manfaat untuk konservasi lingkungan yang cukup besar dan berbagai manfaat sosial lainnya.

5.4. Keadaan Sosial Ekonomi Responden

Dalam pelaksanaan penelitian ini responden yang menjadi obyek penelitian adalah warga Desa Sukasari yang menggarap lahan PHBM dan tergabung dalam Kelompok Tani Hutan. Jumlah responden yang diambil adalah 30 orang. Sebagian besar responden bekerja sebagai buruh. Meskipun demikian, ada sebagian responden yang bekerja pada sektor lain, misalnya sebagai Pegawai Negeri Sipil, pengrajin, petani, pengusaha kusen dan bengkel, pedagang, pengusaha lapak, maupun guru. Keadaan ini dijelaskan pada Tabel 6. Tabel 6 Mata pencaharian utama responden Pekerjaan Utama Jumlahorang Persentase Buruh 18 60,00 PNS 5 16,67 Pengrajin 1 3,33 Petani 3 10,00 Pengusaha Kusen dan bengkel 1 3,33 Pengusaha lapak 1 3,33 Pedagang 1 3,33 Jumlah 30 100,00 Sumber : Data primer Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling besar bekerja sebagai buruh. Dari 30 responden ada lima orang yang bekerja sebagai PNS, tiga orang dengan tingkat pendidikan SLTPMTs, dua orang dengan tingkat pendidikan SLTAMA. Responden yang bekerja sebagai petani rata - rata menjalankan pekerjaan tersebut karena lanjutan dari orang tua warisan, ditambah lagi dengan tingkat 42 pendidikan yang rendah yaitu SD, sehingga tidak ada keinginan untuk bekerja di sektor lain. Jumlah responden yang diambil dalam pelaksanaan penelitian ini sebanyak 30 orang dimana 93,33 adalah laki-laki 28 orang dan 6,67 adalah perempuan 2 orang dengan kisaran umur antara 21-75 tahun. Komposisi responden menurut umur disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Jumlah dan persentase responden menurut kelompok umur Kelompok Umur tahun Jumlah orang Persentase 21-25 1 3,33 26-30 0,00 31-35 0,00 36-40 3 10,00 41-45 8 26,67 46-50 3 10,00 51-55 3 10,00 56-60 3 10,00 61-65 3 10,00 66-70 4 13,33 71-75 2 6,67 Jumlah 30 100,00 Sumber : Data primer Tabel 7 menunjukkan bahwa usia penggarap lahan PHBM relatif menyebar, baik pada usia muda maupun pada usia tua. Tingkat pendidikan responden tergolong rendah. Hal ini terlihat dari masih banyaknya responden yang belum memenuhi syarat pendidikan minimal 9 tahun. Selain itu terlihat dari adanya satu responden yang tidak sekolah 3,22. Sebagian responden yaitu sebanyak 24 orang berpendidikan SDMI 80,00. Responden yang berpendidikan SLTPMTs sebanyak 3 orang 10,00 dan SLTAMA sebanyak 2 orang 6,67. Tabel 8 menunjukkan jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan. 43 Tabel 8 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase Tidak Sekolah 1 3,33 SDMI 24 80,00 SLTPMTs 3 10,00 SLTAMA 2 6,67 Perguruan Tinggi 0,00 Jumlah 30 100,00 Sumber : Data primer Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden masih belum merata dan tergolong rendah. Dilihat dari jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan, responden yang berpendidikan dibawah SD sampai SD lebih banyak menjadi buruh, satu orang responden menjadi pengrajin atap yang terbuat dari daun kirey, tiga orang menjadi petani warisan dari orang tua, satu orang pengusaha kusen dan bengkel, satu orang pedagang, dan satu orang pedagang lapak pengumpul sampah plastik dan besi. Responden yang berpendidikan SLTPMTs bekerja sebagai PNS dan empat orang responden yang berpendidikan SLTAMA bekerja sebagai PNS dan Guru MI. Berikut Tabel 9 yang menyajikan data karakteristik responden menurut pekerjaan dan pendidikan. Tabel 9 Data karakteristik responden menurut pekerjaan dan pendidikan Pekerjaan No Pendidikan Buruh Pensiunan Pengrajin Petani Pengusaha kusen dan bengkel Pedagang Pengusaha lapak Jumlah 1 ” SDMI 18 1 3 1 1 1 25 2 SLTPMTs 3 3 3 SLTAMA 2 2 Jumlah 18 5 1 3 1 1 1 30 Sumber : Data primer Dari 30 responden, sebanyak 10 orang responden termasuk ke dalam stratum I untuk luas kepemilikan lahan lebih dari 0,75 ha sampai dengan 1,5 Ha atau sekitar