Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

39 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas V SD Negeri Gugus III Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20152016 yang rata-rata berumur 10-11 tahun memiliki karakteristik seperti perhatian kepada kehidupan praktis sehari-hari, memiliki rasa ingin tahu dan minat dalam belajar serta memiliki sifat yang realistis, memandang nilai sebagai ukuran prestasi belajar di sekolah, serta suka berkumpul membentuk suatu kelompok sebaya dengan aturan yang mereka buat sendiri.

F. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian Fathim Umi Fadhilah tahun 2010 dengan judul “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Melalui Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Bagi Siswa Kelas III SD Negeri Caturtunggal 3 Depok Sleman Yogyakarta” menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada proses pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 3 Depok Sleman Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari hasil tes yang secara kuantitatif meningkat. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 60,43 pada siklus I meningkat menjadi 84,42 pada siklus II. Hasil penelitian Sesi Nur Rochmah pada tahun 2011 dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Matematika Pokok Bahasan Pecahan Melalui Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas III SD Muhammadiyah Mutihan Wates Kulon Progo” menyimpulkan bahwa 40 penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IIISD Muhammadiyah Mutihan dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan pecahan. Hal ini ditunjukkan dari hasil tes yang secara kuantitatif meningkat. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 83,58 pada siklus I meningkat menjadi 86,44 pada siklus II.

G. Kerangka Pikir

Penelitian iniberkaitan dengan dua variabel. Dalam penelitian ini, akan diteliti hubungan kemampuan membaca yang disimbolkan dalam X dengan kemampuan pemecahan soal cerita matematika yang disimbolkan dalam Y yang dirumuskan dengan bagan sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka Pikir Kemampuan membaca adalah kemampuan proses berpikir yang melibatkan berbagai aktivitas. Membaca sebagai suatu aktivitas tidak hanya menangkap informasi bacaan yang tersurat namun juga informasi bacaan yang tersirat.Siswa yang mempunyai kemampuan membaca yang baik dan Kemampuan Membaca X Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika Y 1. Pemahaman literal 2. Pemahaman Inferensial 3. Pemahaman Evaluatif 4. Pemahaman Kreatif 1. Pemahaman masalah 2. Perencanaan penyelesaian 3. Pelaksanaan rencana penyelesaian 4. Pengecekan kembali kebenaran penyelesaian 41 mumpuni akan memiliki kemampuan untuk memecahkan atau menyelesaikan soal cerita matematika. Dalam soal cerita matematika terdapat berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah. Informasi atau data yang ada dalam soal cerita tidak hanya tampak secara tersurat namun juga tersirat. Oleh sebab itu, siswa harus memiliki kemampuan membaca yang baik untuk mencari dan menemukan informasi yang tersurat maupun yang tersirat dalam soal cerita matematika. Demikian pula dalam hal belajar matematika, jika siswa memiliki kemampuan membaca yang baik untuk belajar materi FPB dan KPK maka siswa akan memiliki kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika materi FPB dan KPK. Dengan demikian, apabila siswa memiliki kemampuan membaca yang baik dan mumpuni maka siswa juga akan memiliki kemampuan untuk memecahkan atau menyelesaikan soal cerita matematika materi FPB dan KPK. Begitu pula sebaliknya, jika siswa memiliki kemampuan untuk memecahkan atau menyelesaikan soal cerita matematika materi FPB dan KPK maka siswa tersebut pasti memiliki kemampuan membaca yang baik dan mumpuni. Berdasarkan paparan tersebut, dapat dilihat bahwa kemampuan membaca berhubungan dengan kemampuan pemecahan soal cerita matematika siswa kelas V SD Negeri. 42

H. Hipotesis Penelitian