Jaring yang biasa digunakan pada alat tangkap ini adalah jaring yang terbuat dari waring dengan mesh size 0,4 cm. Posisi jaring dari bagan ini terletak
di bagian bawah dari bangunan bagan yang diikatkan pada bingkai bambu yang berbentuk segi empat. Bingkai bambu tersebut dihubungkan dengan tali pada
keempat sisinya yang berfungsi untuk menarik jaring. Pada keempat sisi jaring ini diberi pemberat yang berfungsi untuk memberikan posisi jaring yang baik selama
dalam air. Ukuran jaring biasanya satu meter lebih kecil dari ukuran bangunan bagan. Selama ini untuk menarik perhatian ikan berkumpul di bawah bagan,
umumnya nelayan masih menggunakan lampu petromaks yang jumlahnya bervariasi dari 2 - 5 buah.
2.3.3 Pancing
Jenis-jenis teknik penangkapan ikan yang menggunakan pancing biasa disebut dengan line fishing. Istilah lain biasa juga disebut dengan hook and line
atau angling yaitu alat penangkapan ikan yang terdiri dari tali dan mata pancing. Semua alat tangkap tersebut dalam teknik penangkapannya menggunakan
pancing. Umumnya pada mata pancingnya dipasang umpan, baik umpan asli maupun umpan buatan yang berfungsi untuk menarik perhatian ikan. Umpan asli
dapat berupa ikan, udang atau organisme lainnya yang hidup atau mati, sedang umpan buatan dapat terbuat dari kayu, plastik dan yang menyerupai ikan, udang.
Dibandingkan dengan alat-alat penangkapan ikan lainnya, alat pancing inilah yang prinsipnya tidak banyak mengalami kemajuan. Karena hanya
melekatkan umpan pada mata pancing, lalu pancing diberi tali. Setelah umpan dimakan ikan maka mata pancing juga akan termakan oleh ikan dan dengan tali
manusia menarik ikan ke kapal atau ke darat. Dalam teknisnya banyak mengalami kemajuan, misalnya benang yang dipakai berwarna sedemikian rupa sehingga
tidak tampak dalam air, umpan diberi bau-bauan sehingga dapat memberikan rangsangan untuk dimakan, bentuknya diolah sedemikian rupa sehingga
menyerupai umpan yang umum disenangi oleh ikan yang menjadi tujuan penangkapan secara alamiah Ayodhyoa 1981. Sebagai alat penangkap ikan, alat
pancing terdiri dari mata pancing, tali pancing, umpan dan berbagai perlengkapan lainnya seperti joran, pelampung, pemberat, dan lain-lain. Dibandingkan dengan
alat penangkapan ikan lainnya, menurut Ayodhyoa 1981 alat tangkap pancing 18
ini mempunyai segi-segi positif yaitu : 1. Alat-alat pancing tidak susah dalam strukturnya dan operasinya dapat
dilakukan dengan mudah. 2. Organisasi usahanya kecil, sehingga dengan modal sedikit usaha sudah dapat
berjalan bergantung jenis usaha pancingnya, manusia sedikit usaha sudah dapat dijalankan
3. Syarat-syarat fishing ground relatif sedikit dan dapat dengan bebas memilih. 4. Pengaruh cuaca, suasana laut dan sebagainya relatif kecil.
5. Ikan-ikan yang tertangkap seekor demi seekor sehingga kesegarannya dapat dijamin.
Namun ada pula beberapa kelemahan alat tangkap pancing yaitu : 1. Dibandingkan dengan perikanan jaring, maka untuk mendapatkan hasil
tangkapan yang banyak jumlahnya dalam waktu yang singkat tidak mungkin dilakukan.
2. Memerlukan umpan, sehingga ada tidaknya umpan akan berpengaruh terhadap jumlah kali operasi yang dapat dilakukan.
3. Keahlian perseorangan sangat menonjol, pada tempat, waktu dan syarat-syarat lainnya sama, hasil tangkapan yang diperoleh belum tentu sama dengan orang
lain. 4. Pancing terhadap ikan adalah pasif, dengan demikian tertangkapnya ikan
tersebut sangat ditentukan oleh tertariknya ikan untuk memakan ikan.
2.4 Sumberdaya Ikan Pelagis