15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Kemampuan Membaca
1. Pengertian Kemampuan Membaca
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi
juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif Farida Rahim, 2007: 2. Sebagai suatu proses berpikir,
membaca mencakup proses pengenalan kata, pemahaman literal,
interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif.
Sedangkan menurut Klein,dkk dalam Farida Rahim, 2007: 3 mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup: 1 membaca
merupakan suatu proses, 2 membaca adalah strategis, dan 3 membaca interaktif. Dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses yang
melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Selanjutnya Saleh Abbas 2006: 102 mendefinisikan membaca sebagai suatu aktivitas untuk menangkap informasi bacaan baik yang
tersurat maupun yang tersirat dalam bentuk pemahaman bacaan secara literal, inferensial, evaluatif, dan kreatif dengan memanfaatkan
pengalaman belajar pembaca. Sependapat dengan Burns, dkk dalam Farida Rahim, 2007: 1
juga berpendapat bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Maksudnya bahwa kemampuan
membaca adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh suatu masyarakat
16
terpelajar. Anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca akan kesulitan menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan membaca.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca adalah kemampuan proses berpikir yang
melibatkan berbagai aktivitas. Membaca sebagai suatu aktivitas tidak hanya menangkap informasi bacaan yang tersurat namun juga informasi
bacaan yang tersirat. 2.
Tujuan Membaca
Membaca hendaknya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai, pembaca cenderung lebih memahami
apa yang dibaca dibandingkan dengan pembaca yang tidak memiliki tujuan. Menurut Blanton, dkk dalam Farida Rahim, 2007: 11
menyebutkan tujuan membaca mencakup: a. Kesenangan;
b. Menyempurnakan membaca nyaring; c. Menggunakan strategi tertentu;
d. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik; e. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya; f.
Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis; g. Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi;
h. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara
lain dan mempelajari tentang struktur teks; i.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik Saleh Abbas 2006: 102 menyatakan bahwa hakikat membaca
akan disesuaikan dengan hakikat membaca yang mengacu pada tujuan pembelajaran, yaitu sebagai suatu aktivitas untuk menangkap informasi
17
bacaan baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bentuk pemahaman bacaan secara literal, inferensial, evaluatif, dan kreatif
dengan memanfaatkan pengalaman belajar pembaca. Lebih lanjut Saleh Abbas 2006: 102 menjelaskan bentuk-bentuk
pemahaman dalam membaca sebagai berikut: a. Pemahaman Literal
Pemahaman literal adalah kemampuan memahami ide-ide yang tampak secara eksplisit dalam wacana. Menurut Burns dalam Saleh
Abbas, 2006: 102, pemahaman literal merupakan prasyarat bagi pemahaman yang lebih tinggi.
b. Pemahaman Inferensial Pemahaman inferensial adalah kemampuan memahami informasi
yang dinyatakan secara tidak langsung dalam wacana. Memahami wacana secara inferensial berarti memahami makna wacana yang
lebih dalam dari kalimat-kalimat yang tertulis berdasarkan atas informasi-informasi yang tampak secara eksplisit. Burns dalam
Saleh Abbas, 2006: 102 menyatakan bahwa untuk memperoleh pemahaman inferensial atau intepretif, pembaca harus mampu
menangkap apa yang tersirat dalam wacana. c. Pemahaman Evaluatif
Pemahaman evaluatif merupakan kemampuan mengevaluasi isi wacana. Untuk mencapai tingkat pemahaman evaluatif, pembaca
tidak hanya sekedar menginterpretasikan maksud penulis, tetapi juga
18
memberikan penilaian yang kritis terhadap apa yang disampaikan oleh penulis Syafi’ie dalam Saleh Abbas, 2006: 102.
d. Pemahaman Kreatif Pemahaman kreatif merupakan kemampuan mengungkapkan respon
emosional dan estestis terhadap wacana yang sesuai dengan strandar pribadi dan standar profesional.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca adalah memahami isi wacana yang dibaca, baik isi wacana
yang tersirat maupun yang tersurat. Tingkat pemahaman pembaca dalam memahami isi wacana mempengaruhi banyak sedikitnya informasi yang
diperoleh dari proses membaca tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada kemampuan
membaca narasi. Menurut Gorys Keraf 2001: 136 narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya kepada
pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi juga mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca