sig0,05, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka
tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 21. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance
VIF Kesimpulan
Kepercayaan Merek 0,497
2,013 Tidak terjadi
multikolinieritas Kesadaran merek
0,891 1,122
Tidak terjadi multikolinieritas
Persepsi Kualitas 0,500
2,002 Tidak terjadi
multikolinieritas Sumber: Data Primer 2015
Tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas dan untuk mengetahui adanya
heteroskedastisitas dengan menggunakan uji
Glejser
. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik dan tidak memengaruhi
variabel dependen, maka ada indikasi tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas terhadap model regresi
pada penelitian ini.
Tabel 22. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
Sig. Kesimpulan
Kepercayaan Merek 0,070 Tidak terjadi heteroskedastisitas Kesadaran Merek
0,862 Tidak terjadi heteroskedastisitas Persepsi Kualitas
0,788 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data Primer 2015
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa model
regresi pada
penelitian ini
tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian bertujuan untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan apakah kepercayaan merek, kesadaran
merek dan persepsi kualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang produk kecantikan Ponds. Analisis data yang digunakan untuk
pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Di bawah ini akan dibahas hasil analisis regresi berganda yang dilakukan
dengan menggunakan program
SPSS 19.00 for Window.
a. Analisis Regresi Berganda
Tabel 23. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Berganda Sub Variabel
Koefisien Regresi b
t-hitung Sig.
Kesimpulan
Kepercayaan Merek
0,474 6,970
0,000 Signifikan
Kesadaran Merek 0,164
3,129 0,002
Signifikan Persepsi Kualitas
0,295 4,214
0,000 Signifikan
Konstanta = 0,152
Adjusted
R² = 0,624 F hitung = 86,389
Sig. = 0,000 Sumber: Data Primer 2015
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui persamaan regresi berganda
sebagai berikut. Y = 0,152 + 0,474X
1
+ 0,164X
2
+ 0,295X
3
Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Nilai konstanta sebesar 0,152 dapat diartikan apabila variabel
kepercayaan merek, variabel kesadaran merek dan persepsi kualitas dianggap nol, maka keputusan pembelian ulang akan sebesar 0,152.
2 Nilai koefisien beta pada variabel kepercaaan merek sebesar 0,474
artinya setiap perubahan variabel kepercayaan merek X
1
sebesar satu satuan maka akan mengakibatkan perubahan keputusan
pembelian ulang sebesar 0,474 satuan, dengan asumsi-asumsi yang lain adalah tetap. Peningkatan satu satuan pada kepercayaan merek
akan menaikkan keputusan pembelian ulang sebesar 0,474 satuan,