Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Workplace Spirituality

1. Spiritualitas

Spiritualitas merupakan hal yang pribadi dan personal, memiliki elemen banyak agama, dan mengarah pada pencarian diri seseorang Ivancevich, Konopaske, Matteson, 2006. Robby Chandra dalam Abdurahman dan Agustini, 2011 mendefiniskan spiritualitas sebagai kemauan dan kemampuan untuk menggali makna dari kenyataan hidup. Sementara itu, Fernando dan Jackson dalam Inkai Kistyanto, 2013 menyatakan bahwa spiritualitas adalah mengenai perasaan akan tujuan, makna dan perasaan terhubung dengan orang lain. Dalam konteks ini adalah spiritualitas yang berhubungan dengan komunitas di lingkungan pekerjaan. Selain itu, Inkai dan Kistyanto 2013 menyatakan spiritualitas adalah kapasitas bawaan otak manusia yang memampukan manusia untuk untuk membentuk makna, nilai, dan keyakinan. Spiritualitas juga didefinisikan sebagai pengalaman pribadi individu yang dapat dilihat dari perilakunya McCormick, dalam Moore, 2008. Berdasarkan definisi yang ada, peneliti menyimpulkan spiritualitas adalah kemampuan setiap manusia untuk mencari makna dari pengalaman hidup pribadinya.

2. Definisi Workplace Spirituality

Workplace spirituality adalah kesadaran bahwa orang memiliki kehidupan batin yang tumbuh dan ditumbuhkan oleh pekerjaan yang bermakna dan berlangsung dalam konteks komunitas Robbins Judge, 2008. Menurut Giacalone Jurkiewicz dalam Miller Ewest, 2011, workplace spirituality adalah kerangka dari nilai organisasi yang dibuktikan dengan adanya budaya organisasi yang mendorong pengalaman transenden karyawan melalui proses pekerjaan dan perasaan terhubung dengan orang lain yang menghasilkan perasaan lengkap dan bahagia. Ashmos dan Duchon 2000 menyatakan bahwa workplace spirituality adalah pengakuan bahwa karyawan memiliki pusat kehidupan yang memelihara dan dipelihara dengan pekerjaan bermakna yang mengambil tempat dalam konteks komunitas. Sementara itu, workplace spirituality juga diartikan bahwa karyawan memiliki kehidupan personal yang berkembang dan dikembangkan dengan melakukan pekerjaan yang relevan, berarti dan menantang Ivancevich, Konopaske, Matteson, 2006. Berdasarkan uraian yang ada, peneliti menggunakan definisi workplace spirituality menurut Giacalone Jurkiewicz dalam Miller Ewest, 2011, yaitu kerangka dari nilai organisasi yang dibuktikan dengan adanya budaya organisasi yang mendorong pengalaman transenden karyawan melalui proses pekerjaan dan perasaan terhubung dengan orang lain yang menghasilkan perasaan lengkap dan bahagia.