panjang pertama matang gonad 16,3 cm betina dan 15,5 cm jantan, kembung ukuran panjang matang gonad sekitar 22 – 24 cm dan tongkol ukuran panjang
matang gonadnya sekitar 28 – 30 cm Yusfiandayani 2004. Secara umum ikan pelagis yang ditangkap telah mengalami dewasa kelamin dan mampu
bereproduksi dan pada ukuran tersebut berada pada tingkat kedewasaan secara seksual sehingga memberikan peluang bagi ikan pelagis untuk bereproduksi
terlebih dahulu sebelum ditangkap. Secara keseluruhan hasil dari penilaian aspek biologi yang kemudian distandarisasi dengan fungsi nilai, maka diperoleh hasil
bahwa alat tangkap rawai hanyut lebih baik dibandingkan jaring hanyut dan bagan tancap.
7.1.2 Analisis aspek teknis
Berdasarkan analisis aspek teknis Tabel 17, rawai hanyut lebih baik dari jaring insang hanyut dan bagan tancap. Setelah dilakukan standarisasi
kepada ketiga alat tangkap ini rawai hanyut menempati prioritas pertama untuk kategori produksi per tahun, produksi per trip dan produksi per tenaga kerja.
Jika dilihat pada aspek biologi maka dari ukuran hasil tangkapan dan komposisi ikan pelagis yang tertangkap terlihat bahwa rawai hanyut memiliki
ukuran panjang ikan dan komposisi ikan pelagis yang lebih baik dari jaring insang hanyut dan bagan tancap. Hal ini menurut hasil wawancara dengan
nelayan rawai hanyut dikarenakan daerah penangkapan pelagis yang jauh dari daerah biasa jaring insang hanyut dan bagan tancap beroperasi atau daerah
padat tangkap. Operasi rawai hanyut dilakukan selama 3 hari dengan setting sebanyak 6 – 9 kali, dibandingkan dengan jaring insang hanyut yang hanya
melakukan penangkapan pada daerah dekat pantai dengan setting 1 kali dalam 1 trip. Penggunaan umpan pada rawai hanyut yang menyebabkan ikan pelagis
tertarik untuk memakan umpan pada pancing rawai dan produksi per tahun dari rawai hanyut lebih besar dari jaring insang hanyut dan bagan tancap sebesar
48000 kg per tahunnya sehingga rawai hanyut lebih unggul dari jaring insang hanyut dan bagan tancap dan beroperasi pada saat musim puncak yaitu selama
9 bulan. 95
7.1.3 Analisis aspek sosial
Berdasarkan aspek sosial Tabel 18, semua alat memiliki sistem bagi hasil yang sama, yaitu untuk nelayan pemilik kapal 50 dan untuk nelayan
ABK 50 dari total pendapatan setelah dikurangi dengan total biaya produksi. Pada umumnya juru mudi dari alat tangkap rawai hanyut, jaring insang hanyut
dan bagan tancap ini memiliki kapal sendiri, jadi secara langsung hasil dari 50 diperoleh oleh juru mudinya. Walaupun rawai hanyut lebih banyak
menyerap tenaga kerja dibandingkan dengan jaring insang hanyut dan bagan tancap, tetapi penghasilan rawai hanyut yang tinggi mampu melebihi
penghasilan jaring insang hanyut dan bagan tancap. Seperti yang sudah dibahas pada aspek biologi dan teknis, ternyata rawai hanyut memiliki jumlah produksi
yang melebihi dari jaring insang hanyut dan bagan tancap, sehingga pendapatan rawai hanyut mampu melebihi pendapatan dari jaring insang
hanyut dan bagan tancap. Sementara itu tingkat penguasaan teknologi dari hasil wawancara didapat nilai yang berimbang atau hampir sama antara rawai
hanyut, jaring insang hanyut dan bagan tancap karena nelayan sudah beberapa tahun menggunakan alat tangkap dan tidak ada kesulitan yang berarti.
Perawatan pada alat tangkap jaring insang hanyut dan bagan tancap cukup sulit sehingga dengan adanya rawai hanyut ini mendorong nelayan untuk beralih ke
rawai hanyut. Jadi berdasarkan hasil dari standarisasi aspek sosial didapat bahwa rawai hanyut lebih baik daripada jaring insang hanyut dan bagan
tancap.
7.1.4 Analisis aspek ekonomi