BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah PHBM di Perhutani
Istilah kehutanan sosial diterjemahkan dari social forestry dan telah dikenal oleh para rimbawan sejak Kongres Kehutanan sedunia VII tahun 1978.
Wiersum dalam Pujo 2003 mendefinisikan social forestry sebagai suatu nama kolektif untuk berbagai strategi pengelolaan hutan yang memperhatikan distribusi
hasil-hasil hutan yang adil untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok dalam masyarakat, mengaktifkan organisasi dan masyarakat dalam pengelolaan
sumberdaya hutan. Tujuan
pengembangan social forestry
menurut Perum Perhutani 1990 dalam Pujo 2003 adalah untuk menjamin keberhasilan reforestasi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di sekitar hutan . Secara garis besar perkembangan pengelolaan program – program kehutanan sosial di Perum
Perhutani adalah sebagai berikut: 1. Prosperity Approach 1972-1981
Prosperity Approach adalah program pembangunan hutan yang
mengikutsertakan masyarakat terutama untuk mengembalikan potensi dan fungsi hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan – kegiatan
pada program ini yaitu kegiatan tumpangsari, pembangunan basecamp, pengembangan perlebahan rakyat, penanaman hijauan pakan ternak, pengadaan
kaptering tempat penampungan air dari mata air dan penyaluran ke rumah
penduduk air dan pengembangan checkdam. 2. Program Pembangunan Masyarakat Desa Hutan 1982-1985
Pembangunan Masyarakat Desa Hutan PMDH adalah program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan hutan dimana masyarakat
diperlakukan sebagai obyek dan subyek dalam pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Kegiatan – kegiatan dalam program ini
melanjutkan program – program prosperity approach dan beberapa program baru yaitu bantuan ternak, bantuan bibit tanaman dan penanaman tanaman obat.
3. Program Perhutanan Sosial 1986 – 1995 Perhutanan Sosial adalah program pembangunan dan pengamanan hutan
dengan cara mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan hutan dengan tujuan meningkatkan fungsi-fungsi hutan secara optimal dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekaligus perbaikan lingkungan dan menjaga kelestariannya. Kegiatan dalam program ini meliputi kegiatan di dalam kawasan
hutan yaitu pengembangan agroforestry dan di luar kawasan hutan, yaitu pengembangan Kelompok Tani Hutan KTH dan usaha produktif yaitu
peternakan, industri rumah tangga dan perdagangan. 4. Program Pembinaan Masyarakat Desa Hutan 1996-1999
Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH adalah kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan MDH sekaligus perbaikan kualitas
lingkungan dan kelestariannya. PMDH berdampak pada keberhasilan pembangunan hutan dan fungsi – fungsi hutan secara optimal. Komponen PMDH
mencakup perhutanan sosial, bantuan teknik dan ekonomi. Bantuan teknik berupa prasarana, sarana, penghijauan dan berupa teknik lainnya. Bantuan ekonomi
berupa bantuan permodalan, bimbingan usaha, kewirausahaan, manajemen usaha serta pemasaran hasil usaha.
5. Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM 2000 – Sekarang Keputusan Ketua Dewan Pengawas PT.Perhutani persero Nomor
136KPTSDIR2001 menetapkan telah mencabut Keputusan Direksi Nomor 1061KptsDir2000 tentang Pengelolaan Hutan Bersama masyarakat PHBM
dan mengubahnya menjadi Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat PHBM . Definisi Pengelolaan Sumberdaya Hutan adalah kegiatan yang meliputi
penyusunan rencana pengelolaan sumberdaya hutan, pemanfaatan sumberdaya hutan dan kawasan hutan, perlindungan sumberdaya hutan serta konservasi alam,
sedangkan yang dimaksud PHBM adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perhutani dan MDH dan dapat juga
melibatkan pihak lain yang berkepentingan stakeholder dengan jiwa berbagi, sehingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat
sumberdaya hutan dapat diwujudkan secara optimal dan proporsional.
2.2. Maksud, Tujuan dan Prinsip PHBM
Maksud dari PHBM menurut Perum Perhutani dalam SK Ketua Dewan Pengawas PT.Perhutani Persero Nomor 136KPTSDIR2001 adalah untuk
memberikan arah pengelolaan hutan dengan memadukan aspek-aspek ekonomi dan sosial secara proporsional guna mencapai visi dan misi perusahaan, PHBM
bertujuan untuk : a. Meningkatkan tanggungjawab perusahaan, MDH dan Pihak yang
berkepentingan terhadap keberlanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan.
b. Meningkatkan peran perusahaan, MDH dan pihak lain yang berkepentingan terhadap pengelolaan sumberdaya hutan.
c. Menyelaraskan kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan sesuai dengan kegiatan pembangunan wilayah sesuai dengan kondisi dan dinamika sosial
Masyarakat Desa Hutan. d. Meningkatkan mutu sumberdaya hutan sesuai dengan karakteristik wilayah.
e. Meningkatkan pendapatan perusahaan, MDH serta pihak yang berkepentingan secara simultan.
Sedangkan prinsip – prinsip dasar PHBM dalam SK Ketua Dewan pengawas PT.Perhutani persero Nomor 136KPTSDIR2001 adalah :
1. Keadilan dan demokratis 2. Keterbukaan dan kebersamaan
3. Pembelajaran bersama dan saling memahami 4. Kejelasan hal dan kewajiban
5. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan 6. Kerjasama kelembagaan
7. Perencanaan partisipatif 8. Keserderhanaan sistem dan prosedur
9. Perusahaan sebagai fasilitator 10. Kesesuaian pengelolaan dengan karakteristik wilayah.