Aspek Employee Engagement Employee Engagement
e. Pengakuan dan apresiasi Pengakuan adalah salah satu pendorong utama employee engagement.
Pengakuan dapat berupa hadiah uang atau kompensasi, namun dapat juga berupa apresoasi dan timbal balik langsung dari atasan.
f. Menjalani kehidupan yang seimbang Organisasi yang memiliki budaya keseimbangan nilai dan membantu
karyawan mencapai keseimbangan hidup akan menghasilkan employee engagement. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan tidak
berarti bahwa karyawan tidak loyal, namun hal ini berarti karyawan menjalani kehidupan secara menyeluruh, tidak hanya berpusat pada
pekerjaan. Sementara itu, Rich, Lepine, dan Crawford 2010 menyatakan
beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya employee engagement, antara lain :
a. Kesesuaian nilai Nilai organisasi di komunikasikan kepada anggota organisasi dan
berisi perilaku yang diharapkan dari karyawan dalam peran pekerjaan. Sementara, nilai personal menggambarkan standar perilaku dan hasrat
gambaran diri seseorang. Individu yang memiliki kesesuaian antara nilai personal dan nilai organisasi tempat bekerja merasa bahwa peran
pekerjaannya sesuai dengan gambaran dirinya. Hal ini menjadikan karyawan akan memiliki keterikatan yang lebih tinggi dengan
organisasi.
b. Dukungan organisasi Karyawan yang merasakan dukungan oganisasi tinggi memiliki
ekspektasi positif dan aman terhadap organisasi, serta lebih sedikit alasan untuk cemas mengenai status dan karir. Sementara, karyawan
yang merasa dukungan organisasi rendah akan merasa tidak yakin akan ekspektasinya, takut untuk mengikat diri dan memilih untuk
membentengi diri dengan menarik diri dari perannya. c. Evaluasi diri inti
Evaluasi diri inti adalah penilaian individu atas efektivitas, kemampuan, dan kelayakan dirinya. Karyawan dengan evaluasi diri
inti yang tinggi akan positif, percaya diri, memiliki efikasi diri, dan percaya pada dirinya. Mereka juga menilai tuntutan dengan lebih
positif, memiliki kemampuan lebih untuk menghadapi tuntutan, dan tersedia sumber daya yang lebih untuk peran performansi kerja.