Kemampuan Membaca Hasil Analisis Deskriptif

62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDNGugus III Kecamatan Kokap kabupeten Kulon Progo dengan total jumlah siswa adalah 58. Dalam satu Gugus terdapat 7 SDMI. Adapun SD yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 5 SD Negeri yaitu SD Negeri 3 Sermo, SD Negeri 1 Sermo, SD Negeri Tegiri, SD Negeri Hargowilis, dan SD Negeri Kriyan. Pertama, SD Negeri 3 Sermo yang merupakan SD inti di Gugus III Kokap. SD Negeri ini beralamat di Klepu, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo. Kedua, SD Negeri 1 Sermo yang beralamat di Sermo Tengah, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo. Ketiga, SD Negeri Tegiri yang beralamat di Tegiri, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo. Keempat, SD Negeri Hargowilis yang beralamat di Wekas, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo. Kelima, SD Negeri Kriyan yang beralamat di Kliripan, Hargorejo, Kokap, Kulon Progo.

B. Hasil Analisis Deskriptif

Hasil analisis deskripsi masing-masing variabel dijabarkan sebagai berikut.

1. Kemampuan Membaca

Analisis data pada variabel kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri Gugus III Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20152016 menunjukkan hasil yang beragam. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh nilai maksimum 29; nilai minimum 10; mean 21,47; median 22; modus 19; dan standar deviasi 4,027. Distribusi 63 frekuensi skor kemampuan membaca akan disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 13. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Membaca Interval Frekuensi Presentase 28-30 2 3,45 25-27 13 22,41 22-24 16 27,59 19-21 13 22,41 16-18 11 18,97 13-15 2 3,45 10-12 1 1,72 Jumlah 58 100 Berdasarkan tabel di atas, distribusi frekuensi skor kemampuan membaca dapat digambarkan dalam bentuk grafik histrogam berikut ini. Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Membaca Historagam distribusi skor kemampuan membaca di atas menunjukkan bahwa kelompok yang mempunyai frekuensi terbanyak berada pada interval 22-24, sedangkan frekuensi terendah terletak pada interval 10-12. 1 2 11 13 16 13 2 2 4 6 8 10 12 14 16 18 10-Des 13-15 16-18 19-21 22-24 25-27 28-30 Interval 10-12 64 Untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan membaca, dilakukan pengukuran dengan menggunakan acuan yang dikemukakan oleh Anas Sujono 2011: 176, yaitu sebagai berikut. a Kategori tinggi = apabila skor M + 1SD b Kategori sedang = apabila skor antara M – 1SD sampai dengan M + 1SD c Kategori rendah = apabila skor M – 1SD Keterangan: M = Mean nilai rata-rata hitung SD = Standar Deviasi Berdasarkan hasil perhitungan,dapat diketahui tingkat kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri Gugus III Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20152016 adalah sebagai berikut. a Kategori tinggi = skor 26 b Kategori sedang = skor antara 17 – 26 c Kategori rendah = skor 17 Distribusi frekuensi tingkat kemampuan membaca siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Membaca Skor Frekuensi Persentase Kategori 26 4 6,90 Tinggi 17 – 26 46 79,31 Sedang 17 8 13,79 Rendah Jumlah 58 100 Berdasarkan tabel di atas, distribusi frekuensi tingkat kemampuan membaca siswa dapat digambarkan dengan diagram batang di bawah ini. 65 Gambar 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Membaca Diagram batang di atas menggambar tingkat kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri Gugus III Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20152016, yaitu pada kategori rendah sebesar 13,79 8 siswa, kategori sedang 79,31 46 siswa, dan kategori tinggi sebesar 6,90 4 siswa. Skor total variabel kemampuan membaca diperoleh melalui tes dari beberapa indikator. Dibawah ini akan disajikan tabel perolehan skor untuk masing-masing indikator tes kemampuan membaca. Tabel 15. Perolehan Skor Indikator Tes Kemampuan Membaca Indikator Jumlah Item Skor Total Skor Rata- rata Pemahaman Literal 13 538 41,38 Pemahaman Inferensial 12 438 36,50 Pemahaman Evaluatif 2 80 40 Pemahaman Kreatif 3 139 46,33 Jumlah 30 1195 13,79 79,31 6,90 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 Rendah Sedang Tinggi Kategori Frekuensi 66 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh skor untuk masing-masing indikator tes kemampuan membaca dapat digambarkan dengan diagram batang berikut ini. Gambar 4. Diagram Batang Perolehan Rata-Rata Skor Indikator Tes Kemampuan Membaca Diagram batang di atas menggambarkan perolehan skor untuk masing-masing indikator tes kemampuan membaca, yaitu skor tertinggi pada indikator “pemahaman kreatif” dengan skor rata-rata 46,33. Dan skor terendah pada indikator “ pemahaman inferensial” dengan skor rata- rata 36,50. Dari gambar 4 di atas juga dapat terlihat bahwa skor rata-rata pemahaman literal dan inferensial serta skor rata-rata pemahaman evaluatif dan kreatif tidak berbeda jauh, padahal tingkat kesulitan soal yang berbeda. Hal ini disebabkan karena terdapat kesenjangan antara jumlah butir soal pemahaman literal dan inferensial 13 butir dan 12 41,38 36,5 40 46,33 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Pemahaman Literal Pemahaman Inferensial Pemahaman Evaluatif Pemahaman Kreatif Indikator Skor 67 butir serta pemahaman evaluatif dan kreatif 2 butir dan 3 butir, semakin sedikit jumlah butir soal maka semakin sedikit pula pembagi dari jumlah skor yang diperoleh sehingga nilai rata-rata menjadi semakin banyak. Indikator-indikator tes kemampuan membaca terdiri dari beberapa sub indikator. Di bawah ini akan disajikan tabel perolehan skor untuk masing-masing sub indikator kemampuan membaca. Tabel 16. Perolehan Skor Sub Indikator Tes Kemampuan Membaca Indikator Sub Indikator Jumlah Item Skor Total Skor Rata- rata Pemahaman Literal Menyebutkan tokoh dan watak dalam cerita rakyat 5 218 43,6 Menyebutkan setting dalam cerita rakyat 8 320 40 Pemahaman Inferensial Menyimpulkan pikiran utama 5 207 41,4 Menafsirkan kata berimbuhan 5 178 59,3 Menarik Kesimpulan dan nilai moral 2 103 51,5 Pemahaman Evaluatif Mengungkapkan pendapat 1 26 26 Memberikan tanggapan 1 54 54 Pemahaman Kreatif Melengkapi kalimat 3 139 46,3 Jumlah 30 1245 Berdasarkan tabel di atas, perolehan skor untuk masing-masing sub indikator tes kemampuan membaca dapat digambarkan dengan diagram batang di bawah ini. 68 Gambar 5. Diagram Batang Perolehan Skor Sub Indikator Tes Kemampuan Membaca Diagram batang di atas menggambarkan perolehan skor untuk masing-masing sub indikator tes kemampuan membaca, yaitu skor tertinggi dengan skor rata-rata 59,3 diperoleh sub indikator “menafsirkan kata berimbuhan ” yang merupakan bagian dari indikator “pemahaman inferensial”. Dan skor terendah dengan skor rata-rata 26 diperoleh sub indikator “Mengungkapkan pendapat” yang merupakan bagian dari indikator “pemahaman evaluatif”.

2. Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika