Uji t Secara Parsial
tinggi tingkat keputusan untuk kembali membeli merek tersebut dimasa datang. Begitu juga sebaliknya, ketika konsumen merasa kecewa membeli
merek tersebut, dan merasa apa yang dibutuhkan tidak mampu terpenuhi,
maka tingkat keputusan pembelian ulang akan sangat rendah.
Delgado 2003 mendefinisikan kepercayaan merek sebagai perasaan aman yang dimiliki konsumen akibat dari interaksinya dengan sebuah
merek, yang berdasarkan persepsi bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan bertanggung jawab atas kepentingan dan keselamatan dari konsumen.
Sedangkan Lau dan Lee 1999 mendefinisikan
trust in brand
sebagai kesediaan konsumen untuk percaya pada merek yang dihadapkan dengan
resiko dan mempunyai ekspektasi bahwa merek akan menghasilkan
outcome
yang positif dengan memasukan unsur
willingness
kesediaan. Kemudian Sheth dan Parvatiyar 1995 dalam Huang
et al.
2014 juga menegaskan bahwa logika di balik keberadaan merek adalah untuk
mengirimkan kepercayaan ke pasar, terutama ketika kontak langsung antara konsumen dan perusahaan tidak mungkin terjadi.
Dari pendapat para ahli dan juga hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap merek
merupakan faktor yang penting agar perusahaan mampu membuat produknya
dapat menjadi
solusi dalam
memenuhi kebutuhan
konsumennya. Konsumen yang percaya akan merek tersebut akan menimbulkan loyalitas yang nantinya dapat terjadinya pembelian ulang.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wulansari, Annete 2013 dalam penelitian yang berjudul
“Pengaruh Brand Trust dan Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Sari Roti”
Brand trust
dan
perceived quality
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian ulang produk Sari Roti studi pada konsumen di Perumahan Gresik Kota
Baru, Manyar Gresik.
Brand trust
dan
perceived quality
memberikan kontribusi pengaruh terhadap keputusan pembelian ulang produk Sari Roti
sebesar 70,1
.