68
Gambar 5. Diagram Batang Perolehan Skor Sub Indikator Tes Kemampuan Membaca
Diagram batang di atas menggambarkan perolehan skor untuk masing-masing sub indikator tes kemampuan membaca, yaitu skor
tertinggi dengan skor rata-rata 59,3 diperoleh sub indikator “menafsirkan
kata berimbuhan ” yang merupakan bagian dari indikator “pemahaman
inferensial”. Dan skor terendah dengan skor rata-rata 26 diperoleh sub indikator “Mengungkapkan pendapat” yang merupakan bagian dari
indikator “pemahaman evaluatif”.
2. Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika
Analisis data pada variabel kemampuan pemecahan soal cerita matematika siswa kelas V SD Negeri Gugus III Kecamatan Kokap
Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20152016 menunjukkan hasil yang beragam. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh nilai maksimum
38; nilai minimum 12; mean 23,59; median 23,50; modus 13; dan standar
43,6 40 41,4
59,3 51,5
26 54
46,3
10 20
30 40
50 60
70
Menyebutkan tokoh dan watak dalam cerita rakyat
Menyebutkan setting dalam cerita rakyat
Menyimpulkan pikiran utama
Menafsirkan kata berimbuhan
Menarik Kesimpulan dan nilai moral
Mengungkapkan pendapat
Memberikan tanggapan Melengkapi kalimat
Sub Indikator Skor
69
deviasi 7,315. Distribusi frekuensi skor kemampuan pemecahan soal cerita matematika akan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika
Interval Frekuensi
Presentase
36-39 2
3,45 32-35
8 13,79
28-31 8
13,79 24-27
11 18,97
20-23 10
17,24 16-19
10 17,24
12-15 9
15,52 Jumlah
58 100
Berdasarkan tabel di atas, distribusi frekuensi skor kemampuan pemecahan soal cerita matematika dapat digambarkan dalam bentuk
grafik histrogam berikut ini.
Gambar 6. Histogram Distribusi Skor Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika
Historagam distribusi skor kemampuan pemecahan soal cerita matematika di atas menunjukkan bahwa kelompok yang mempunyai
frekuensi terbanyak berada pada interval 24-27, sedangkan frekuensi terendah terletak pada interval 36-39.
9 10
10 11
8 8
2 2
4 6
8 10
12
16-19 20-23
24-27 28-31
32-35 36-39
Interval
12-15
70
Untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan pemecahan soal cerita matematika, dilakukan pengukuran dengan menggunakan acuan
yang dikemukakan oleh Anas Sujono 2011: 176, yaitu sebagai berikut. d
Kategori tinggi = apabila skor M + 1SD e
Kategori sedang = apabila skor antara M – 1SD sampai dengan M
+ 1SD f
Kategori rendah = apabila skor M – 1SD
Keterangan: M = Mean nilai rata-rata hitung
SD = Standar Deviasi
Berdasarkan hasil
perhitungan,dapat diketahui
tingkat kemampuan pemecahan soal cerita matematika siswa kelas V SD Negeri
Gugus III Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20152016 adalah sebagai berikut.
d Kategori tinggi = skor 31
e Kategori sedang = skor antara 16
– 31 f
Kategori rendah = skor 16 Distribusi frekuensi tingkat kemampuan pemecahan soal cerita
matematika
siswa
dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 18. Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Pemecahan Soal
Cerita Matematika
Skor Frekuensi
Persentase Kategori
31 10
17,24 Tinggi
16 - 31 39
67,24 Sedang
16 9
15,52 Rendah
Jumlah 58
100
Berdasarkan tabel di atas, distribusi frekuensi tingkat kemampuan
pemecahan soal cerita matematika
siswa dapat digambarkan dengan diagram batang di bawah ini.
71
Gambar 7. Histogram Distribusi Tingkat Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika
Diagram batang di atas menggambar tingkat kemampuan pemecahan soal cerita matematikasiswa kelas V SD Negeri Gugus III
Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20152016, yaitu pada kategori rendah sebesar 15,52 9 siswa, kategori sedang
67,24 39 siswa, dan kategori tinggi sebesar 17,24 10 siswa. Skor total variabel kemampuan pemecahan soal cerita
matematikadiperoleh melalui tes dari beberapa indikator. Dibawah ini akan disajikan tabel perolehan skor untuk masing-masing indikator tes
kemampuan pemecahan soal cerita matematika.
15,52 67,24
17,24
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00
Rendah Sedang
Tinggi
Kategori
Frekuensi
72
Tabel 19. Perolehan Skor Indikator Tes Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika
Indikator Jumlah Item
Skor Total Skor Rata-
rata Pemahaman Masalah
11 342
31,09 Perencanaan
penyelesaian 11
397 36,09
Pelaksanaan rencana
penyelesaian
9 313
34,78 Pengecekan kembali
kebenaran penyelesaian 9
316 35,11
Jumlah 40
1368 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh skor untuk masing-masing
indikator tes kemampuan pemecahan soal cerita matematika dapat digambarkan dengan diagram batang berikut ini.
Gambar 8. Diagram Batang Perolehan Skor Indikator Tes Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika
Diagram batang di atas menggambarkan perolehan skor untuk masing-masing indikator tes kemampuan pemecahan soal cerita
matematika, yaitu skor tertinggi pada indikator “perencanaan
31,09 36,09
34,78 35,11
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
Pemahaman Masalah
Perencanaan penyelesaian
Pelaksanaan rencana
penyelesaian
Pengecekan kembali
kebenaran penyelesaian
Indikator Skor
73
penyelesaian” dengan skor rata-rata 36,09. Dan skor terendah pada indikator “ pemahaman masalah” dengan skor rata-rata 31,09.
Indikator-indikator tes kemampuan pemecahan soal cerita matematikaterdiri dari beberapa sub indikator. Di bawah ini akan
disajikan tabel perolehan skor untuk masing-masing sub indikator kemampuan pemecahan soal cerita matematika.
Tabel 20. Perolehan Skor Sub Indikator Tes Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika
Variabel Indikator
Sub Indikator
Jumlah Item
Skor Total
Skor Rata-rata
Kemampuan Pemecahan
Soal Cerita
Matematika Pemahaman
Masalah Bilangan
Prima 1
15 15
Faktor prima dan
faktorisasi prima
2 69
34,5
Faktor persekutuu
an terbesar FPB
4 129
32,25
Kelipatan persekutua
n terkecil KPK
4 129
32,25
Perencanaan penyelesaian
Bilangan Prima
1 44
44 Faktor
prima dan faktorisasi
prima 2
88 44
Faktor persekutua
n terbesar FPB
4 119
29,75
Kelipatan persekutua
n terkecil KPK
4 146
36,5
74
Sub Indikator
Jumlah Item
Skor Total
Skor Rata-
rata Indikator
Pelaksanaan rencana
penyelesaian Bilangan
Prima 1
42 42
Faktor prima dan
faktorisasi prima
2 88
44
Faktor persekutuu
an terbesar FPB
3 94
31,33
Kelipatan persekutua
n terkecil KPK
3 89
29,67
Pengecekan kembali
kebenaran penyelesaian
Bilangan Prima
1 36
36 Faktor
prima dan faktorisasi
prima 2
73 36,5
Faktor persekutuu
an terbesar FPB
3 88
29,33
Kelipatan persekutua
n terkecil KPK
3 119
39,67
Jumlah
40 1368
Berdasarkan tabel di atas, perolehan skor untuk masing-masing sub indikator tes kemampuan pemecahan soal cerita matematika dapat
digambarkan dengan diagram batang pada halaman berikut.
75
Gambar 9. Diagram Batang Perolehan Skor Sub Indikator Tes Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika
15 44
42 36
34,5 44
44 36,5
32,25 29,75
31,33 29,33
32,25 36,5
29,67 39,67
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Bilangan Prima
Faktor prima dan faktorisasi
prima
Faktor persekutuuan
terbesar FPB
Kelipatan persekutuan
terkecil KPK
Sub Indikator
Pemahaman Masalah
Pelaksanaan rencana
penyelesaian
Perencanaan penyelesaian
Pengecekan kembali
kebenaran
Skor
76
Diagram batang di atas menggambarkan perolehan skor untuk masing-masing sub indikator tes kemampuan pemecahan soal cerita
matematika, yaitu skor tertinggi dengan skor rata-rata 44 diperoleh dari 2 sub indikator.Pertama,
sub indikator “bilangan prima” serta “faktor prima dan faktorisasi prima” yang merupakan bagian dari indikator
“perencanaan penyelesaian”.Kedua, sub indikator “faktor prima dan faktorisasi
prima” yang merupakan bagian dari indikator “pelaksanaan rencana penyelesaian”, sedangkan skor terendah dengan skor rata-rata
15 diperoleh sub indikator “bilangan prima” yang merupakan bagian dari indikator “pemahaman masalah”.
3. Hubungan antara Kemampuan Membaca dengan Kemampuan