Seleksi Item Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

0,214, sehingga tersisa 40 item. Pengujian pada 40 item menghasilkan item nomor 18 r ix = 0,221 sebagai item dengan nilai koefisien terendah. Kemudian, item nomor 4 r ix = 0,263, item nomor 40 r ix = 0,262, dan item nomor 42 r ix = 0,286 gugur sehingga menyisakan 36 item akhir dengan nilai r ix yang berada pada rentang 0,318 sampai dengan 0,831. Tabel 5 Blue Print Skala Employee Engagement Setelah Uji Coba Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Vigor 1,13,19,25, 31,37,43 10,16,28,34,46 12 item 33,33 Dedication 5,11,17,23,29, 35,41,47 8,26,32,38 12 item 33,33 Absorption 3,9,21,27, 33,39,45 6,12,24,30,48 12 item 33,33 Total 22 item 14 item 36 item 100

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan pengukuran tanpa menghiraukan atribut apa yang di ukur Nunnally, dalam Supratiknya, 2014. Reliabilitas yang akan digunakan pada penelitian ini adalah konsistensi internal, yaiu konsistensi antar bagian dalam tes Klein, 1986 dalam Supratiknya, 2014. Metode yang digunakan adalah metode berbasis kovarians item, yaitu Alpha Cronbach. Metode Alpha Cronbach akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Koefisien alpha akan tinggi jika bagian tes saling berkorelasi tinggi, sebaliknya akan rendah jika bagian tes tidak saling berkorelasi Supratiknya, 2014. Koefisien reliabilitas bergerak dari rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin mendekati 1,00 berarti reliabilitas semakin memuaskan Azwar, 2007. Pada penelitian ini, koefisien reliabilitas dari skala employee engagement sebesar 0,949. Sementara itu, koefisien dari tiap dimensi workplace spirituality adalah sebagai berikut : Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Skala Uji Coba Dimensi Workplace Spirituality No Dimensi Koefisien Reliabilitas 1. 2. 3. Meaningful work Sense of community Alignment with organizational values 0,933 0,863 0,895

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

Untuk melakukan uji korelasi, terlebih dahulu data harus memenuhi serangkaian asumsi, apakah sebaran data normal dan ada hubungan linear antar kedua variabel. Untuk itu, dilakukan dua macam uji asumsi, yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas mengacu pada Santosa 2010, yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran variabel yang akan diukur memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan teknik One Sample Kolmogorov- Smirnov melalui program SPSS. Data tergolong normal apabila memenuhi syarat p 0,05. b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar kedua variabel bersifat linear atau tidak. Uji linearitas juga akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Data tergolong linear apabila memenuhi syarat p 0,05.

2. Uji Hipotesis

Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi karena penelitian ini mencari hubungan antara variabel Dahlan, 2013. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan dari hubungan dua variabel. Analisis korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson Product Moment apabila data normal dengan menggunakan bantuan program SPSS. Apabila data tidak memenuhi persyaratan sebagai data normal, maka akan dilakukan analisis korelasi dengan teknik korelasi Spearman. Kategorisasi koefisien korelasi yang digunakan menurut Sarwono 2006 adalah : Tabel 7 Kategorisasi Nilai Korelasi Rentang Nilai Kategori Tidak ada korelasi – 0,25 Korelasi lemah 0,25 – 0,5 Korelasi cukup 0,5 – 0,75 Korelasi kuat 0,75 – 0,99 Korelasi sangat kuat 1 Korelasi sempurna 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 April 2015. Penelitian ini dilakukan di PT. K-24 Indoensia, karena PT. K-24 Indonesia adalah perusahaan yang mendukung spiritualitas di tempat kerja, sehingga memenuhi karakteristik sebagai organisasi spiritual. PT. K-24 Indonesia adalah perusahaan waralaba Apotek K-24 yang pertama kali didirikan oleh dr. Gideon Hartono dan drg. Inge Santoso pada 24 Oktober 2002. Gerai pertamanya berada di Jalan Magelang, Yogyakarta dan saat ini jumlahnya sudah mencapai lebih dari 343 gerai yang tersebar dari Pulau Sumatra hingga Papua website www.apotek- k24.com. PT. K-.24 Indonesia memiliki visi untuk menjadi pemimpin pasar – apotek klinik terpadu – di seluruh Indonesia melalui jaringan waralaba. Sementara itu, salah satu misi perusahaan adalah untuk menjadi berkat dan manfaat lebih bagi masyarakat, karyawan, pemilik dan pemegang saham. Visi dan misi PT. K-.24 Indonesia menunjukkan bahwa PT. K-.24 Indonesia memiliki karakteristik kesadaran akan tujuan yang kuat. Sementara itu, karakteristik praktik kerja yang manusiawi tampak dari adanya jaminan keamanan kerja, hak kerja, dan juga tidak adanya perbedaan gaji pada karyawan yang berstatus karyawan kontrak.