15
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Pendapat Bernardin dan Rusel Roeky Achmad S, 2006: 15, “performance
is definied as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a specified time period.
” Maksud dari kutipan tersebut adalah kinerja sebagai catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi
pekerjaan tertentu selama kurun waktu tertentu. Pendapat tersebut didukung oleh Robbins Husaini Usman, 2008: 457
, “kinerja adalah produk dari fungsi k
emampuan dan motivasi seseorang.” Kinerja yang baik tidak hanya dilihat dari hasilnya, melainkan juga harus
diperhatikan pada proses pelaksanakan pekerjaan tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh Amstrong dan Baron Wibowo, 2008: 2,
“kinerja bukan hanya menyatakan hasil kerja, tetapi juga baga
imana proses kerja berlangsung.” Pendapat tersebut serupa dengan pendapatnya Brumbach Jones, Jenkin Lord,
2006: 4 mengemukakan: performance means both behaviours and results. Behaviours emanate from
the performance and transform performance from abstraction to action. Not just the instruments for results, behaviours are also outcomes in their own
right – the product of mental and physical effort applied to tasks – and can
be judged from result. Maksud kutipan tersebut, kinerja merupakan perilaku dan hasilnya. Perilaku
berasal dari kinerja dan mengubah kinerja dari bentuk abstrak menjadi kegiatan. Perilaku bukan hanya alat untuk mewujudkan suatu hasil, melainkan dampak
16 perilaku itu sendiri yaitu produk dari upaya mental dan psikis yang diterapkan
pada tugas, dan dapat dinilai dari hasil. Selanjutnya, Muhammad As’ad 2003: 47, “kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.”
Jadi, kinerja berhubungan dengan apa yang dihasilkan seseorang berdasarkan tingkah lakunya dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu usaha yang baik tidak hanya dilihat dari hasil yang dicapai pada pekerjaan
tersebut, melainkan juga diperhatikan tentang proses mengerjakannya. Kinerja dapat dikatakan berhasil dan baik apabila hasil yang dicapai sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Seseorang yang tingkat kinerjanya tinggi dapat dikatakan sebagai orang yang produktif, sebaliknya seseorang yang tingkat kinerjanya
rendah dikatakan sebagai orang yang tidak produktif. Dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 1,
guru a dalah “pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendididikan menengah. ”
Hal tersebut serupa dengan pendapatnya Moh. Uzer Usman 2008: 6-7, terdapat tiga tugas guru yang utama adalah sebagai berikut.
a. Sebagai profesi meliputi: tugas mendidik yaitu meneruskan dan mengembangkan dalam diri peserta didik nilai-nilai hidup sosial
masyarakat; tugas mengajar yaitu meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan penguasaan
teknologi; tugas
melatih yaitu
mengembangkan keterampilan dalam diri peserta didik. b. Tugas guru di sekolah dalam bidang kemanusiaan adalah menjadi
orangtua kedua bagi para peserta didiknya. Sebagai orang tua di sekolah, guru harus mampu menjadi panutan dan teladan bagi para peserta didik,
guru harus mampu mendorong dan membangkitkan motivasi belajar dalam diri peserta didik.
17 c. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan adalah mencerdaskan
kehidupan masyarakat. Pendapat David dkk. Muh Ahyat, 2002: 13, tingkat kualifikasi kinerja
guru dan tingkah lakunya harus melingkupi tiga kategori guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang dikelolanya, yaitu:
a. merencanakan atau mempersiapkan aktivitas ruang kelas; b. mengorganisasikan sekaligus melakukan kontrol terhadap sikap siswa
dalam proses belajar; dan c. mengajar dalam arti terfokus pada penyediaan bimbingan belajar bagi
siswa. Pendapat tersebut serupa dengan pendapatnya Martinis Yamin Maisah 2010:
87 yang menyatakan “kinerja pengajar adalah perilaku atau respons yang memberi hasil mengacu kepada apa yang mereka kerjakan ketika menghadapi
tugas.” Tugas yang dimaksudkan adalah merencanakan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan mengevaluasi hasil dari pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa kinerja seorang guru berkaitan erat dengan kemampuannya menjalankan tugasnya sebagai guru secara
profesional. Merujuk pada konsep sumber daya manusia, guru dapat dikatakan sebagai
sumber daya manusia. Maka dari itu pengertian kinerja sumber daya manusia dapat digunakan sebagai dasar dalam merumuskan pengertian kinerja guru.
Berdasarkan penjelasan tersebut dan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kinerja guru atau prestasi kerja performance guru
adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang dibebankan kepadanya berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
18 serta waktu yang dihasilkan tercapai secara profesional sesuai dengan standar
yang berlaku.
2. Indikator-Indikator dan Sumber Penilaian Kinerja Guru