Keadaan Sosial Ekonomi Responden

43 Tabel 8 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase Tidak Sekolah 1 3,33 SDMI 24 80,00 SLTPMTs 3 10,00 SLTAMA 2 6,67 Perguruan Tinggi 0,00 Jumlah 30 100,00 Sumber : Data primer Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden masih belum merata dan tergolong rendah. Dilihat dari jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan, responden yang berpendidikan dibawah SD sampai SD lebih banyak menjadi buruh, satu orang responden menjadi pengrajin atap yang terbuat dari daun kirey, tiga orang menjadi petani warisan dari orang tua, satu orang pengusaha kusen dan bengkel, satu orang pedagang, dan satu orang pedagang lapak pengumpul sampah plastik dan besi. Responden yang berpendidikan SLTPMTs bekerja sebagai PNS dan empat orang responden yang berpendidikan SLTAMA bekerja sebagai PNS dan Guru MI. Berikut Tabel 9 yang menyajikan data karakteristik responden menurut pekerjaan dan pendidikan. Tabel 9 Data karakteristik responden menurut pekerjaan dan pendidikan Pekerjaan No Pendidikan Buruh Pensiunan Pengrajin Petani Pengusaha kusen dan bengkel Pedagang Pengusaha lapak Jumlah 1 ” SDMI 18 1 3 1 1 1 25 2 SLTPMTs 3 3 3 SLTAMA 2 2 Jumlah 18 5 1 3 1 1 1 30 Sumber : Data primer Dari 30 responden, sebanyak 10 orang responden termasuk ke dalam stratum I untuk luas kepemilikan lahan lebih dari 0,75 ha sampai dengan 1,5 Ha atau sekitar 44 33,33 dari total responden. Pada stratum II terdapat 10 orang responden atau sekitar 33,33 dengan luas lahan antara 0,5 ha – 0,75 ha. Sisanya sebanyak 10 responden atau sekitar 33,33 dengan luas lahan kurang dari 0,5 ha. Luasan lahan berpengaruh terhadap produktifitas lahan, artinya semakin luas lahan maka kemungkinan kombinasi tanaman pohon yang ditanam akan semakin besar, sehingga produktifitas lahan akan semakin besar . Kondisi ini dijelaskan pada Tabel 10. Tabel 10 Jumlah responden, persentase, dan rataan luas lahan setiap stratum Kategori Luas Lahan Jumlah responden orang Persentase Rataan Luas Lahan ha Stratum I 0,75 - 1,5 ha 10 33 ,33 1,03 Stratum II 0,5 – 0,75 ha 10 33,33 0,525 Stratum III 0,5 ha 10 33,33 0,24 Jumlah 30 100,00 -

5.5. Pendapatan Responden

Pendapatan rumahtangga penggarap untuk setiap penggarap tidak sama, begitu pula dengan sumber - sumber pendapatan yang berbeda untuk tiap penggarap. Secara umum, sumber utama pendapatan penggarap lahan PHBM adalah dari mata pencaharian pokok dan sampingan serta dari kegiatan usahatani seperti lahan garapan PHBM, sawah, kebun milik, ternak dan berdagang. Untuk lahan garapan PHBM sendiri memiliki kontribusi yang tidak besar, sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan rumahtangga penggarap. 5.5.a Pendapatan Responden dari Lahan Garapan PHBM Usaha tani lahan garapan PHBM memberikan kontribusi yang beragam sesuai dengan luas lahan garapan PHBM yang dikelola serta keberagaman jenis dan jumlah tanaman yang ditanam di lahan garapan PHBM. Jika dikelompokkan menurut luasan 45 lahan yang digarap, total pendapatan per tahun dari lahan garapan PHBM yang terbesar terdapat pada stratum I dengan luasan lahan 0,75 ha yaitu sebesar Rp. 20.770.000,00. Jumlah ini menyumbangkan sebesar 70,71 dari total pendapatan per tahun yang bersumber dari lahan garapan PHBM. Jika dirata-ratakan, maka besarnya pendapatan per tahun dari lahan garapan untuk masing-masing responden adalah Rp.2.077.000,00. Untuk stratum II dengan luasan lahan 0,5 sampai dengan 0,75 ha, pendapatan total per tahun dari lahan garapan PHBM adalah Rp. 6.056.000,00 atau sekitar 20,62 dari keseluruhan pendapatan per tahun yang bersumber dari lahan garapan PHBM. Rata-rata pendapatan responden pada stratum II sebesar Rp.605.600,00, sedangkan pada stratum III yang memiliki luasan lahan terkecil yaitu kurang dari 0,5 ha, pendapatan total per tahun dari lahan garapan PHBM sebesar Rp.2.549.000,00 atau sekitar 8,67 dari pendapatan total PHBM dari seluruh stratum. Rata-rata pendapatan per tahun masing - masing responden sebesar Rp.254.900,00. Pendapatan responden dari lahan garapan PHBM per tahun menurut stratum lebih jelas tersaji pada Tabel 11. Tabel 11 Pendapatan rata – rata responden dari lahan garapan PHBM menurut Stratum tahun 2007. Total Pendapatan Stratum Rp I 0,75 - 1,5 ha 20.770.000 70,71 II 0,5-0,75 ha 6.056.000 20,62 III 0,5 ha 2.549.000 8,67 Jumlah 29.375.000 100,00 Sumber : Data primer, diolah 2008 Tabel 11 menunjukkan bahwa pendapatan tertinggi ada pada stratum I dimana luasan lahannya paling besar lebih dari 0,75 ha. Hal ini karena jumlah pohon yang ditanam oleh responden pada stratum ini lebih banyak dibandingkan stratum II dan III serta jumlah pohon yang produktif juga lebih banyak. Dengan alasan tersebut, maka jelas jika luas lahannya semakin besar maka pendapatan dari lahan garapan juga 46 semakin besar. Pendapatan per tahun yang dihitung per hektar, disajikan pada Tabel 12 Tabel 12 Pendapatan responden dari lahan garapan PHBM menurut stratum Rphatahun Stratum Total Pendapatan I 0,75 - 1,5 ha 2.016.505 II 0,5-0,75 ha 1.153.523 III 0,5 ha 1.062.083 Sumber : Data primer, diolah 2008 Tabel 12 menunjukkan jika pendapatan rata-rata responden dihitung per hektar, maka pendapatan total yang terbesar tetap berada pada stratum I dimana luasan pada stratum ini adalah yang terbesar lebih dari 0,75 ha. Pendapatan pada stratum II lebih besar daripada stratum III, dengan semakin luas lahan garapan PHBM maka semakin besar pendapatan lahan garapan PHBM yang diperoleh. Besarnya pendapatan PHBM pada stratum I dibandingkan stratum lainnya disebabkan oleh luas lahan PHBM yang lebih besar, sehingga para penggarap dapat menanam tanaman semusim dengan jumlah yang lebih banyak. Jumlah pohon yang produktif pada stratum I lebih banyak daripada stratum II dan III. Tanaman produktif pada stratum I yaitu 163 melinjo, 390 kopi, 50 duren, 185 cengkeh dan 50 jengkol, stratum II yaitu 66 melinjo, 269 kopi, 5 cengkeh dan 2 pisang serta stratum III yaitu 91 melinjo, 83 kopi, 4 cengkeh, 3 pisang. 5.5.b. Pendapatan Total Responden