32 3 Intellectual simulation. Pemimpin yang mendemonstrasikan tipe
kepemimpinan senantiasa menggali ide-ide baru dan solusi yang kreatif dari orang-orang yang dipimpinnya. Ia juga selalu mendorong
pendekatan baru dalam melakukan pekerjaan.
4 Individualized consideration, yang direfleksikan oleh pemimpin yang selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan perhatian
khusus kepada kebutuhan prestasi dan kebutuhan dari orang-orang yang dipimpinnya.
Namun, formulasi teori Bass meliputi tiga komponen: karisma, stimulasi
intelektual, dan perhatian yang diindividualisme. Menurut Husaini Usman 2008: 323, karisma dapat didefenisikan sebagai “proses seorang pemimpin
mempengaruhi pengikutnya dengan emosi-emosi yang kuat sehingga merasa kagum dan segan dengan dirinya.” Karisma adalah bagian penting dari
kepemimpinan transformasional karena para pemimpin transformasional mempengaruhi pengikutnya dengan menimbulkan emosi yang kuat. Sebagaimana
diungkapkan oleh Bass Gary Yukl, 2010: 313, berpendapat ”karisma merupakan komponen yang diperlukan dalam kepemimpinan transformasiona
l”. Dengan demikian, dimensi kepemimpinan transformasional yaitu: karisma kepala sekolah
charisma, idealisme kepala sekolah idealized influence, motivasi inspirasi kepala sekolah inspirational motivation, intelektual kepala sekolah intellectual
simulation, dan
kepedulian terhadap
individu guru
individualized consideration.
5. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja guru. Namun, dalam penelitian ini fokus pada
kepemimpinan transformasional yaitu upaya yang dilakukan pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya dengan cara memberikan motivasi dan inovasi baru
33 sesuai dengan visi sekolah tersebut. Menurut Sudarwan Danim dan Suparno
2009: 51, berpendapat bahwa: implementasi kepemimpinan transformasional akan mempermudah usaha
kepala sekolah mempercepat melakukan percepatan pertumbuhan kapasitas guru-guru dalam mengembangkan diri, bekerja lebih cerdas, bahkan lebih
keras untuk mewujudkan mutu sekolah.
Pendapat tersebut didukung oleh Sadler Wuradji, 2008: 48, mengemukakan “transformasional leadership is the proces of engaging the commitment of
employees in the context of share values and shered vision.” Maksud dari kutipan tersebut
adalah kepemimpinan
transformasional adalah
suatu proses
kepemimpinan di mana pemimpin mengembangkan komitmen pengikutnya dengan berbagi nilai-nilai dan visi organisasi. Olga Epitopika Husaini Usman,
2008: 325 berpendapat bahwa terdapat enam hal mengapa kepemimpinan transformasional penting bagi suatu organisasi, yaitu sebagai berikut.
a. Secara signifikan meningkatkan kinerja organisasi. b. Secara positif dihubungkan denga orientasi pemasaran jangka panjang
dan kepuasan pelanggan. c. Membangkitkan komitmen yang lebih tinggi para anggotanya terhadap
organisasi. d. Meningkatkan kepercayaan pekerja dalam manajemen dan perilaku
keseharian organisasi. e. Meningkatkan kepuasan pekerja melalui pekerjaan dan pemimpin.
f. Mengurangi stres para pekerja dan meningkatkan kesejahteraan.
Berdasarkan pada teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah transformasional mempunyai peran penting dalam
membangun sekolah yang bermutu sesuai dengan perkembangan zaman. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik akan menciptakan kinerja guru menjadi
tinggi. Dengan adanya kepemimpinan kepala sekolah transformasional dapat memberikan motivasi kepada guru untuk meningkatkan kinerja, memberikan ide
34 gagasan terbaru yang inovatif dalam mengembangkan mutu sekolah sesuai
dengan visi dan misi, serta berpengaruh pada partisipasi guru pada suatu kegiatan di sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah yang buruk akan menciptakan kinerja
guru menjadi rendah, sehingga tujuan pembelajaran kurang tercapai dengan maksimal, berpengaruh pada prestasi peserta didik dan mutu sekolah, hubungan
antar guru dan staf yang kurang harmonis, serta guru kurang terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah dan kurang memberikan gagasan baru. Oleh
karena itu, kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan agar tercapai lembaga pendidikan yang bermutu sesuai dengan visi
dan misi.
C. Partisipasi Guru dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP
1. Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP
MGMP merupakan salah satu pembinaan profesi bagi guru mata pelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam mengajar. Menurut
Depdiknas 2004: 1, yang dimaksud dengan MGMP adalah: suatu wadah perkumpulan bagi guru mata pelajaran yang berada dalam satu
sanggarkabupatenkota berfungsi
sebagai sarana
untuk saling
berkomunikasi, belajar dan bertukar pikiran serta pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai perilaku perubahan reorientasi
pembelajaran di kelas.
Pendapat tersebut juga serupa dengan Kemendiknas 2010: iv, bahwa “MGMP merupakan wadah kegiatan bagi para guru mata pelajaran pada jenjang SMPMts
SMPLB,SMAMASMALB, dan SMAMAK di tingkat kabupatenkota. ”