46 pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dengan alasan pentingnya kemampuan
berbahasa Inggris di dunia kerja pada era globalisasi ini.
E. Kerangka Pikir
Penelitian ini berawal dari upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Kinerja guru merupakan faktor utama dalam peningkatan
mutu pendidikan nasional. Faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah selain adanya kepemimpinan kepala sekolah juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu
partisipasi guru dalam diklat atau pembinaan profesi. Pada penelitian ini, peneliti fokus pada kualitas kepala sekolah dan partisipasi guru dalam MGMP Bahasa
Inggris. Seorang kepala sekolah yang berkualitas dapat diukur dari karisma kepala sekolah, idealisme kepala sekolah, motivasi inspirasi kepala sekolah, intelektual
kepala sekolah, dan kepedulian terhadap individu guru. Kepala sekolah dituntut selain melaksanakan tugas kepemimpinannya, perlu melaksanakan upaya-upaya
dan motivasi bawahannya dalam peningkatan kinerja guru. Semakin tinggi peranan kepala sekolah semakin tinggi kinerja guru. Sebaliknya, semakin rendah
kualitas kepala sekolah semakin rendah kinerja guru .
Kinerja guru juga dipengaruhi oleh partisipasi guru dalam kegiatan diklat. Pendidikan dan pelatihan sebagai proses pembelajaran yang melibatkan perolehan
keahlian, konsep, peraturan atau sikap untuk meningkatkan kinerja guru. Salah satu tujuan MGMP adalah meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru, antara
lain dengan memutakhirkan keahlian para guru sejalan dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, sehingga dapat mengurangi waktu
47 pembelajaran bagi guru agar kompeten dalam pekerjaan dan juga membantu
memecahkan permasalahan yang terjadi pada proses belajar mengajar PBM. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut tentunya terdapat proses yang didalamnya
terdapat program dalam membina guru-guru untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, perlu adanya kerjasama
dengan pemerintah dan Dinas Pendidikan setempat untuk melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap pengurus MGMP.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan guru-guru mata pelajaran dapat melakukan sharing antar guru. Dari pelaksanaan kegiatan musyawarah
tersebut guru-guru bisa mengemukakan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan proses belajar mengajar PBM dan dapat menemukan solusinya untuk
diterapkan di dalam sekolah masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Semakin tinggi guru berpartisipasi dalam MGMP, semakin
tinggi kinerja gurunya. Begitu juga sebaliknya semakin rendah guru berpartisipasi dalam MGMP, semakin rendah kinerja gurunya.
Berdasarkan uraian di atas, kepemimpinan kepala sekolah dan partisipasi guru dalam MGMP dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja guru. Kepala
sekolah yang dapat menerapkan perannya secara optimal akan bekerja keras dan bertanggungjawab dalam menciptakan kinerja guru. Selain faktor kepemimpinan
kepala sekolah, faktor partisipasi guru dalam MGMP juga mempengaruhi kinerja guru. Partisipasi guru yang tinggi dalam MGMP dapat mewujudkan kinerja guru
yang tinggi. Sebaliknya, guru yang rendah dalam MGMP akan mengakibatkan kinerja guru yang rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara
48 bersamaan tingginya peran kepemimpinan kepala sekolah dan partisipasi guru
dalam MGMP Bahasa Inggris dapat menciptakan kinerja guru yang meningkat. Secara garis besar dapat diilustrasikan ke dalam sebuah diagram berikut ini:
Gambar 2. Pengaruh Antar Variabel Penelitian
F. Hipotesis