1.4 Karakteristik Oseanografi 4.4.1
Kedalaman
Pengaruh sedimentasi dan abrasi secara langsung, maupun tidak menentukan dinamika kedalaman laut batimetri. Kedalaman laut perairan
Kabupaten Banyuasin berkisar antara 0 – 25 m, semakin ke tengah laut dari garis pantai semakin meningkat kedalamannya, sampai sejauh 9 km ke arah
laut kedalaman bervariasi dari 0 sampai 5 m. Zona ini merupakan pantai tersedimentasi oleh endapan pasir dan lumpur terutama di Selat Bangka.
Semakin ke tengah laut atau kearah 20 m dari pantai kedalaman berkisar antara 0 – 25 m Lampiran 1.
4.4.2 Arus
Perairan Kabupaten Banyuasin berada di Selat Bangka, yaitu perairan yang memisahkan pantai Timur Sumatera dengan Pulau Bangka. Seperti pada
perairan di Indonesia lainnya, Selat Bangka sangat dipengaruhi oleh angin musim yang berganti arah setiap setengah tahun. Selama musim Timur dari
Mei hingga September arus bergerak ke barat laut. Sedangkan pada musim barat, November hingga Maret arus bergerak ke arah yang berlawanan. Pada
bulan-bulan awal dan akhir setiap musim terjadi periode peralihan. Kecepatan arus maksimum pada setiap musim mencapai 25 cmdetik Wyrtki 1961.
Kondisi parameter oseanografi perairan Sungsang tidak jauh berbeda dengan perairan tropis lainnya. Ketinggian rata-rata perairan Banyuasin
Sungsang berdasarkan data dari Dinas Hidro Oseanografi adalah sekitar 190 cm, sedangkan dari pengamatan selama 15 hari diperoleh bahwa
ketinggian rata-rata perairan berkisar 197,19 cm, dengan tunggang pasang sekitar 252,33 cm, dan rata-rata amplitudo pasang sekitar 129,68 cm
4,81 – 177,81 cm. Kondisi pasang surut lokasi pengamatan sekitar Sungsang adalah bertipe pasang surut campuran dominasi tunggal DPK 2006.
Kecepatan arus maksimum adalah kecepatan arus yang disebabkan pergerakan pasang surut terbesar pada saat Neap Tide maupun Spring Tide
adalah 0,02 - 0,306 ms, dengan rata-rata kecepatan arus selama pengamatan adalah 0,164 ms dan arah arus dominan dari Barat Utara ke Timur bergantian
menurut musimnya DPK 2006. 50
1.4.3 Suhu
Suhu merupakan faktor penting dalam lingkungan perairan karena bersama dengan salinitas dapat mengontrol densitas air. Perubahan suhu
perairan akan mempengaruhi proses-proses biologis dan ekologis yang terjadi dalam air dan pada akhirnya akan mempengaruhi komunitas biologis
didalamnya. Suhu perairan laut Selat Bangka dan termasuk kawasan estuari Kabupaten Banyuasin berkisar antara 24 °C – 30 °C dan suhu perairan di
perairan Sungsang berkisar antara 30,40 – 30,60 °C, dengan suhu rata-rata perairan adalah 30,48 °C. Oleh karena itu suhu di sekitar perairan Sungsang
masih dalam keadaan normal DPK 2006. Suhu air permukaan di perairan Nusantara kita umumnya berkisar antara 28 – 31 ºC Nontji 1993.
4.4.4 Salinitas