Tembang Sardinella sp Sumberdaya Ikan Pelagis

lemah. Tapis insang pada busur insang pertama bagian bawah berjumlah 26 buah. Garis rusuk membusur, memiliki 25 – 34 sisik dun scute. Selar bentong Selar erumenophthalmus memiliki bentuk yang hampir sama tetapi dapat dibedakan dari matanya yang berukuran lebih besar Ditjen Perikanan 1997 dalam Wiyono 2001. Perbedaan mendasar lainnya terletak pada jumlah jari jari pada sirip dubur anal dan sirip punggung dorsal, jumlah tapis insang, jumlah sisik duri. Jari jari keras sirip punggung dorsal pertama ada sembilan buah satu yang terdepan mengarah ke bagian muka, sedangkan yang kedua berjari- jari keras satu dan jari- jari lemah 24 – 26 buah. Sirip dubur anal terdiri atas dua jari-jari keras yang terpisah dan satu jari –jari keras yang tersambung dengan 21 – 23 buah jari jari lemah. Garis rusuk bagian depan sedikit membusur kemudian lurus pada bagian belakangnya dengan sisik dun scule berjumlah 32 – 38 buah. Kedua jenis ikan ini memakan ikan-ikan kecil dan udang kecil. Hidup secara bergerombol disekitar pantai dangkal, sedangkan Selar crumnophthahnus hidup sampai kedalaman 80 meter Ditjen Perikanan 1997 dalam Wiyono 2001. Penangkapan ikan selar ini digunakan alat tangkap pancing, pukat banting, pukat selar, payang, mini purse seine, sero dan jaring insang. Dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering dan asin rebus dan harganya sedang.

2.4.3 Tembang Sardinella sp

Klasifikasi ikan tembang Sardinella sp menurut Saanin 1994 adalah sebagai berikut: Phyllum : Chordata Sub Phyllum : Vertebrata Klas : Pisces Sub Klas : Teleostei Ordo : Malacopterygii Sub ordo : Clupeoidei Famili : Clupeidae Sub famili : Clupeinae Genus : Sardinella Species : Sardinella fimbriata Val. 23 Sumber : Balai Penelitian Perikanan Laut 1992 Gambar 4 Ikan tembang Sardinella sp Ikan tembang Sardinella fimbriata Val atau Fringescale Sardinella mempunyai bentuk badan memanjang dan pipih compressed. Sisik-sisik terdapat di bagian bawah badan 17-19 + 12-15. Awal sirip punggung agak ke depan dari pertengahan badan, berjari-jari lemah 17 - 20, sirip dubur pendek dengan jari- jari lemah 16 - 19. Tapis insang halus, jumlahnya 60-80 pada busur insang pertama bagian bawah. Warna kulit biru kehijauan dan tembus cahaya. Di Indonesia panjang totalnya dapat mencapai 16 cm, umumnya 12 cm dan di Indo Pasifik Barat panjang bakunya dapat mencapai 13 cm Whitehead 1985. Ciri-ciri morfologis ikan tembang adalah bentuk tubuh fusiform compressed, awal sirip dorsal terletak sebelum mid point tubuh, sirip anal kecil dan terletak jauh di bagian belakang sirip dorsal, sirip dada terletak di bagian bawah sirip dorsal, jumlah gill raker bagian bawah antara 60 - 81, bagian dorsal berwarna biru kehijauan, dan bagian ventral berwarna keperakan. Bagian perut ikan tembang berwarna tajam keperakan, sirip ekor homocerkal, jumlah total scutes antara 30 - 33, sirip anal terletak jauh di belakang sirip punggung, jumlah tulang rawan pada sirip perut adalah tujuh buah, sirip perut terletak di bagian bawah anterior dari sirip punggung dorsal fin, dan tipe sisiknya cycloid. Perbandingan panjang badan standar dengan tinggi badan berkisar 3,4:1. Dibandingkan dengan lemuru, ukuran tinggi badan ikan tembang adalah lebih besar Lelono 1997. Beberapa nama latin dari ikan tembang adalah Spratella fimbriata, Clupea fimbriata, dan Harengula fimbriata Whitehead 1985 dalam Lelono 1997. Famili Clupeidae mempunyai enam genus, yaitu Sardinella, Harengula, Clupea, Sardina, Sprattus, dan Opistonema. Bentuk umum badan ikan famili Clupeidae 24 ada dua, yaitu gilik cylindrical seperti Sardinella lemuru dan Amblygaster sirm, dan pipih compressed seperti Sardinella fimbriata, Sardinella gibbosa, Sardinella melanura, dan Sardinella albella. Nama lain ikan tembang di pantai utara Jawa adalah tanjan, juwi, sesek, mursiah, dan ciro Lelono 1997.

2.4.4 Tongkol Auxis sp