menunjuk pada sikap dan mengikat seorang karyawan terhadap organisasi mereka. Sementara itu, engagement bukan sikap karena
engagement memberi kadar dimana karyawan memiliki perhatian dan
keterikatan pada pekerjaan dan perannya. c. Employee Engagement dengan Organizational Citizenship Behavior
OCB Margaretha dan Saragih 2013 juga menyatakan perbedaan antara
employee engagement dengan OCB. OCB melibatkan perilaku
sukarela dan informal dengan tujuan membantu rekan kerja dan organisasi. Sementara itu, engagement fokus pada peran kinerja formal
seorang karyawan yang melebihi peran kerjanya dan perilaku suka rela.
d. Employee Engagement dengan Job Involvement Santosa 2012 menyatakan bahwa employee engagement juga berbeda
dengan job involvement. Job involvement merupakan hasil keputusan kognitif, sementara engagement juga melibatkan emosi dan perilaku
aktif untuk mencapai kinerja dalam perusahaan.
C. Dinamika Hubungan Antara Workplace Spirituality dan Employee
Engagement
Workplace spirituality adalah kerangka dari nilai organisasi yang
dibuktikan dengan adanya budaya organisasi yang mendorong pengalaman transenden karyawan melalui proses pekerjaan dan perasaan terhubung dengan
orang lain yang menghasilkan perasaan lengkap dan bahagia Giacalone Jurkiewicz, dalam Miller Ewest, 2011. Organisasi yang menerapkan
workplace spirituality mengakui bahwa manusia memiliki pikiran dan jiwa,
berusaha mencari makna dan tujuan dalam pekerjaan mereka, memiliki hasrat untuk berhubungan dengan orang lain serta menjadi bagian dari sebuah
komunitas Robbins Judge, 2008. Robbins 2006 menyatakan bahwa penerapan workplace spirituality dalam organisasi menjadikan sebuah
organisasi tersebut lebih unggul dan lebih maju dibanding organisasi yang lain. Krishnakumar dan Neck 2002 menyatakan bahwa penelitian mengenai
penerapan workplace spirituality memberi dampak yang positif pada kreativitas, kejujuran dan kepercayaan, pemenuhan personal, performansi
organisasi dan komitmen. Hal ini menyebabkan banyak organisasi tertarik menerapkan workplace spirituality untuk mengikat hati dan pikiran karyawan
Pfeffer, dalam Saks, 2011. Dalam penelitian ini, hal yang akan diteliti adalah hubungan antara
dimensi workplace spirituality dengan employee engagement, yaitu 1 meaningful work
dengan employee engagement, 2 sense of community dengan employee engagement,
dan 3 alignment with organizational values dengan employee engagement.
Meaningful work dipahami sebagai adanya makna dan tujuan mendalam
dari pekerjaan Milliman, Czaplewski Ferguson, 2003. Dimensi ini fokus pada interaksi karyawan dengan pekerjaan mereka dari hari ke hari di level
individu Milliman, Czaplewski Ferguson, 2003. Karyawan dengan