Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

50 Tabel 8. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika Variabel Indikator Sub Indikator Nomor item Jumlah Item Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika  Pemahaman Masalah  Perencanaan penyelesaian  Pelaksanaan rencana penyelesaian  Pengecekan kembali kebenaran penyelesaian Bilangan Prima 2, 4, 5, 8 4 Faktor prima dan faktorisasi prima 1, 3, 9, 10, 12, 15, 16, 17 8 Faktor persekutuuan terbesar FPB 7, 18, 21, 22, 23, 25, 26, 28, 30, 33, 35, 36, 38, 40 14 Kelipatan persekutuan terkecil KPK 6, 11, 13, 14, 19, 20, 24, 27, 29, 31, 32, 34, 37, 39 14 Jumlah 40 Jumlah tes pada variabel kemampuan pemecahan soal cerita matematika adalah 40 item. Jawaban pada masing-masing item berupa empat alternatif pilihan dengan satu jawaban yang tepat. Tabel 9. Pola Penyekoran Tes Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika Jawaban Benar Salah 1

H. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen pada penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Tujuan dari uji coba instrumen adalah untuk memastikan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian dapat dipercaya dan dapat 51 diandalkan dalam menghasilkan besaran nilai terhadap apa yang harus diukur Agung Edy Wibowo, 2012: 34. Uji coba instrumen penelitian ini mengambil subjek di luar populasi. Subjek uji coba instrumen dalam penelitian ini adalah siswa kelas V. Daftar SD Negeri yang menjadi subjek uji coba penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 10. Daftar Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri yang Menjadi Subjek Uji Coba Instrumen No Sekolah Dasar Negeri Jumlah Siswa 1. SD NegeriKokap 6 2. SD Negeri2 Sermo 16 3. SD NegeriPlampang 10 Jumlah 32 Dari daftar di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa SD Negeri yang menjadi subjek uji coba instrumen penelitian ini adalah 32 siswa. 1. Validitas Instrumen Menurut Anastasi dan Urbina dalam Purwanto, 2006: 123, validitas berhubungan dengan apakah tes mengukur apa yang mesti diukurnya dan seberapa baik dia melakukannya. Dengan kata lain, sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, haruslah terlebih dahulu diperiksa bahwa instrumen tersebut telah valid. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk Construct Validity. Menurut Jack R. Fraenkel dalam Siregar 2010:163 validitas konstruk merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validitas lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validitas isi dan validitas kriteria. Uji validitas instrumen kemampuan membaca dan kemampuan pemecahan soal cerita 52 matematika dihitung menggunakan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson Sugiyono, 2011: 228 yaitu sebagai berikut. √ ∑ ∑ Keterangan : = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah subyek ∑ = jumlah skor X ∑ = jumlah skor Y ∑ = jumlah perkalian antara X dan Y ∑ = jumlah X kuadrat ∑ = jumlah Y kuadrat ∑ = jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan ∑ = jumlah nilai X kemudian dikuadratkan Sugiyono 2010: 179 berpendapat bahwa bila korelasi r xy di bawah 0,30 maka disimpulkan bahwa butir instrumen penelitian tidak valid. Butir instrumen yang tidak valid harus diperbaiki atau dibuang. Untuk menghitung validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan bantuan komputer program SPSS for Windows versi 16. Berdasarkan hasil penghitungan validitas instrumen kemampuan membaca, ada 10 butir soal yang tidak valid yaitu butir nomor 12, 13, 20, 21, 23, 26, 27, 33, 36, dan 37. Butir yang tidak valid berada pada rentang 0,045-0,279 dan butir soal yang valid berada pada rentangan 0,302- 0,703. Data validitas instrumen kemampuan membaca dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 109. Berikut adalah hasil uji validitas instrumen kemampuan membaca. 53 Tabel 11. Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Membaca Indikator Sub Indikator Nomor Item No Butir Valid No Butir Gugur Pemahaman Literal Menyebutkan tokoh dan watak dalam cerita rakyat 1,2, 14, 15, 17 1,2, 14, 15, 17 Menyebutkan setting dalam cerita rakyat 10, 11, 16, 19, 22, 23, 30, 33, 34,35,3 6 10, 11, 16, 19, 22, 30, 34,35 23, 33, 36 Pemahaman Inferensial Menyimpulkan pikiran utama 5, 8, 9, 20, 28, 38 5, 8, 9, 28, 38 20 Menafsirkan kata berimbuhan 3, 4, 29, 31, 32 3, 4, 29, 31, 32 Menarik Kesimpulan dan nilai moral 7, 25, 26 7, 25 26 Pemahaman Evaluatif Mengungkapka n pendapat 13, 18, 37 18 13, 37 Memberikan tanggapan 21, 24, 27 24 21, 27 Pemahaman Kreatif Melengkapi kalimat 6, 12, 39,40 6, 39,40 12 Jumlah 30 10 Berdasarkan tabel hasil uji validitas instrumen kemampuan membaca di atas, disusun kembali kisi-kisi instrumen kemampuan membaca seperti di bawah ini. Tabel 12. Kisi-kisi Kemampuan Membaca Setelah Uji Coba Indikator Sub Indikator Nomor Item Jumlah Item Pemahaman Literal Menyebutkan tokoh dan watak dalam cerita rakyat 1,2, 12, 13, 15 5 Menyebutkan setting dalam cerita rakyat 10, 11, 14, 17, 18, 23, 26, 27 8 54 Indikator Sub Indikator Nomor Item Jumlah Item Pemahaman Inferensial Menyimpulkan pikiran utama 5, 8, 9, 21, 28 5 Menafsirkan kata berimbuhan 3, 4, 22, 24, 25 5 Menarik Kesimpulan dan nilai moral 7, 20 2 Pemahaman Evaluatif Mengungkapkan pendapat 16 1 Memberikan tanggapan 19 1 Pemahaman Kreatif Melengkapi kalimat 6, 29,30 3 Jumlah 30 Sedangkan penghitungan validitas instrumen pemecahan soal cerita matematika, tidak ada butir soal yang tidak valid semua valid. Butir soal yang valid berada pada rentangan 0,325-0,699. Data validitas pemecahan soal cerita matematika dapat dilihat pada lampiran5 halaman 108. Semua butir soal diikutsertakan dalam penelitian. Dengan demikian, ada 30 butir soal kemampuan membaca dan 40 butir soal pemecahan soal cerita matematika. 2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, keajegan, dan atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya Wuradji, 2006: 73. Suharsimi Arikunto 2006: 178 menyatakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Jadi suatu instrumen dikatakan reliabilitas apabila instrumen tersebut digunakan pada subjek yang sama, 55 dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetapi menunjukkan hasil yang sama. Sebelum digunakan, instrumen harus disiapkan secara saksama dan hati-hati karena instrumen yang tidak stabil, dipastikan akan memperoleh hasil penelitian yang tidak baik, dalam arti hasil penelitian yang tidak dapat menggambarkan keadaan gejala yang diukur seperti apa adanya. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 196, untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentang antar beberapa nilai atau yang berbentuk skala maka digunakan rumus Alpha. Reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas Alpah yang rumusnya sebagai berikut: [ ][ ∑ ] Keterangan: r tt = reliabilitas tes k = banyaknya butir soal yang sahih v t = varian total p = proporsi subyek yang menjawab soal dengan benar q = proporsi subyek yang menjawab soal dengan salah Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q Penghitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS for windows versi 16 dengan taraf signifikansi 56 5. Menurut Saifuddin Azwar 2012: 13 besarnya koefisien reliabilitas berkisar mulai dari angka 0,0 sampai dengan angka 1,0, Kriteria seperangkat tes dinyatakan valid jika xy r  r 0,05 tabel. 1. Kemampuan Membaca Dengan tes kemampuan membaca yang berjumlah 30 butir soal n=30 dan taraf kesalahan 5 diperoleh r tabel untuk instrumen kemampuan membaca sebesar 0,361. Hasil penghitungan reliabilitas instrumendengan bantuan komputer program program SPSS for windows versi 16 diperoleh reliabilitas instrumen untuk kemampuan membaca sebesar 0,707. Karena r hitung lebih besar dari r tabel untuk taraf kesalahan 5 0,707 0,361, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes kemampuan membaca reliabel. Hasil penghitungan reliabilitas kemampuan membaca dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 110. 2. Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika Dengan tes kemampuan pemecahan soal cerita matematika yang berjumlah 40 butir soal n=40 dan taraf kesalahan 5 diperoleh r tabel untuk instrumen kemampuan pemecahan soal cerita matematika sebesar 0,312. Hasil penghitungan reliabilitas instrumendengan bantuan komputer program program SPSS for windows versi 16 diperoleh reliabilitas instrumen untuk kemampuan pemecahan soal cerita matematika sebesar 0,742. Karena r hitung lebih besar dari r tabel untuk taraf kesalahan 5 0,742 0,312, 57 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes kemampuan pemecahan soal cerita matematika reliabel. Hasil reliabilitas kemampuan pemecahan soal cerita matematika dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 112.

I. Teknik Analisis Data

1. Penerapan Teknik Analisis Uji korelasi digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini yang berbunyi “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca dengan kemampuan pemecahan soal cerita matematika siswa kelas V SD Negeri Gugus III Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20152016 ”. Hubungan antara kemampuan membaca dengan kemampuan pemecahan soal cerita matematika siswa dihitung dengan teknik korelasi Pearson product moment dengan rumus sebagai berikut. ∑ √∑ ∑ Keterangan: = Kofisien korelasi antara variabel xdan y ∑ = Jumlah skor x ∑ = Jumlah skor y Sugiyono, 2010: 255 Dalam penelitian ini data yang diolah menggunakan bantuan program komputer SPSS for windows versi 16. Langkah selanjutnya adalah mengiterpretasikan koefisien korelasi menggunakan pedoman korelasi sebagai berikut. 0,00-0,199 = Sangat Rendah 0,20-0,399 = Rendah 0,40-0,599 = Sedang 58 0,60-0,799 = Kuat 0,80-1,000 = Sangat Kuat Sugiyono, 2010: 257 Model sampel penduga dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut. Y i = α + bX i Keterangan : Y i : Variabel bebas independen X i : Variabel terikat dependen α : Penduga bagi intersip α b : Penduga bagi koefisien regresi β i : 1,2,3,... 2. Pengkajian Analisis Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel. Dari teori kemungkinan apabila populasi yang diteliti berdistribusi normal maka konklusi bisa diterima, tetapi apabila populasi tidak berdistribusi normal maka konklusi berdasarkan teori tidak berlaku. Oleh sebab itu, sebelum mengambil keputusan berdasarkan teori tersebut perlu diperiksa terlebih dahulu normalitas distribusinya, apakah pada taraf signifikansi tertentu atau tidak. Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian masing-masing variabel penelitian.Pengujian normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah normalitas data dengan menggunakan Chi Kuadrat yang rumusnya sebagai berikut: = ∑ Keterangan: 59 = Chi Kuadrat = Frekuensi yang diobservasi = Frekuensi yang diharapkan Sugiyono, 2010: 241 Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan bantuan program komputer Statistic Package for Sosial Sciences SPSS dengan taraf signifikan 5. Dasar dari pengambilan keputusan ini adalah data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai probabilitasnya lebih dari 0,05 Siggih Santoso, 2004: 126. b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji inibiasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Uji linearitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui status linear atau tidaknya suatu distribusi dan penelitian. Hasil yang diperoleh melalui uji linearitas akan menentukan teknik-teknik analisa yang digunakan bisa digunakan atau tidak.Apabila dari hasil uji linearitas didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data penelitian dikategorikan linear maka data penelitian dapat digunakan dengan metoda-metoda yang ditentukan misalnya analisa regresi linear. Demikian pula sebaliknya apabila ternyata ditemukan tidak linear maka distribusi 60 data harus dianalisis dengan metode lain. Pengujian linearitas data menggunakan rumus sebagai berikut. F hitung = Keterangan: F hitung = Harga F garis linear RJK TC = Rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok LRJK E = Rata-rata jumlah kuadrat eror Hassan Suryono,2014: 102 Pada uji linearitaspeneliti dengan menggunakan bantuan program komputer Statistic Package for Sosial Sciences SPSS. Pada uji linearitas yang diharapkan adalah harga F empiric yang lebih kecil dari F teoritik yang berarti bahwa dalam distribusi data yang diteliti memiliki bentuk yang linear, dan apabila F empiric lebih besar dari F teoritiknya maka berarti distribusi datayang ditelititidak linear. Secara garis besar uji linearitas dengan menggunakan program komputer SPSS for Windows versi 16 dapat dirumuskan sebagai berikut: 1 Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F nilai tabel F, maka distribusi berpola linear 2 Diterima Ho, jika F hitung lebih kecil dari F tabel Diterima H1, jika F hitung lebih besar dari F tabel 61 3 Mencari nilai F tabel pada taraf signifikan 95 atau = 5 menggunakan rumus : F tabel = F1-adb TC, db Edimana db TC = k –2 dk pembilang dan db E = n –k dk penyebut.

J. Definisi Operasional Variabel