Sosialisasi PHBM dan Bentuk Kegiatannya.

40 untuk membersihkan lahan garapan dengan cara mengupah kuli. Namun, hal itu terjadi karena pemilik lahan tersebut adalah perempuan. Lahan garapan di Desa Sukasari terletak di dataran tinggi dengan ketinggian 500 mdpl. Jarak lahan garapan PHBM dari rumah responden cukup beragam antara 1 km-5 km. Topografi sebagian besar lahan garapan PHBM adalah curam, meskipun ada beberapa responden yang lokasi lahan garapannya cukup landai. Gambar 1 Lahan garapan PHBM. Jenis tanaman yang ditanam pada lahan garapan PHBM didominasi oleh tanaman pokok mahoni daun besar Swietenia macrophilla dan mahoni daun kecil Swietenia mahagoni dimana jumlah mahoni daun kecil Swietenia mahagonilebih banyak. Selain tanaman pokok, tanaman musiman yang ditanam oleh masyarakat didominasi oleh tanaman melinjo Gnetum gnemon dan kopi Coffea robusta. Selain itu para penggarap juga menanam cengkeh Sygizium aromaticum, petai Parkia speciosa, pisang Musa paradisiaca, jengkol Pithecellobium jiringa dan durian Durio zibethinus. Secara umum para penggarap PHBM mengkombinasikan antara tanaman keras atau tahunan yaitu mahoni, sengon, puspa, mahoni afrika, atau durian dengan tanaman musiman seperti melinjo, kopi, cengkeh, durian, pisang, jengkol, petai, dan cokelat. Para penggarap ada yang menanam tanaman tersebut dengan jarak tanam teratur, tetapi juga ada beberapa responden yang menanam tanaman dengan jarak yang tidak teratur. Para penggarap hanya berusaha memaksimalkan lahan yang ada. 41 Jika masih ada lahan garapan mereka yang kosong, maka para penggarap menanam dengan tanaman baru. Banyaknya jenis tanaman yang terdapat di lahan garapan PHBM telah menjadikan lahan PHBM sebagai salah satu alternatif usaha tani yang cukup menjanjikan dan bermanfaat. Selain dapat menambah penghasilan para penggarap, lahan PHBM juga memberikan manfaat untuk konservasi lingkungan yang cukup besar dan berbagai manfaat sosial lainnya.

5.4. Keadaan Sosial Ekonomi Responden

Dalam pelaksanaan penelitian ini responden yang menjadi obyek penelitian adalah warga Desa Sukasari yang menggarap lahan PHBM dan tergabung dalam Kelompok Tani Hutan. Jumlah responden yang diambil adalah 30 orang. Sebagian besar responden bekerja sebagai buruh. Meskipun demikian, ada sebagian responden yang bekerja pada sektor lain, misalnya sebagai Pegawai Negeri Sipil, pengrajin, petani, pengusaha kusen dan bengkel, pedagang, pengusaha lapak, maupun guru. Keadaan ini dijelaskan pada Tabel 6. Tabel 6 Mata pencaharian utama responden Pekerjaan Utama Jumlahorang Persentase Buruh 18 60,00 PNS 5 16,67 Pengrajin 1 3,33 Petani 3 10,00 Pengusaha Kusen dan bengkel 1 3,33 Pengusaha lapak 1 3,33 Pedagang 1 3,33 Jumlah 30 100,00 Sumber : Data primer Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling besar bekerja sebagai buruh. Dari 30 responden ada lima orang yang bekerja sebagai PNS, tiga orang dengan tingkat pendidikan SLTPMTs, dua orang dengan tingkat pendidikan SLTAMA. Responden yang bekerja sebagai petani rata - rata menjalankan pekerjaan tersebut karena lanjutan dari orang tua warisan, ditambah lagi dengan tingkat