Analisis usaha bagan tancap Analisis pendapatan usaha bagan tancap Analisis revenue-cost ratio RC Analisis break even point BEP

Tabel 28 Perbandingan nilai kriteria investasi akibat kenaikan harga solar dan minyak tanah sebesar 41 pada jaring insang hanyut tahun 2006 No Kriteria Investasi Sebelum kenaikan harga solar Rp.5000 dan minyak tanah Rp.3000 Sesudah kenaikan harga solar Rp.7.050 dan minyak tanah Rp.4.230 Perubahan 1. NPV Rp 46.437.216 217.458 46.654.674 2. Net BC 2,08 0,99 1,09 3. IRR 47 14,80 32,2 Sumber : Data primer diolah Berdasarkan Tabel 29 dapat dilihat perhitungan analisis sensitivitas terhadap penurunan harga ikan sebesar 15 dari harga ikan Rp. 8.000 menjadi Rp 6.800 pada unit penangkapan jaring insang hanyut. Net BC yang dihasilkan 0,96 dan nilai IRR yang dihasilkan 13,36 dibawah tingkat suku bunga yang berlaku. Hasil perbandingan sebelum dan sesudah perubahan harga solar dan minyak tanah menyebabkan nilai NPV, Net BC dan IRR ikut berubah. Perubahan nilai NPV sebesar Rp. 48.180.179 dari 46.437.216 setelah mengalami penurunan harga ikan menjadi Rp 1.742.963, Net BC sebesar 0,99 dan nilai IRR menjadi 13,36 . Tabel 29 Perbandingan nilai kriteria investasi akibat penurunan harga ikan sebesar 15 pada jaring insang hanyut tahun 2006 No Kriteria Investasi Sebelum penurunan harga ikan Rp.8.000 Sesudah penurunan harga ikan Rp.6.800 Perubahan 1. NPV Rp 46.437.216 1.742.963 48.180.179 2. Net BC 2,22 0,99 1,23 3. IRR 48 13,36 34,64 Sumber : Data primer diolah

6.2.3 Analisis finansial bagan tancap

1. Analisis usaha bagan tancap 1. Analisis pendapatan usaha bagan tancap Analisis pendapatan usaha digunakan untuk menghitung besarnya total pendapatan yang diperoleh dari suatu usaha. Total pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya dalam suatu proses produksi. Total penerimaan diperoleh dari produksi fisik dikaitkan dengan harga produksi. Biaya produksi adalah nilai dari semua faktor produksi yang digunakan, baik dalam 82 bentuk benda maupun jasa selama proses produksi berlangsung Soekartawi 2005. Total penerimaan usaha yang diperoleh yaitu sebesar Rp. 79.800.000 dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 49.190.000, maka diperoleh keuntungan sebesar Rp. 23.610.000. Nilai ini diperoleh dari total penerimaan dikurangi total biaya.

2. Analisis revenue-cost ratio RC

Analisis RC merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Semakin besar RC maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh. Nilai RC yang diperoleh sebesar 1,48, nilai ini lebih besar dari satu, artinya usaha ini menguntungkan dimana setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,48 atau dengan kata lain akan menghasilkan keuntungan Rp. 1,48.

3. Analisis break even point BEP

Titik impas adalah keadaan dimana jumlah penerimaan sama dengan jumlah pengeluaran. Analisis BEP digunakan untuk mengetahui sampai batas mana usaha pengembangan bagan tancap masih memperoleh keuntungan. BEP nilai produksi sebesar Rp. 31.292.924, artinya usaha ini akan memberikan keuntungan apabila berada pada titik sama atau lebih besar dari Rp. 31.292.924. BEP volume pada usaha bagan tancap sebesar 16.506 kg, artinya usaha ini akan menghasilkan keuntungan apabila telah memproduksi ikan sebanyak 16.506 kg.

4. Rentabilitas ROI