18 serta waktu yang dihasilkan tercapai secara profesional sesuai dengan standar
yang berlaku.
2. Indikator-Indikator dan Sumber Penilaian Kinerja Guru
Dalam menilai atau mengukur kinerja guru, terdapat indikator-indikator yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan hasil dari kinerja guru.
Indikator-indikator tersebut merupakan pedoman untuk menilai dan menghasilkan kinerja dari seseorang. Menurut Husaini Usman 2008: 458, ada 5 faktor yang
menjadi kriteria paling populer dalam membuat penilaian kinerja yaitu: a. kualitas pekerjaan, meliputi: akurasi, ketelitian, penampilan, dan
penerimaan keluaran; b. kuantitas pekerjaan, meliputi: volume keluaran dan kontribusi;
c. supervisi yang diperlukan, meliputi: saran, arahan, dan perbaikan; d. kehadiran, meliputi: regulasi, dapat dipercaya diandalkan dan ketepatan
waktu; dan e. konservasi,
meliputi: pencegahan
pemborosan, kerusakan
dan pemeliharaan peralatan.
Pendapat tersebut hampir serupa dengan pendapatnya Hamzah B. Uno 2009: 93, terdapat 5 dimensi yang berkaitan dengan penilaian kinerja guru yaitu:
kualitas kerja, kecepatanketepatan, inisiatif, kemampuan, dan komunikasi. Persamaan dari kedua pendapat tersebut hanya pada indikator kualitas kerja,
sedangkan keempat indikator lainnya berbeda. Berbeda dari kedua pendapat tersebut, Martinis Yamin 2007: 55,
menyatakan bahwa: Guru mempunyai peran sebagai manajerial yang bertugas untuk
merencanakan pembelajaran, mendesain pembelajaran, mengelola proses pembelajaran, melaksanakan aktivitas pembelajaran bersama siswa, dan
melakukan pengontrolan atas kemampuan dan prestasi yang dimiliki oleh siswa-siswa.
19 Sehingga, informasi yang dikumpulkan dan digunakan untuk menentukan tingkat
kinerja guru baik atau buruknya kinerja berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang pengajar dan sebagai seorang pelaksana adminstrator, yaitu: kegiatan
merencanakan, melaksanakan dan menilai proses belajar mengajar. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa indikator
dari variabel kinerja guru adalah kecepatanketepatan kerja, inisiatif dalam kerja, kemampuan kerja dan komunikasi. Selanjutnya, Martinis Yamin dan Maisah
2010: 116-123, mengemukakan bahwa untuk memperoleh hasil tinggi rendahnya kinerja guru dapat diperoleh dari sumber-sumber penilaian tenaga
pendidikan meliputi: penilaian atas diri sendiri, penilaian oleh siswamahasiswa, penilaian oleh rekan sejawat peer assessment, dan penilaian oleh atasan
langsung.
3. Penilaian evaluation Kinerja